NOMOR BENANG
IV. SYSTIM PENOMERAN & FISIK/ MUTU BENANG.
Agar semua proses pembuatan kain/ bahan tekstil bisa
dihitung dan direncanakan secara exact, maka ditentukanlah system penomeran
benang.
Perlu diketahui bahwa kehalusan/
Fineness (masa benang/ bakal benang) diukur dengan nilai Tex, yaitu masa benang
dibanding dengan panjangnya,. Tex ini biasa dipakai hanya untuk individual
fibres (serat tunggal).
1 gr
1 Tex = ----------
1000 m
1
mg
1
mtex = ---------
1000 m
0, 1 gr
1
dtex = -----------
1000 m
1000 g
1
Ktex = ----------
1000 m
IV.1. Dua Jenis Sistem Penomeran Untuk Benang:
Sedangkan untuk benang yang sudah jadi, digunakan sytem
penomeran yang lain seperti akan diterangkan dibawah ini:
Ada dua system
penomeran benang, yaitu:
1
Sistem langsung, dimana makin BESAR nomer
benang, berarti makin BESAR diameter benang nya. Ini biasanya dipakai untuk
penomeran benang- benang FILLAMENT YARN.
2
Sistem tak langsung, dimana makin BESAR nomer
benang, berarti makin KECIL diameter benang nya. Sistim ini digunakan untuk
benang benang SPUN YARN.
IV.1.a. Sistem langsung.
Berat dicari untuk suatu
panjang tertentu, yang sudah ditetapkan.
Misalnya : No. Tex (tex), yaitu berapa
gram tiap panjang benang 1 km.
No.Denier (den/d), yaitu
berapa gram tiap panjang benang 9000 m.
No.Decitex (dtex), yaitu
berapa gram tiap panjang benang 10,km.
IV.1.b. Sistem tak langsung.
Panjang dicari untuk
suatu berat tertentu, yang sudah ditetapkan.
Misalnya yang saat ini banyak dipakai
adalah N(ew) e(nglish) Count:
No. Ne1 (untuk benang spun), yaitu
berapa kelipatan 840 yards untuk tiap berat
1 pounds (0,453 kg)
No.Ne2 (untuk benang worsted), yaitu
berapa kelipatan 560 yards untuk tiap
berat 1 pounds (0,453 kg)
No.Ne 3 (untuk benang linen), yaitu
berapa kelipatan 300 yards untuk tiap berat
1 pounds (0,453 kg).
No.Nm (untuk benang spun), yaitu berapa kilo meter panjang benang tiap berat
1 kilogram benang.
BASIS SYSTEM PENOMERAN
LANGSUNG
(sebagian system sudah
jarang dipakai lagi)
No
|
Jenis benang
|
System
|
Symbol No
|
Basis
|
Persamaan umum
(Berapa berat persatuan panjang
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Benang syntetis / fil lament (nylon, polyester dll).
Raw silk (dram silk).
Semua benang
Semua benang
Semua benang
Semua benang
Benang jute (kasar)
Benang Woolen
|
Titer
Denier
Drahm
(dirham)
Grey
(A.S.T.M)
Tex/mer
English
Integral
Poumar
Spyndle
American
|
Td
Drahm
TG / Gx
Tm/ tex
T1
Tp
Ts
Grain
|
Denier / 450 m
Atau
Gram/ 9000 m
Drahm/1000 yds
Gram / 10.000 m
Gram / 1000 m
Lbs/ 700.000 yds
atau
gram / 100 yds.
Lbs/ 100.000 yds
Lbs/ 14.400 yds
Atau
Ounce/ 900 yds
( 1 OZ = 28,3 gr)
Grain / 20 yds
|
9000 x gr
Td = -------------
Meter
1000 x
drahm
Dram = ---------------
Yards
10.000 x
gram
Tg = ----------------
Meter
1000 x
gram
Tex = ----------------
Meter
700.000 x
Lbs
Ti = -------------------
Yds
100.000 x
Lbs
Tp = ------------------
Yds
14.400 x Lbs
Ts = ------------------
Yds
140.000 x
Lbs
Grain = ---------------
Yds
|
BASIS SYSTEM PENOMERAN TAK
LANGSUNG
(sebagian system
sudah jarang dipakai lagi)
No
|
Jenis benang
|
System
|
Symbol No
|
Basis
Satuan panjang (hank), kelipatan dari
panjang tertentu
|
Persamaan umum
(Berapa persatuan panjang tiap berat
tertentu)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Benang
Spun – kapas, rayon- silk spun.
Benang
kasar (Worsted yarn)- Mohair, camel, alphaca.
Linen,
yute, rami, henp (wet spun).
Woolen
yarn
Woolen
yarn
Kapas,
spun rayon
Semua
benang
Semua
benang
|
Inggris
Inggris
Inggris
Inggris
Run
Perancis
Metrik
Typp
|
Ne
β 1
Ne
2
Ne
3
Ne
4
Run
Nf
(f= Franc)
Nm
Nl
|
840
yds / 1 lbs
560
yds / 1 lbs
300
yds / 1 lbs
256
yds / 1 lbs
1600
yds/ 1 lbs
1000 m/ 500 gram
= 1000 m / 0,5
x 1 kg
= 1000 m / 0,5
x 1000 gr
= 1 meter / 0,5 gr
1
meter / 1 gram
1000
yds / 1 Lbs
|
yds
Lbs
= -----------------
840 x Ne 1
yds
Lbs
= -----------------
560 x Ne 2
yds
Lbs
= -----------------
300 x Ne 3
yds
Lbs
= -----------------
256 x Ne 4
yds
Lbs
= -----------------
1600 x Run
0,5 x meter
Gr
= -----------------
Nf
1 meter
Gr
= -----------------
Nm
yds
Lbs
= ----------------
1000 x Nl
|
IV.2. Benang single dan benang double, atau benang
ganda lainnya.
Untuk mendapatkan sifat-
sifat tertentu, misalnya kekuatan dan daya tahan gesek,
benang single kadang di doubling, baik dua helai atau lebih menjadi satu benang.
Penomerannya dibedakan untuk nomor langsung dan nomor tak
langsung.
Adapun arah twist dari benang single biasanya adalah Z-direction,
sedang pada
benang double adalah kebalikan dari arah putaran twist benang single,
yaitu S-
direction. Lihat ilustrasi berikut:
Pada saat digandakan, maka benang menjadi beberapa kali lipat dari besar
benang semula. Ini tentu berakibat nomornya berubah sesuai dengan nomor
asal
dan jumlah penggandaannya.
Untuk penomeran langsung : No x n. Artinya benangnya makin besar setelah
di
Double, sesuai dengan besaran nomer nya.
# Misal 1: 2 helai benang filament 150 denier digintir jadi
sehelai benang.
Berapakah nomor sekarang?
Jawab: Nomor sekarang No x n =
150 x 2 denier.= ~ 300 d
Untuk penomeran tak langsung : No / n. Artinya benang makin besar maka
nomernya makin kecil.
# Misal 2: 3 helai benang spun Ne 45 dipintal jadi satu.
Berapakah nomor
sekarang?
Jawab : Nomor sekarang No / n = Ne 45/3 = ~ Ne 15.
# Misal 3: Benang Nm 40, aslinya 1 kg cones panjang 40. km.
Setelah 2 helai benang di doubling, 1 kg cones panjangnya berapa
km?
Jawab: Nomornya menjadi Nm 40/ 2 = ~ Ne 20.
Maka berat 1 kg benang, panjangnya = 20. km.
0 comments :
Post a Comment