Ads 468x60px

Thursday, February 28, 2013

HEAVENLY FAMILY part 2



Usaha iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah S.W.T seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub AS melalui anak-anaknya. Allah berkata:”Silakan, pergilah. Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk mencoba Ayyub melalui anak-anaknya. ” Iblis berangkat. Yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub As berlindung di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis anak-anak Nabi Ayyub As, semuanya mati. Iblis lalu memberi Nabi Ayyub As tentang bencana yang menimpa anak-anaknya.

Enterprises devil not stop there. He turned back to Allah Almighty as he begged to be given the power to try Prophet Ayyub through their children. Allah said: "Please, go away. I give you carte blanche to try Ayyub through her ​​children. "The devil departed. Its target audience is the building where the children Prophet Ayyub As shelter underneath. The building was shaken and shattered override exhausted children Prophet Ayyub As, all dead. Satan then gave the Prophet Ayyub As has affected her children.

Apa reaksi Beliau?. Nabi Ayyub AS malah beristighfar memohon ampun kepada Allah S.W.T.

What is his reaction ?. Prophet Ayyub even forgiveness for mercy to God

Usaha iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub As. Beliau tetap taat kepada Allah S.W.T dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali menghadap Allah S.W.T seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji nya. Allah berkata kepadanya: “ Silakan beri kekuasaan kepadamu untuk menguji melalui tubuh  lisan dan akalnya. Tetapi bukan hatinya. ” 

Enterprises devil still does not yield any obedience to the Prophet Ayyub As change. remained obedient to God and thank Him. Devil back to Allah Almighty as he begged to be given the power to test it. God said to him: "Please give unto you power to examine the body through the oral and minds. But not his heart. '

Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Sampai ketempat yang dituju ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu badan Nabi Ayyub As serasa gatal-gatal. Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub As menggaruk-garuk bagian-bagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya. Tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu.

Satan immediately set out to seduce Prophet Ayyub As. To the place was apparently intended prostrate. Satan came from the direction of the head of him, then blew his nostrils with a single blow. Immediately Prophet Ayyub As body felt itchy. The longer feel the itch. Prophet Ayyub As  scratching body parts the itchy body with her ​​fingertips. But it has not lost the itching.

Nabi Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu. Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk. Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ke tempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.

As Prophet Ayyub tried scratching it with coarse cloth. Yet also the itching disappeared. Then use kereweng (broken tiles) and stone. never stopped scratching his body to blister, so the foul-smelling pus. Surrounding society considers harmful to the disease being experienced by Prophet Ayyub As. They agreed exiled to other regions. driven to a dirty place. They make for a shack that was only accompanied by his wife named Rahmah.


Meskipun demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum Nabi Ayyub As yang mendeportasi dirinya terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya.

However his wife, Rahmah, always faithful to serve him. He did very well to him. He treated him lovingly. The needs of eating and drinking is always considered. The Prophet Ayyub As a deport themselves consisted of three groups. But it's all still in the original faith. They did not leave his religion.

Dalam kisah lain diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap Umar Bin Khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya. Sampai ke rumah yang dituju orang itu menanti Umar Ra di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri Umar mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi. Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:”kalau keadaan amirul mukminin saja begitu, bagaimana halnya dengan diriku. ”

In another story reported that, no one intends facing Umar Bin Khattab was about to complain about her bad temper. Up to a designated person Umar Ra was waiting at the door. At that time he heard 'Umar's wife nags him, while Umar himself just remain silent without reacting. Those that intend to turn back foot while muttering: "If the state amirul believers have been, how it is with me. '


Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali. Umar memanggilnya, katanya : ”ada keperluan  penting ?”. Ia menjawab : ” Amirul mukminin,kedatanganku ini sebenarnya hendak mengadukan perihal istriku lantaran suka memarahiku,tetapi begitu aku mendengar istrimu sendiri berbuat serupa, maka aku bermaksud kembali. dalam hati aku berkata:kalau keadaan amirul mukminin saja  diperlakukan istrimnya seperti itu, bagaimana halnya dengan diriku. ”

Along that Umar came out, when I saw him way back. Umar called him, he said: "There needs important?". He replied: "Amirul mu'minin, this is actually coming about my wife wants to sue because like scolded me, but as soon as I heard your own wife did the same, then I intend to return. I said to myself: if the state of amirul mukminin also treated his wife like that, how it is with me. '

Umar berkata kepadanya:”saudara, sesungguhnya aku rela menanggung perlakuan seperti itu dari istriku karena adanya beberapa hak yang ada padanya. Istriku bertindak sebagai juru masak makananku, Ia selalu membuatkan roti untukku. Ia selalu mencucikan pakaian-pakaianku,ia menyusui anak-anakku,padahal semua itu bukan kewajibannya.Aku cukup tentram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku.Karena itu aku menerimanya sekalipun dimarahi. ”

Umar said to him: "Brother, I'm actually willing to endure such treatment from my wife because of some of the rights available to him. My wife acted as cooks my food, he always made bread for me. He always wash my clothes, he was breastfeeding my children, even though all of it is not her responsibility I ease enough to avoid doing bad because of my wives services  that why I received even scolded. "


Kata orang itu : ”Amirul mukminin,demikian pulakah terhadap istriku?”. Jawab Umar : ”Ya terimalah marahnya karena yang dilakukan istrimu tidak akan lama,hanya sebentar saja.”

The man said: "Commander of the amirul mukminin, as well as to my wife?". Umar replied: "Yes Accept mad because your wife do not be long, just a minute."

