Ads 468x60px

Wednesday, December 31, 2014

Bahan Baku Benang ( serat )

BAHAN BAKU BENANG (SERAT)


Pengertian Serat

Serat adalah suatu benda yang berbanding panjang diameternya sangat besar sekali. Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Sebagai bahan baku dalam pembuatan benang dan pembuatan kain, serat memegang peranan penting, sebab :

· Sifat-sifat serat akan mempengaruhi sifat-sifat benang atau kain yang dihasilkan.

· Sifat-sifat serat akan mempengaruhi cara pengolahan benang atau kain baik pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia.

Sejarah Perkembangan Serat

Serat dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi seperti pada tahun 2.640 SM Negara Cina sudah menghasilkan serat sutera dan tahun 1.540 SM telah berdiri industri kapas di India, serat flax pertama digunakan di Swiss pada tahun 10.000 SM dan serat wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 3000 SM. Selama ribuan tahun serat flax, wol, sutera dan kapas melayani kebutuhan manusia paling banyak. Pada awal abad ke 20 mulai diperkenalkan serat buatan hingga sekarang bermacammacam jenis serat buatan diproduksi.

Produksi Serat

Produksi serat alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan tetap, tetapi persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi serat-serat buatan yang makin tinggi.

Hal ini disebabkan karena :

· Tersedianya serat alam sangat terbatas pada lahan yang ada dan iklim.

· Pada umumnya sifat-sifat serat buatan lebih baik daripada serat alam.

· Produksi serat buatan dapat diatur baik jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya.

Jenis-Jenis Serat
Serat Alam

Serat alam merupakan serat yang di produksi oleh alam seperti tumbuhan, hewan dan proses geologis. Ada beberapa serat alam, seperti berikut :

1. Serat Kapas

Kapas adalah tumbuhan tahunan yang berasal dari tanaman subtropis. Diperkirakan bahwa kapas sudah dipakai sebagai pengganti bahan tekstil di India, Cina dan Peru pada sekitar tahun-tahun 2000-5000 SM. Produksi kapas kemudian meluas ke Eropa melalui India, Mesir dan Spanyol. Mula-mula di India, Tumbuh pohon-pohon secara liar yang berbuah seperti wol dengan keindahan dan mutu yang melebihi wol dari domba. Di pertengahan abad XVIII, wol dan kain linen lebih banyak digunakan daripada kapas. Pemakaian kapas meningkat setelah terjadi Revolusi Industri, yaitu mulai ditemukannya mesin-mesin antara lain adalah mesin pemisah biji kapas (cotton gin). Kemudian kapas menempati tempat pertama dalam urutan sebagai bahan pakaian. Bahkan ketika distribusi pemakain relatif menurun, kapas masih berperan utama sebagai bahan tekstil baik untuk kerajinan maupun sandang. Di abad XX ini penghasil kapas nomor satu adalah Amerika Serikat yang kemudian diikuti oleh negara-negara penghasil kapas lainnya, seperti: Cina, India, Pakistan, Brasil, Turki, Mesir, Meksiko, Sudan dan beberapa negara lain yang ratarata mempunyai hasil sejuta bal setiap tahunnya.

2. Serat Yute

Serat yang didapat dari kulit batang tanaman Corchorus capsularis dan Corchorus olitorius. Dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Diperkirakan yute berasal dari daerah sekitar Laut Tengah dan kemudian banyak ditanam di Asia, terutama di India dan Pakistan. Serat yute mempunyai kekuatan dan kilau sedang tetapi serat kasar. Digunakan sebagai bahan pembungkus dan karung, di Industri dipakai sebagai pelapis permadani, isolasi listrik, dan tali temali.

3. Serat Rami

Serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria nivea, sejarah awal mula rami diketahui melalui tulisan tua dari tahun 600 SM di daerah Cina. Sementara berdasarkan penelitian para ahli dikatakan bahwa beberapa pembungkus mumi dari tahun 5000–3300 SM sudah menggunakan serat rami. Serat rami berwarna sangat putih, berkilau dan tidak berubah warnanya karena sinar matahari, serat ini sangat tahan terhadap bakteri dan jamur.

Dimanfaatkan sebagai bahan jala, kanvas dan tali temali. Di Jepang Serat ini dipakai sebagai benang tenunan, kimono dan kemeja. Sangat baik digunakan sebagai bahan kerajinan dengan tenunan ATBM dan dikombinasi sulaman.

