1. Jenis serat.
Benang adalah hasil dari disusun/ dipintalnya sejumlah serat
secara memanjang dengan ketebalan tertentu.
Harus kita kenal terlebih dahulu sebagian jenis dari serat
serat yang biasa dipakai untuk membuat seuntai benang, yaitu:
1.1.Serat Alami :
1.1.a.
Dari Tumbuhan
1
Dari batang, seperti serat sisal untuk karung goni
2
Dari serat daun seperti Sisal dan Manila Hemp.
3
Dari buah, seperti sabut kelapa, juga untuk karung goni
4
Dari Isi buah seperti serat kapuk untuk bantal
5
Dari serat bunga seperti serat kapas untuk baju.
6
Dll.
Gambar: Kapas (Cotton)
1.1.b.
Dari Hewan
1
Bulu , seperti bulu domba/ unta untuk kain wool.
2
Alphaca, Casmhere, Mohair Rabit Hair, dll.
3
Kulit yang diproses, sehingga nyaman dipakai
seperti jaket kulit.
4
Kepompong, seperti serat sutera untuk kain
wanita
Gambar: Ulat sutera dan kepompong
1.1.c. Dari
Bahan Tambang
1
Serat Asbestos untuk baju tahan api.
2
Serat Gelas, untuk bahan isolator panas
3
Serat metal
4
Rock fibre
5
Slag fibre.
6
Dll.
Gambar: Menambang Asbestos
Gambar: Menambang Asbestos
1.2. Serat rekayasa
(Regenerated Fibre), Yaitu bahan dasarnya alam, tetapi
direkayasa menjadi serat tertentu.
1.2.a. Cellulose
:
1
Serat Rayon, untuk pakaian
2
Serat Cupra
3
Serat Nitro cellulose, dsb
1.2.b.
Protein :
1
Serat kedelai, juga untuk pakaian
2
Serat Casei, serat Zein..dsb
3
Dll.
1.3. Serat Semi- Synthetic
1.3.a. Cellulose
: Serat Acetate
1
Serat Tri Acetat
2
Serat Acetylized Acetate
3
Dll.
1.3.b.
Lainnya
1
Serat Chlorida Rubber
2
Serat Rubber Chlorat.
1.4. Serat Buatan Penuh
(Full Synthetic/ Man Made Fibre)
Yaitu serat yang
dibuat secara kimia, kemudian diproses/ dipintal menjadi benang.
1
Serat Polyamida : Nylon 66- 6- 610- 11 dan
lainnya.
Untuk kain payung, parachute, dsb.
2
Serat Poly- acrylo nitrile : Serat Acrylic
Serat Modacrylic
1
Serat Polyester, untuk pakaian dan segala keperluan.
2
Serat Polyvinil alcohol.
3
Serat Polyvinyilidene Chloride.
4
Serat Polystyrene
5
Serat Polypropilene
6
Serat Poly urethane, untuk benang spandek untuk
keperluan kain fashion.
7
Serat Poly ethylene, untuk karung palstik
8
Dll.
(Lihat: Toyobo: Textile Fibre, Japanese,
English Edition)
2. SPUN YARN DAN NON SPUN YARN.
Benang sebagai bahan baku utama proses pembuatan kain secara
garis besar diproses dengan menggunakan 2 (dua) cara, yaitu :
2.1.Proses Pemintalan atau penggintiran / Spinning
Proces, benangnya disebut: SPUN
YARN.
Inipun menggunakan aneka system spinning, yaitu:
- System Ring Spinning,
- System Rotor Spinning
- System Rotor Spinning
Fibre ditembakkan kearah permukaan PIRINGAN ROTOR yang berputar amat
cepat sehingga terbentuk menjadi sehelai benang dengan twist tertentu
dan langsung digulung pada sebuah Cylinder Cheese.
- System Jet Spinning’
Fibre diberikan puntiran dengan menggunakan semburan angin bertekanan (AIR JET) sehingga terbentuk menjadi sehelai benang dengan twist tertentu dan langsung digulung pada sebuah Cylinder Cheese.
- System Vortex Spinning
- System Jet Spinning’
Fibre diberikan puntiran dengan menggunakan semburan angin bertekanan (AIR JET) sehingga terbentuk menjadi sehelai benang dengan twist tertentu dan langsung digulung pada sebuah Cylinder Cheese.
- System Vortex Spinning
Fibre diberikan pusaran angin dengan kecepatan tinggi (VORTEX) sehingga
terbentuk menjadi benang dengan twist tertentu dan langsung di gulung
pada sebuah Cylinder Chees.
Note:
Keunggulan pembuatan benang dengan menggunakan methode Jet Spinning atau methode Voretx adalah
benang yang dihasilkan melalui system ini jumlah Neps lebih sedikit sehingga sangat cocok untuk kain kain
industri yang tidak mementingkan kelembutan kain.
PROSES RING SPINNING.
Pada System Ring Spinning, serat benang mengalami proses- proses berikut,
yaitu:
- Blowing/
Bale breaker, dimana packing serat dibuka, dan serat dicabik- cabik
dari
gumpalannya, kemudian pada kasuss serat campuran, seratnya di MIXER
sesuai
yang dikehendaki.
- Carding,
dimana serat disejajarkan satu persatu dengan jarum- jarum Carding,
dan
kemudian dibentuk menjadi sebuah benang besar yang belum padat, disebut
SLIVER.
Besar ukuran benang tersebut pada proses ini kurang lebih sebesar
lengan
orang dewasa.
- Drawing , dimana
benang- benang sliver dari hasil carding, disatukan ditarik dan
diberikan
pilinan (twisting), dengan tujuan agar setiap kelemahan yang terjadi
pada hasil
carding, bias tertutup oleh sliver yang lain, sehingga makin banyak
drawing, benang akan makin rata.
- Lap former
- Roving
- Ring
spinning
- Winding
- Heat setting
- Packing
2.2.NON SPUN YARN adalah sistem pembuatan benang dengan dengan tidak
mengalami proses penggintiran, Seperti: Benang filament (FF / flat
filament) atau benang Draw texture Yarn (DTY).
3. INTERMINGLE NON INTERMINGLE
Khusus pada benang benang filament, dikenal istilah
INTERMINGLE, yaitu suatu proses dimana dibeberapa titik pada serat serat
tersebut direkayasa (dengan menggunakan nozzle dan angin) agar serat serat
tersebut seperti di bebat di beberapa tempat.
Dalam hal ini sebagai contoh ada beberapa istilah yang
dipakai ( di PT. INDORAMA), yaitu:
- CO IM (Co
intermingle), benang tidak dilakukan intermingle proses.
- LIM (Low
Intermingle), ada intermingle pada 40 titik/ meter…Biasa utk knitting.
- SIM (Soft
Intermingle), ada intermingle pada 60 titik /meter...Biasa untuk pakan.
- IM (Intermingle ), ada intermingle pada 100 titik/ meter.
- SUM (Super
Intermingle), ada intermingle pada 115 / meter. …..Biasa untuk lusi.
Catatan:
Setiap pabrik benang memiliki istilah sendiri tentang Intermingle dan Non Intermingle Fillament ini
(src)
0 comments :
Post a Comment