Tentang kisah Asiyah lengkapnya begini; ketika Nabi Musa As mengalahkan para tukang sihir Fir’aun, keimanan Asiyah semakin mantap. Keimananya kepada Allah itu sendiri itu sebenarnya sudah lama tertanam didalam hatinya, dan ia tidak menyatakan Fir’aun (suaminya) sebagai Tuhan. Begitu Fir’aun semakin jelas mengetahui keimanan istrinya, maka ia menjatuhkan hukuman kepadanya.

Asiyah full story here, when Prophet Musa As Pharaoh's defeat witches, faith Asiyah more stable. her believed to God itself it is long embedded in his heart, and he did not state the Pharaoh (him) as God. So Pharaoh increasingly clear about the faith of his wife, so he sentenced her.

Kedua tangan dan kakinya diikat. Asiyah ditelentangkan diatas tanah yang panas, wajahnya dihadapkan kesinar matahari. Manakala para penyiksanya kembali, malaikat menutup sinar matahari sehingga siksaan itu tidak terasa. Belum cukup siksaan itu dilakukan Fir’aun, ia kembali memerintahkan algojonya supaya menjatuhkan sebongkah batu besar ke dada Asiyah. 

Both hands and feet were tied. Asiyah hot stretched on the ground, her face kesinar sun. When his tormentors again, the angel closes sunlight so it does not feel torment. Not enough was done Pharaoh torment, he again ordered the executioner to be dropping a large rock into the Asiyah chest.

Manakala Asiyah melihat batu besar itu hendak dijatuhkan padanya, beliau berdoa kepada Allah S.W.T 

while Asiyah want to see the boulder against her, she prayed to Allah Almighty:

”ROBBI IBNILII ‘INDAKA BAITAN FIL JANNAH. ”
(Q. S. At Tahrim, ayat 11).

 Wahai Allah S.W.T, Tuhanku, bangunkanlah untukku disisi-Mu sebuah gedung di Surga

 O Allah, my Lord create for  me by your side  a building in Heaven

Segera Allah memperlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang terbuat dari marmer berwarna mengkilat. Asiyah sangat bergembira, lalu ruhnya keluar menyusul kemudian barulah sebongkah batu besar itu dijatuhkan pada tubuhnya sehingga beliau tidak merasakan sakit, karena jasadnya sudah tidak mempunyai nyawa. 

God immediately showed a building in heaven made ​​of shiny colored marble. Asiyah was very happy, and his soul out there later then it dropped a large rock on his body so she does not feel pain, because his body has not had a life.

Syeikh habib Abdullah Al Haddad mengatakan, seseorang yang sempurna adalah orang yang mempermudah hak-haknya, tetapi tidak mempermudah (meremehkan) hak-hak Allah. Sebaliknya orang yang kurang sempurna adalah orang yang diketahui berlaku sebaliknya.

Sheikh Abdullah Habib Al Haddad said, someone who is the person who makes it perfect his rights, but it is not easy (understatement) the rights of God. In contrast to the less perfect is the unknown vice versa.
NEXT...

read more

HEAVENLY FAMILY part 1



 

RIGHTS OF HUSBAND TO WIFE

 HAK-HAK ISTRI TERHADAP SUAMI


“WA ‘AASYIRUUHUNNA BILMA’RUUFI” (Quran surat Annisaa:19)

Dan pergauilah mereka (istri-istrimu) dengan baik “ Yang dimaksud adalah pergaulan secara adil. 

And screwed them (your wives) with either "The meaning is socially fair.

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami mempunyai suatu tingkatan kelebihan daripada istrinya. ”(Quran Surat Al-Baqoroh ayat 228)

 "And women have equal rights with obligations under way ma'ruf. However, the husband has a degree of advantage than his wife. "(Quran Surat Al-Baqoroh :228)

“AYYUMAA ROJULIN TAZAWWAJA IMROATAN ‘ALAA MAAQOLLA MINALMAHRI AU KATSURO LAISYA FII NAFSIHI ANYUADDIYA HAQQOHAA KHODDA’AHAA FAMAATA WALAM YUADDI ILAIHAA HAQQOHAA LAQIYALLOHA YAUMAL QIYAMATA WAHUWA ZAARIN”(words of the prophet)

 “Siapapun orang laki-laki yang menikahi seorang wanita dengan maskawin yang hanya sedikit atau banyak, tetapi dirinya berniat untuk tidak memenuhi hak-hak istri (yakni bermaksud menipunya) lalu lelaki itu mati hingga belum pernah memenuhi hak-hak istrinya, maka dihari kiamat kelak ia akan menghadap Alloh S.W.T dengan menyandang predikat sebagai pezina.”

"Those men who marry a woman with a dowry little or a lot, but he did not intend to fulfill the rights of the wife (ie mean cheating) and then he was dead until've never fulfill the rights of his wife, the Day of Judgement later he will be facing Allah SWT with the title as the adulterer. "


“INNA MIN AKMALIL MU’MINIINA IIMAANAN AHSANUHUM KHULUQON WAALTHOFUHUM BIAHLIHII. ”
(riwayat Turmudzi dan Hakim dari Aisyah).



”Sesunguhnya diantara kesempurnaan keimanan orang mukmin adalah mereka yang lebih bersikap kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhadap istrinya. ”

 "It is precisely the perfection of faith of the believers are those who prefer to be affectionate (lenient) to his wife. '

“KHOIRUKUM KHOIRUKUM LIAHLIHII WA ANA KHOIRUKUM LI AHLII. ”
(Riwayat Ibnu Hibban).