4. Serat Flax/Linen

Serat ini diambil dari batang Linum usitatissimum. Produksi flax pertamatama dilakukan oleh Mesir. Benang dan kain yang dibuat dari serat flax lebih dikenal dengan nama linen. Tanaman flax adalah salah satu tanaman yang pertama dalam peradaban manusia dan telah ditanam lebih dari 6000 tahun yang lalu di Timur Tengah. Kekuatan serat flax dua kali lipat dari pada serat kapas, kilapnya baik tetapi kaku. Serat flax terutama digunakan untuk bahan pakaian dan di Industri digunakan untuk benang jahit dan jala.

5. Serat Henep

Serat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis sativa. Diperkirakan telah digunakan semenjak zaman pra sejarah di Asia dan Timur Tengah. Daya tarik dan kekuatannya cukup tinggi dan dimanfaatkan sebagai tali pancing, benang jahit, tali temali, tali pengepakan dan kanvas.

6. Rosella (java yute)

Serat yang diperoleh dari tanaman Hisbiscus sabdariffa. Terutama ditanam di Indonesia (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Selain di Indonesia serat Rosela juga ditanam di India, Bangladesh Ceylon, Filipina dan Hindia Barat (Soepriyono, dkk, 1974).

Serat Rosela yang baik warnanya krem sampai putih dan berkilau dengan kekuatan yang cukup baik. Serat Rosela banyak dipakai sebagai bahan pembuat kanvas, benang permadani, kain pelapis kursi. Saat ini kelopak bunga dari serat rosela banyak dimanfaatkan sebagai minuman dan obat alami.

7. Serat Pelepah Pisang

Serat yang diperoleh dari batang atau pelepah pisang Musa paradisiaca. Biasanya dipilih pisang batu yang mempunyai kekuatan tinggi dan kilau warna yang baik, panjang serat sampai 2 meter, proses pengerjaannya manual dan setelah ditenun bisa dibuat baju, selendang, tas, tempat vas, sandal dan lain sebagainya.

8. Serat Nenas

Diperoleh dari daun tanaman Agave sisalana, untuk memperoleh serat ini dengan cara dikerok daunnya, serat putih dan mempunyai kekuatan seperti sutera. Digunakan sebagai bahan sandang dan kerajinan.

9. Serat Lidah Mertua

Diperoleh dari serat daun jenis Sansivera trifasciata. Termasuk penemuan serat baru dan mempunyai warna putih, kilau dan kekuatannya seperti sutera. Banyak dimanfaatkan untuk bahan kerajinan dan sandang.

10. Serat Eceng Gondok

Serat yang diperoleh dari batang tanaman air enceng gondok (Eichhornia crassipes solms), yang diperoleh dengan cara tanaman enceng gondok dipotong 10 cm dari akar dan 10 cm dari daun. Serat berwarna coklat, kuat, tahan panas dan tahan cuci. dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan dan media batik.

11. Serat Sutera

Serat ini berbentuk filamen dan dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Serat sutera adalah serat yang diperoleh dari sejenis serangga yang disebut lepidoptera. Serat sutera mempunyai sifat daya serapnya tinggi, kekuatanya tinggi, pegangannya lembut, tahan kusut dan kenampakannya mewah Pemanfaatannya telah dimulai sejak kira-kira 2600 tahun sebelum masehi di negara Cina. Di Jepang ulat-ulat sutera ini dipelihara oleh para petani di sekitar abad pertengahan. Kemudian dari dunia perdagangan lewat maritim sutera dibawa menyebar ke Asia dan Eropa, karena hasil dari sutera ini ternyata keuntungan yang cukup besar, selain itu dimanfaatkan untuk pakaian wanita, kaos kaki wanita, dasi dan lain sebagainya.

12. Serat Wol

Merupakan serat yang terpenting diantara serat-serat binatang, berasal dari bulu biri-biri, serat berbentuk stapel atau pendek. Wol berasal dari Asia Tengah kemudian tersebar ke Eropa Barat dan Cina Timur melalui Babilonia dan Roma. Wol sudah dikenal sejak masa sebelum masehi. Hal ini tertulis dalam kitab suci agama Kristen (Alkitab); baik yang berasal di zaman sebelum Kristus lahir (Perjanjian Lama), maupun yang berasal di zaman sesudah Kristus lahir (Perjanjian Baru). Demikian pula dalam dokumen kuno di Negeri Cina ditemukan sejumlah tradisi mengenai wol. Dari dua kenyataan di atas tampak bahwa peternakan-peternakan domba mempunyai sejarah yang panjang. Ada tiga macam domba untuk bahan tekstil yaitu merino, campuran/peranakan dan domba asli/dalam negeri. Merino menghasilkan wol halus dan di temui di Australia, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Uni Soviet yang memiliki dataran yang kering. Wol dari domba Merino adalah bahan untuk pakaian yang berbenang halus. Peranakan/campuran menghasilkan wol yang lebih kasar dari Merino dan digunkan untuk bahan tekstil berat, babut dan rajutan wol. Domba jenis ini dapat ditemui di Selandia Baru, Argentina dan Australia yang memiliki daerah bercurah hujan tinggi. Domba ini banyak diternak di Asia seperti Cina, Rusia dan Mongolia. Wol dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pakaian, baju hangat, selimut atau permadani, benang wol digunakan untuk karya kerjinan tenun,tapestri, rajut dan sebagainya.