 “ Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus terhadap istri-istrinya. Dan aku adalah orang yang terbaik diantaramu terhadap keluarga (istri-istri)ku. ”

 "The best of people among you are those who are best to their wives. And I am the best among you to the family (my wives). ''


“MAN SHOBARO’ALA SUUI KHULUQI IMROATIHII A’THOOHU ALLAHU MINAL AJRI MITSLAMAA U’THIYA AYYUUBU ‘ALAIHISSALAAMU’ALA BALAA IHI WA MAN SHOBAROT ‘ALASUI KHULUQI ZAUJIHAA A’THOOHALLAHU MINAL AJRI MITSLATS.A.WAA BI AASIYATA IMROATA FIR’AUNA. ” (words of prophet)


“ Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah S.W.T akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah S.W.T kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah S.W.T memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir’aun. ”

 "Those who bear the ugliness of his wife's behavior then Allah will reward him as reward ever given by God Almighty to Prophet Ayyub AS over the trials received. And those who bear the ugliness of her husband's behavior then Allah may reward him as reward ever given to the Pharaoh's wife Asiyah. '

Cobaan yang diberikan Allah S.W.T kepada Nabi Ayyub AS adalah terdiri dari empat macam cobaan. Meliputi cobaan atas kebangkrutan (pailit) kekayaannya, kematian semua anak-anaknya, kerusakan pada tubuhnya dan diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya istrinya saja yang setia menemani. Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain milik Beliau adalah 500 hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia muda. 

Trials that Allah Almighty to Prophet Ayyub AS is composed of four kinds of trials. Covering trials on insolvency (bankruptcy) wealth, the death of all her children, damage to the body and ostracized by society but only to accompany his wife are faithful. The destruction of wealth Prophet Ayyub AS consists of camels, cows, goats, elephants, khimar (donkey). Other property he owned was 500 acres of agricultural land, everything worked by 500 people, each person has a wife and kids. Her followers consist of 3 groups all have faith and still young.


Iblis yang diberikan kekuasaan oleh Allah S.W.T dapat turun naik dari bumi ke langit sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat membaca Sholawat atas Nabi Ayyub AS. Saat itu juga timbullah rasa Hasud di dalam hatinya. Ia berkata memohon kepada Allah S.W.T : “ Wahai Tuhan, sekarang ini aku memang telah menyaksikan sendiri hamba Mu Ayyub sangat rajin  bersyukur seraya memujiMu. tetapi kalau Engkau memberi cobaan kepadanya tentu dia tidak akan bersyukur dan tidak pula menaatiMu"

Satan is given power by God can drop up from earth to heaven when you want, have a view up to the sky. Suddenly Satan heard the angels read sholawat the Prophet Ayyub AS. At that moment there arose a sense hasud in his heart. He said pleading to Allah: "O Lord, now I have indeed witnessed thy servant Ayyub as he ardently grateful praise. but if you give her ordeal she would not be grateful and did not obey "

Allah S.W.T berfirman kepada Iblis : “Baik,silakan kamu menggodanya sekarang Aku beri kekuasaan kepadamu  untuk mencoba Nabi Ayyub  melalui harta kekayaanya. ” Iblis berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin ia katakan kepada mereka: “ sekarang aku telah diberi wewenang untuk mencoba Ayyub AS melalui hartanya.”

Allah said to Satan, "well, please you tease now I give unto you power to try Prophet Ayyub wealth through property. "The devil departed. He gathered all the men consisted of devils and demons he told them: "Now I have been given the authority to try Ayyub through his property."

Lebih lanjut iblis berkata lagi : “ Ifrit, sekarang kau kuberi tugas membakar tempat penggembalaan unta-unta milik Ayyub dan sekaligus membunuh  unta-unta itu. ” Iblis datang menjumpai Ayyub AS,  ketika itu Beliau sedang melaksanakan sholat. Iblis berkata kepadanya: “ tempat penggembalaan unta-untamu terbakar, dan seluruh unta milikmu ikut terbakar pula. ” Apa kata Nabi Ayyub AS: “ Alhamdulillah Allah sendiri yang memberikan kekayaan itu kepadaku dan hanya Dia jua yang berhak mengambil kembali”

Further Satan said again: "Ifrit, now I give you the task of burning grazing camels belonging Ayyub and simultaneously kill the camels. "The devil come to see Ayyub, when it was he was praying. The devil said to him: "camels grazing on fire, and burned the whole camel yours anyway. "What did the Prophet Ayyub :" Praise God who gives wealth to me and only He likewise has the right to take it back "
 
Iblis tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain. Ia hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, berikut tempat penggembalaannya. Ia datang ke Nabi Ayyub As seraya memberitahukan peristiwa itu. “Angin panas telah menghancurkan  kebunnya, tidak ada yang tersisa sedikitpun, ” kata iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub AS. Apa kata Nabi Ayyub As. “ Alhamdulillah..” kemudian Beliau memuji Allah S.W.T dan menyanjung-Nya. ”

The devil did not stop there. He rose again on the wealth of others. He destroyed all the goats belonging to the Prophet Ayyub As, the following points suburbs. He came to the Prophet Ayyub As while telling incident. "The hot wind had destroyed his garden, there is nothing left at all," the devil's garden after destroying all Prophet Ayyub . What did the Prophet Ayyub As. "Thank God .." then he praised Allah and praised Him. '
NEXT... 
read more

AN ADVENTURE OF LIFE part 9 end


Supena janma turu, kari rasa pangrasa kang kantun, Allah lawan Rasulullah ambenggangi, mung kari pribadinipun, ingkang dumunung neng kene.



Manusia tidur bermimpi, tinggal rasa dan perasaan tertinggal, Allah dan Rasulullah mengitarinya, tinggal pribadinya saja, yang masih ada di situ.


Man sleeping dream, live the flavor and feeling left behind, God and the Prophet around it, just stay private, which is still there.
 

Yen eling janma turu, mendhung lelimengan kang kadulu, sirna mulih mring asale ingkang lami, apan kari asal suwung, mulih mring klangengan jumboh.



Jika orang tidur itu ingat, gelap gulita yang terlihat, hilang lenyap kembali ke asalnya yang dulu, sebab tinggal asalnya yang kosong, pulang kembali ke alam baka, jumbuh.


If the bed was recalled, darkness visible, vanished back into the original first, because staying home is empty, return back to the afterlife, identical.


Gita Prabawa saurira, nora susah sira mateni mami, nganggo waos lawan dhuwung, saiki sun wus pejah, guru tiga sugal ing pamuwusipun, amung lagi tatanira, wong mati cangkeme criwis.



Gita Prabawa menjawab, tidak usah engkau membunuh aku dengan tombak dan keris, sekarang pun aku sudah mati, ketiga guru berkata kasar, hanya kau yang berkata begitu, orang mati cerewet.


Gita Prabawa answer, do not you kill me with a spear and dagger, now I'm dead, three teachers said harshly, only you say so, the dead chatty.


Awake wutuh lir reca, Gita Prabawa wengis denira angling, yen patine kewan iku, nganti rusaking jasat, lamun nganti aking paninireng kayu, yen ilang patine setan, lamun ingsun ingkang mati



Badanya utuh bagaikan arca, Gita Prabawa berkata bengis, jika hewan mati, sampai rusak tubuhnya, jika sampai kering itu matinya kayu, jika hilang itu kematiannya setan, namun jika aku yang mati.



Whole body like a statue, Gita Prabawa say cruel, if the animals die, until his body was broken, if the dead wood to dry it, if it's missing his death devil, but if I were dead.


Ora wujud nora ilang, dina iki uga ingsun wus mati iku nepsuku, sakabehe kang salah, ingkang urip budi pakarti kang jujur, pisahing raga lan suksma, kinarya tandha ing lair.



Tidak hilang tidak juga berujud, saat itu juga aku sudah mati, yang mati adalah nafsuku, semua yang salah, dan yang hidup adalah budi pekerti yang jujur, pisahnya jiwa dan raga, itu sebagai tanda lahir saja.

Not lost not too intangible, at that moment I was dead, the dead are my soul, all that is wrong, and that life is an honest character, pisahnya body and soul, it's a birthmark alone.


Pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam Pupuh IV,48-62, adalah tahap manusia telah menyatukan diri dengan Tuhan. Dalam pupuh IV disebutkan bahwa jiwa manusia terpadu dengan jiwa alam semesta dan semua tidakan manusia semata-mata menjadi jalan menuju kemanunggalan dengan Tuhan. Orang yang mati telah dikuasai oleh “rasa sejati” dan dunianya menurut kehendak Tuhan, sedangkan tindakan manusia semata-mata hanya menjadi jalan menuju kemanunggalan dengan Tuhan
.

Character education contained in pupuh IV of 48 to 62, is the stage of man has been to unite themselves with the Lord. In the fourth pupuh mentioned that integrated human soul with the soul of the universe and all human actions solely the path to oneness with God. Those who died had been dominated by the "true sense" and the world according to God's will, while human action is solely a way to back with God.


Ajaran yang termuat dalam Pupuh VI,50-52, menguraikan bahwa orang yang mati sebetulnya bukan mati yang sesungguhnya, yang mati itu hanyalah nafsunya, semua yang salah atau perbuatan jahat, dan yang hidup adalah budi pekerti yang jujur. Pisahnya jiwa dan raga telah terpisah maka perasaan dan cahaya pun hilang juga, kemana perginya, ada dimana tempatnya, tiada seorang pun yang tahu.


The doctrine contained in pupuh VI 50 to 52, outlining that the deceased was not really a true dead, whose death was just lust, all that is wrong or evil, and that life is an honest character. Her separation of body and soul has separated the feelings and the light was gone as well, where it goes, there is a place where, no one knows.


Pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam Pupuh VI,52-53, menyarankan jika orang ingin bersatu dengan Tuhan hendaklah berbuat yang baik, sebab kebaikan itulah yang akan dibawa jika menghadap kepada Tuhan.


Character education contained in pupuh VI 52-53, suggest if people want to unite with God ought to do what is good, because goodness that will be taken if the face to God.


Sumber : Suluk Gita Prabawa





read more

AN ADVENTUTRE OF LIFE part 8


Surya saksine iku, lamun siji wujude Allahu, sipat langgeng nora kena owah gingsir, wulan saksi rasa iku, owah lan gingsir enggon.



Matahari sebagai saksi, bahwa satu wujud Allah itu, sifatnya abadi tidak dapat berubah bergeser, bulan menjadi saksi rasa itu, berubah dan bergesernya tempat.


The sun as a witness, that the form of God, eternal nature can not be changed shifts, a witness in that sense, changing and shifting places.
 

Bisa nom tuwa iku, iya lintang iku saksinipun, tetep langgeng kawula ingkang saksi, tiga cahyane nggeguwung, seje wujude katonton.