Serat Sintetis (Buatan)

Serat sintetis merupkan serat buatan manusia, Serat sintetis diperoleh dengan mengolah bahan plastik. Bahan pakaian yang terbuat dari bahan serat sintetis diantaranya nilon dan poliester. Pakaian yang terbuat dari serat sintetis memiliki sifat, antara lain tidak mudah kusut, kuat, tetapi tidak nyaman dipakai dan tidak menyerap keringat. Selain itu, terdapat pula beberapa kain yang dilapisi damar sehingga kedap air. Kain-kain seperti ini digunakan sebagai bahan untuk membuat jas hujan, parasut, karpet, serta tenda. Adapun jenis-jenis dari serat sintesis, seperti berikut :

1. Rayon Asetat

Selulosa asetat dibuat oleh Schutsenberger pada tahun 1969, dengan memanaskan selulosa dengan asetat anhidrida dalam tabung tertutup. Kain yang dibuat biasanya untuk pakaian anak-anak karena sifatnya yang lembut.

2. Polyester

Termasuk di dalamnya trylene, dacron dan sejenisnya. Pertama-tama ditemukan tahun 1944. Awalnya adalah atas dasar penelitian Carothers di tahun 1941 kemudian serat polyester dikembangkan oleh J.B. Whinfield Dickson dari Calico Printers Associated. Pembuatan polyesther dibuat dari asam tereftalat dan etilena glicol, Dacron dibuat dari asamnya, sedangkan trylene dibuat dari dimetil ester asam tereftalat dengan etilena glicol. Etilena berasal dari penguraian minyak tanah yang dioksidasi dengan udara, menjadi etilenaoksida yang kemudian dihidroksi menjadi etilena glikol.

Serat ini digunakan untuk kebutuhan tekstil sandang, tirai, talitemali, jala, kain layar dan terpal. Dacron digunakan untuk pengisi bantal, boneka atau kerajinan lainnya.

3. Poliuretan (Spandek) dan Lycra

Serat spandek menyerupai karet, mempunyai sifat elastis yang baik, disebabkan oleh struktur kimianya. Lycra mempunyai kelebihan tahan terhadap zat kimia, minyak dan matahari, lycra dapat dicuci berulangulang dengan mesin cuci pada suhu 60°C, keuntungan yang lain lycra warnanya putih dan dapat dicelup (diwarna). Dapat digunakan untuk pakaian wanita, kaos tangan dan kaos kaki, ikat pinggang, baju senam dan sebagainya.

4. Nylon (Poliamida)

Pertama kali ditemukan oleh Wallace H. Carothers pada tahun 1928. Dari bahan heksametilena diamina dan asam adipat. Nylon mempunyai sifat elastisitas yang tinggi. Nylon 66, Nylon 610, Nylon 6 dan Nylon 7 berbeda-beda satu dengan yang lainnya karena mempunyai sifat dan manfaat yang berbeda. Serat poliamida ternyata cukup baik untuk dipergunakan sebagai tali parasut, tali-temali yang memerlukan kekuatan dan daya tarik yang tinggi, benang terpal, jala, tali pancing dan karpet, tekstil sandang dan keperluan rumah tangga.

5. Acrylic

Pembuatannya dimulai tahun 1934 dan baru diproduksi tahun 1944. Serat buatan ini dipergunakan untuk bahan tekstil sandang, kain rajut dan selimut. Benang acrylic sangat banyak fariasi dan warnanya, digunakan untuk bahan kerajinan renda,rajut, tenun dan sulam.(src)

Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke alamat email. Masukkan email anda ke kolom di bawah ini:

Disponsori oleh : blogrozran

Saya Sarankan Anda Baca Juga



0 comments :

Post a Comment