Dapat tua dan muda itu, bintanglah yang menjadi saksi, adanya manusia itu saksinya, berbeda wujudnya kalau dilihat.


Can the old and the young, the star witness, the existence of human witnesses, judging by his form is different.
 ......

Adohe angelangut, luwih parek nanging datan gathuk, sesa-sesa karepe ingkang ngarani, denarani pisah kumpul, denranna parek tan nyenggol.


Jauh tanpa batas, meski dekat tak bersentuhan, terserah kemauan yang menyebut, dikatakan berpisah tetapi bersatu, dikatakan dekat tapi tak bersentuhan.


Unlimited long, though close to being out of touch, it's up to the will call, say split but united, says close but not touching.
.....

Kalihnya lir linimput, kasorotan srengenge sumunu, nging yektine mor surahsa anyorot, wor nunggal cahya tetelu, Allah : Rasul : Suksma jumbah.



Keduanya seperti ditutupi, terkena sinar cahaya matahari, tetapi sesungguhnya bercampur bersatu dalam kerahasian menyinari, ketiga cahaya itu berbaur bersatu padu, Allah , Rasulullah dan Suksma jumbuh.


Both like covered, exposed to sunlight, but really shine mingled together in secrecy, the third light blend unitedly, Allah, Rasulullah and Suksma jumbuh.


Yen wus srengenge surup, kari wulan lan lintang sumunu, ibarate wong kang merem datan guling, padhang ing rat tan kadulu, rasa lan pangrasa nyarong.



Jika matahari telah terbenam, tinggal bulan dan bintang bersinar, ibarat orang memejamkan mata tidak tidur, terangnya dunia tidak tampak, tapi rasa dan perasaan menerawang.


If the sun had set, living moon and stars shine, like the closed eye is not sleeping, he said the world was not looking, but the taste and feeling dreamy.


Kari suksma lan Rasul, ingkang ana wit srengenge surup, amung kari cahyanira ingkang maksih, katon dhewe-dhewe wujud, ibarate turu ngorok.



Tinggal Suksma dan Rasul, jika matahari terbenam, hanyalah sinarnya saja, yang masih tampak wujud masing-masing, ibarat orang tidur mendengkur.


Living Suksma and Messenger, if the sun was setting, it was light, which still seems a form of each, like someone snoring.

 



read more

AN ADVENTURE OF LIFE part 7


Menurut Al Qusyairi alat batin yang terhalus adalah Al sirr. Dengan Al sirr seorang hamba dapat musyahadah (menyaksikan atau melihat) Allah, apabila benar-benar telah jernih. Al sirr menurut Al Qusyairi dapat disamakan dengan telenging kalbu (mata hati terdalam atau rasa) dalam kaitannya dengan sembah rasa dalam Serat Wedatama karya Mangkunegoro IV Pupuh Pangkur bait 13 :

According to Al Qushayri finest instrument is the mind that Al sirr. By Al sirr a servant can be musyahadah (witnessed or saw) Allah, when really been clear. Al sirr by Al Qushayri can be likened to centre heart (the deepest inner eye or sense) in relation to a sense of worship in serat Wedatama by Mangkunegoro pupuh IV Pangkur stanza 13:

Tan samar pamoring Sukma, sinukma ya winahya ing ngasepi, sinimpen telenging kalbu, Pambukaning waana, tarlen saking liyep layaping ngaluyup, pindha pesating supena, sumusuping rasa jati


Al sirr itu dapat pula disamakan dengan wosing jiwangga (inti ruh) seperti diungkapkan dalam Pupuh Sinom bait 16 :

Al sirr it can also be likened to wosing jiwangga (core spirit) as disclosed in pupuh Sinom verse 16:


Kang wus waspada ing patrap, mangayut ayat winasis, wasana wosing Jiwangga, melok tanpa aling-aling, kang ngalingi kaliling, wenganing rasa tumlawung, keksi saliring jaman, angelangut tanpa tepi, yeku aran tapa tapaking Hyang Sukma



sesuai dengan penegasan Al Qusyairi “Al sirr althafu min Al ruh” al sirr lebih halus daripada ruh); atau dengan kata lain : sirr itu adalah inti ruh, karena keduanya bermakna “alat batin terdalam

accordance with the assertion Al Qushayri "Al sirr althafu min Al ruh" al sirr more subtle than the soul), or in other words: it is the core spirit sirr, as both mean "deepest inner tool


Lebih lanjut Al Qusyairi menjelaskan pada bagian lain bahwa “…… seorang hamba yang terus menerus munajat dengan Allah dalam sirrnya ……., maka ia disebut arif dan hal perbuatannya disebut makrifat”. Makfifat, berarti mengetahui Tuhan dan dekat sehingga hati sanubari melihat Tuhan. Makrifat bukanlah hasil pemikiran manusia, tetapi bergantung kepada kehendak rahmat Tuhan. Makrifat adalah pemberian Tuhan kepada sufi yang sanggup menerimanya. Alat untuk memperoleh makrifat oleh kaum sufi disebut sirr.

Al Qushayri further explained in another section that "...... a man of constant munajat with God in his sirr ......., then it is called wise and deeds are called makrifat". Makfifat, means to know God and so close hearts to see God. Makrifat not the result of human thought, but it depends on the will of God's grace. Makrifat is God's gift to the Sufi who could receive it. Tool to obtain makrifat by the Sufis called sirr.

Pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam Pupuh X,7-16, mengenai arti laki-rabi atau bersuami-istri. Yang dimaksud dengan rabi artinya orang laki-laki kawin dengan perempuan dan sebaliknya, dengan tujuan tidak berselisih pendapat, bersatu dalam segala hal yang baik, dan saling harga-menghargai. Sedangkan yang dimaksud kalimat sahadat dalam pupuh X adalah suami istri yang sedang ada ditempat tidur. Pendidikan budi pekerti yang dapat ditekankan di sini adalah bahwa sepasang suami-istri bila hendak bersetubuh harus bersepakat, sama-sama berhasrat, dan sama-sama suka. Jika itu diperhatikan maka kebersamaannya akan menyebabkan kebahagiaan dan kepuasan kedua belah pihak, dan jika Tuhan berkenan akan turunlah benih yang dapat menjadi anak. Dalam pupuh tersebut disebutkan bahwa seorang laki-laki berkewajiban memberikan nafkah kepada istrinya, baik lahir maupun batin. Sebaliknya istri wajib mengikuti kehendak suami, setia, berbakti, tidak bohong, berani jujur terhadap suami, dan yang penting harus dapat menjaga rahasia suami, sebab istri adalah wanita atau wadon, artinya tempat menyimpan wadi atau rahasia.

Character education contained in pupuh X 7 to 16, the meaning of rabi or married man and wife. What is meant by the rabi meant men marry women and vice versa, with the aim not disagree, united in all things good, and the price of mutual-respect. While the definition of the phrase in the Creed X pupuh are husband and wife who were there in bed. Character education to be emphasized here is that a husband and wife need to agree if you want to have intercourse, equally passionate, and both liked. If it is considered that togetherness will lead to happiness and satisfaction of both parties, and God willing will come down seed can be a child. In stanza mentioned that a man is obliged to provide maintenance to his wife, both physically and spiritually. Instead wife are obliged to follow the will of her husband, loyal, devoted, no lie, brave honest towards her husband, and that is important to be can be keep a secret husband, because his wife is a woman or wadon, meaning wadi or a place to store secrets.

Pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam Pupuh XI,23-30, adalah takdir Tuhan itu sudah pasti adanya dan pasti terjadi pada setiap manusia. Manusia diberi kuwajiban berusaha memperbaiki takdirnya, tetapi takdir itu Tuhan juga yang menentukan. Adapun usaha manusia untuk memperbaiki takdirnya itu dengan cara berbuat baik, sebab dengan kebaikan Tuhan akan memberikan pahala. Jika manusia berbuat jahat, jelek atau dosa, maka Tuhan akam memberikan hukuman. Takdir sudah digariskan oleh Tuhan bagi umat-Nya, tetapi takdir itu ditentukan sendiri oleh kemauan dan pikiran manusia. Kemauan dan pikiran manusia itu ditentukan oleh perasaan menuruti kemauan lahir. Jadi dalam menuruti kemauan lahir itu manusia harus berhati-hati, jangan hanya sekehendak sendiri. Orang harus dapat mengendalikan kemauan lahir, kalau kemauan lahir itu baik patut dijalankan, tetapi jika kemauan lahir mengajak dalam perbuatan jelek atau jahat dan diturutinya maka takdir Tuhan juga akan jelek nantinya.

Character education contained in pupuh XI 23 to 30, is the providence of God that is for sure is and certainly occurs in every human being. Man given duty trying to improve his destiny, but the destiny that God also is decisive. The man's efforts to improve his destiny in a way to do good, because the goodness of God will reward. If humans do evil, ugly or sin, then God akam punishment. Fate has been outlined by the Lord to His people, but destiny was determined by the will and the human mind. The willingness and the human mind is determined by feeling along with her birth. So along with her birth in man must be careful, do not just arbitrarily alone. People should can be to control the will of birth, if the birth was well worth the will is executed, but if the will was born invite the bad or evil deeds and indulge the will of God will also be ugly.
 


Ajaran yang terkandung dalam pupuh XII, tentang arti ashadu alla ilaha ilallah Muhammadar rasulullah. Dalam pupuh itu juga diterangkan tentang letak nyawa, ada tiga puluh dua yang tersebar di seluruh tubuh ini.

Teachings contained in the pupuh XII, on the meaning of ashadu alla ilaha ilallah Muhammadar rasulullah. In pupuh was also explained about the location of life, there are thirty-two scattered throughout the body.


Kabuka warang gung, tumalawung sepa sepi nglindhung, Wisnu Kresna uwus anunggal kajatin, marmenak kapenak lampus, kawengku neng rasa yektos.


Terbuka tirai agung, terpukau kosong sepi berlindung, Wisnu Kresna telah nyata bersatu padu, oleh sebab itu lebih enak dan nyaman, karena terliputi oleh rasa sejati.

Open curtains sublime, amazed empty deserted shelter, Vishnu Krishna has been real cohesive, and therefore more comfortable and convenient, as overwhelmed by a sense of true.

Rasa Mulya satuhu, kang nduweni dene alamipun, manut karseng Pangeran Kang Mahaluwih, si raga nglakoni dhawuh, wus atas karseng Hyang Manon.



Rasa mulia sejati itu, yang sungguh-sungguh memiliki, adapun alamnya menurut kehendak Tuhan Yang Maha Kuwasa, tubuh melakukan perintah, atas kehendak Yang Maha Mengetahui.

True noble taste, which really have, while natural according to the will of Almighty God, the body perform the command, the will of the All-Knowing.

Lamun sira tan nggugu, lah mengaa ing langit andulu, dudu sasi iku ingkang andamari, lan srengengene iku dudu, ingkang madhangi sumorot.


Jika kau tidak menurut, nah tengadahlah kelangit memandang, bukan bulan itu yang menyinari, dan matahari itu juga bukan yang menerangi, bercahaya.

If you do not think, well, is looked up to the sky looked, not the moon is shining, and it's not the sun that lit up, glowing.

Tan liya saking suwung, lah suwunge graitanen iku, yen siraasa nyatakken kawruh kang luwih, utamane wong tumuwuh, warneng damar wulan jumboh.



Tak lain daripada kosong, nah kekosongan itu renungkanlah, jika kau ingin membuktikan ilmu yang sempurna, keutamaan orang hidup, seperti sinar bulan.

None other than the empty void that now contemplate, if you want to prove a perfect science, the primacy of the life, like moonlight.




read more

AN ADVENTURE OF LIFE part 6


Jer andika kang kainan, yen wis tiwas wong liya kinen tampi, nandhang lara susah ngadhuh, lan ta dikasadhanga, aywa pasrah marang Hyang Kang Maha Luhur, Hyang Suksma tan apa-apa, boya keni dipun tagih.


Bukankah engkau yang kurang berhati-hati, jika celaka orang lain disuruh menerima, menderita sakit dan susah mengaduh, sebaiknya engkau rasakan sendiri.


Are not you are not careful, if asked to accept another person harm, sickness and hard moaning, should you feel yourself .


Takdiring Hyang wus ginawa, manut budi obah osiking ati, de ebah osike manus, manut rasa pangrasa, de kang rasa pangrasa iku pan manut, kanyataan kalairan, mungguh kanyataan lair.



Takdir Tuhan sudah dibawa, menurut kemauan hati dan pikiran, sedangkan kemauan manusia itu, menurut perasaan, dan perasaan itu menurut kenyataan lahir.


Acts of God was taken, according to the will of our hearts and minds, while the will of man, according to feeling, and that feeling in fact born.


Kalamun kirang prayitna, boten wande yekti manggih bilai, lampah paduka punika, nemaha kasusahan, anuruti tembung lamise wong ayu, tan wikan keneng loropan, Gita Prabawa muwus wengis.



Kalau kurang berhati- hati, tidak urung pasti mendapat celaka, perbuatan tuan itu sengaja akan menemukan kesusahan, menuruti bujuk rayu wanita cantik, tidak tahu kalau masuk dalam perangkap.


If not careful, inevitably definitely got hurt, act deliberately master will find tribulation, following persuasion beautiful woman, do not know if in the trap.
 

Kutipan pupuh diatas mengandung pendidikan budi pekerti sebagai berikut :
Excerpt above stanza contains character education as follows:
 

Pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam Pupuh IV,24-29, menurut ajaran Islam merupakan larangan besar, tetapi dalam hal ini titik tolak pendidikan budi pekerti yang diambil adalah masalah mencuri. Barang apapun yang baik, indah dan enak jika merupakan barang curian tiada harganya juka dibandingkan dengan barang yang jelek atau rendah tetapi barang itu miliknya sendiri. Maksud dan tujuannya adalah mendidik orang agar mensyukuri segala sesuatu yang menjadi miliknya bagaimanapun wujudnya, jangan menginginkan segala sesuatu yang baik atau enak tetapi bukan miliknya, shingga kalau dipaksakan mengakibatkan orang melakukan perbuatan yang dilarangTuhan.


Character education contained in Pupuh IV of 0.24 to 29, according to the teachings of Islam is the prohibition, but in this case the starting point for a drawn character education is a matter of stealing. Any item that is good, beautiful and tasty if it is not stolen goods worth Juka than bad or low but the goods were his own. The purpose and goal is to educate people to be grateful for everything that belonged to him however his form, do not want anything that is good or bad but it was not hers, if imposed shingga cause people to act forbidden by God.


Pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam Pupuh IV,24-29, bahwa orang hidup itu susah, sengsara dan menderita itu adalah perbuatannya sendiri, sedangkan Tuhan itu selalu adil adanya. Perbuatan yang baik akan mendatangkan kebahagiaan dan ketentraman. Orang yang berbuat jahat akan mendatangkan kesengsaraan bagi dirinya sendiri. Dalam pupuh tersebut juga disebutkan bahwa surga dan neraka itu ada pada hati setiap manusia di dunia ini, barang siap yang dalam hidupnya selalu berbuat baik, mulia hatinya, tidak suka berbuat jahat terhadap sesama, hidupnya penuh kebahagian dan dapat menjaga diri dari segala macam godaan yang sifatnya menjerumuskan kedunia sesat, orang yang seperti itu sudah dikatakan hidup di surga. Sebaliknya orang yang hidupnya selalu berbuat jahat, suka memfitnah, berbuat dengki terhadap sesama sehingga dikucilkan oleh sesamanya dan hidupnya selalu menderita, orang seperti itu dapat dikatakan hidup di neraka jahanam. Pendidikan budi pekerti disini bukan berarti orang yang kaya identik dengan masuk surga dan sebaliknya orang yang miskin masuk neraka, sebab orang kaya jika perbuatannya jahat dan tidak menjalankan perintah Tuhan itu pun akan masuk neraka.


Character education contained in Pupuh IV of 0.24 to 29, that life is hard, miserable and suffering is self-inflicted, while the presence of God is always fair. Good deeds will bring happiness and peace. Those who do evil will bring misery to himself. In this stanza also mentioned that heaven and hell exist in the heart of every human being in this world, things that in life are always ready to do good, noble heart, no harm to its neighbor love, life is full of happiness and can keep away from all sorts of temptations its plunge into the world err, people like that are said to be living in paradise. Instead of people whose lives have always do nasty, gossipy, envious of others doing so ostracized by his neighbors and always had, such a person can be said to be living in hell bastard. Character education here does not mean the rich synonymous with heaven and reverse the poor go to hell, because the rich if evil deeds and do not keep the law that was going to hell.

Sebaliknya walaupun orang miskin tetapi perbuatannya baik, suka mengamalkan apa saja dan menjalankan perintah Tuhan dengan sebaik-baiknya, dialah yang akan masuk surga. Untuk jelasnya dibawah ini diberikan satu contoh sebagai berikut :

Conversely though the poor but good deeds, like practicing anything and keep the law as well as possible, he will go to heaven. For details below give an example as follows:

Ada orang yang belum pernah mencuri, suatu saat terpaksa mencuri karena suatu hal. Setelah mencuri hati kecilnya merasa bersalah dan berdosa dan selalu dihantui oleh rasa berdosa ke mana pun dia pergi. Meskipun tidak ada seorangpun yang melihat perbuatannya dengan pandangan penuduh, sehingga ia merasa tersiksa, tidak ubahnya seperti hidup di neraka karena dikejar rasa berdosa.

There are people who have never stolen, forced to steal some time for any reason. After stealing his heart with guilt and sin and always haunted by guilt wherever he went. Although no one has seen his actions with a view of the accuser, so he was tormented, not unlike a living hell pursued guilt.

Dalam pupuh IV, 55-54) disebutkan dalam rukun Islam, bahwa orang yang masuk surga itu adalah orang Islam yang melakukan shalat lima waktu, mengaji (membaca Al Qur’an) dengan rajin, mengucap sahadat dan berpuasa pada bulan Romadhan. Adapun orang kafir yang masuk neraka adalah orang yang tidak menuruti ajaran Nabi Muhammad saw, meskipun mereka itu mengaku memeluk Islam.

In the fourth stanza, 55-54) mentioned in the pillars of Islam, that those who enter heaven it is the Muslims who prayed five times a day, recite (Quran reading) diligently, gave Creed and fasting in Romadhan. As for those who disbelieve in hell are those who do not follow the teachings of Prophet Muhammad, although they claim to embrace Islam.
 


Pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam Pupuh IX,27-32, itu adalah tentang letak iman yang ada di jantung, letak akal yang ada di otak, letak kekuatan pada otot dan tulang, dan letak rasa malu ada di mata. Orang yang susah adalah orang yang miskin, dan orang yang bahagia adalah orang yang kaya ada sehat. Yang dinamakan buta itu adalah orang yang bodoh tidak tahu tentang sastra ilmu Tuhan. Pengetahuan atau ilmu cepatnya melebihi putaran dunia, tingginya melebihi langit dan luasnya melebihi dunia, sedang orang yang cerdas itu tajamnya melebihi senjata dan orang yang sabar itu dinginnya melebihi air. Orang yang berpikiran sempit diibaratkan kerasnya melebihi batu. Orang yang pemarah panasnya melebihi api. Dan laki-laki dan perempuan lebih banyak perempuan, sebab meskipun lahirnya laki-laki apabila tidak dapat memenuhi kewajibannya itu bukan laki-laki. Orang mati dan yang hidup lebih banyak yang mati, sebab meskipun hidup jika tidak berakal itu tidak ubahnya seperti orang yang mati. Orang kaya dan miskin itu lebih banyak yang miskin, sebab orang yang kaya kalau tidak tahu tentang kawruh kasunyatan, ia itu tetap miskin dan hidupnya sangat hina. Orang Islam dan orang kafir lebih banyak yang kafir, sebab meski mereka mengaku Islam jika tidak tahu tentang ilmu agama Islam yang sesungguhnya, mereka itu tak ubahnya seperti orang kafir.

Character education contained in pupuh IX 27 to 32, it is about a position that is at the heart of faith, reason lies in the brain, where the power of the muscles and bones, and the shame lies in the eye. People who are difficult for the poor, and the happy people there are rich people healthy. Called the blind man is the fool does not know about the literary knowledge of God. Knowledge or science of exceeding the speed round the world, higher than the sky and the wide world beyond, being an intelligent person that exceed sharp weapons and the patient was beyond cold water. Narrow minded people likened the severity exceeds stone. People are grumpy heat than fire. And men and women are more women, because although the birth of men can not meet its obligations if it is not of men. The dead and the living are dead, because even if it is not intelligent life it's like a dead man. The rich and the poor more poor, because the rich people that do not know about knowledge of kasunyatan, he was poor and his life remains highly stigmatized. Muslims and infidels are infidels more, because even though they claim to Islam if about dont know the true Islamic religion, they are like the heathen.
 


Hikmah yang dapat dipetik dari uraian tersebut di atas, bahwa sebagai manusia harus belajar dengan baik dan sabar, tidak berpikir sempit, jangan marah lekas marah, harus dapat memanfaatkan kekayaan dengan sebaik-baiknya, dan harus juga menjalankan agama yang dianut sesuai dengan perintah Tuhan dengan sebaik-baiknya.

Lessons to be learned from the above description, that as human beings should learn well and be patient, do not think small, do not be angry irritability, should be able to take advantage of the wealth as well as possible, and should also run religious affiliation in accordance with God's command to best.






read more