Uji Test Laborat Yang Handal Sebagai Basis Management Kualitas
Uji Test Laborat Yang Handal Sebagai Basis Management Kualitas
Agar mampu
membuat perjanjian dagang dengan pelanggan, tentu dibutuhkan dasar nilai spesifikasi
barang (benang) yang akurat. Lima puluh tahun yang lalu tidak ada data yang
tersedia pada pabrik- pabrik benang/ tekstil lainnya untuk menetapkan standar
kualitas dari suatu produk benang/ tekstil. Sekarang ini banyak data dapat
diperoleh dengan menggunakan laboratory testing instrument, sebagai contoh
adalah untuk menetapkan kualitas serat benang, slivers (bakal benang), rovings
(benang awal) dan benang jadi.
Tanpa adanya
ketersediaan aneka data yang dapat dipercaya tersebut sungguh sulit atau bahkan
hampir tidak mungkin untuk menentukan dasar dialog untuk menghasilkan agreement antar produsen dan konsumen
pada dunia tekstil yang modern.
Karena itu
sungguh teramat penting untuk dapat memperoleh nilai- nilai dari kualitas yang
ditetapkan secara teliti dan dapat diperoleh setiap saat.
Sekarang ini test
laborat tekstil tingkat tinggi dapat diambil contoh dari beberapa laboratorium test
yang dilakukan oleh TESTEX di Zurich, Institute Textile Technology di
Charlottesville, USA, dan Japan Spinners Inspecting Foundation di Osaka,
Jepang.
Sejauh ini batas
akurasi pengukuran belum tercapai sesuai yang diharapkan. Sebagaimana prosentasi
mulur benang (Elongation), penebalan (atau penipisan) dibeberapa tempat (thick
place/ thin place) dan benang berbutiran (nep) adalah masalah yang perlu diperhatikan,
disarankan sistem pengukurannya agar dibuat jauh lebih akurat daripada hasil yang
dicapai sekarang. Ini adalah tantangan lebih lanjut dari teknologi tekstil
serta masalah statistik yang harus dipecahkan dalam beberapa tahun ke depan.
Karakteristik kualitas benang/ Variasi
interlaboratory/ Nilai- nilai laborat
Karakteristik Kualitas
|
Inter- laboratory variation CV
|
Nomor benang
Twist
CV% (koefisien variasi)
Hairiness
Hairiness variation sh / CV
Tensile force Fmax
Elongation Emax
Thin places*)
Thick places*)
Neps*)
|
<1.0%
<2.5%
<1.0%
<3.5%
<3.0%
<3.5%
<7.5%
<10 %
<10 %
<10 %
|
*)untuk
menghitung lebih dari 30x/1000m panjang benang uji
Juga dengan
memperhatikan bahan baku materi uji, prestasi besar telah dicapai dalam
beberapa tahun silam. Tabel berikut menunjukkan hasil dari Inter- laboratory
test.
Table ini
diambil berdasarkan serangkaian test yang telah dilakukan oleh Zellweger Uster,
oleh Bremen Cotton Exchanege dan oleh USDA (United States Departement of
Agriculture).
Karakteristik Kualitas serat / variasi Inter
laboratory / Nila- nilai laborat.
Fibre testing/ Inter- laboratory
variation
|
||
Karakteristik kualitas
|
Inter- laboratory variation
|
Measuring System
|
Micronaire (kelembutan serat)
Panjang serat (50% span length)
Panjang serat (25% span length)
CV (Koefisien variasi) dari panjang serat (Rasio
keseragaman).
Fibre tensile force
Fibre elongation
Jumlah Nep pada bahan baku cotton
|
<2.5%
<2.5%
<1.2%
<2.0%
<4.5%
<9.5%
<10 %
|
HVI
HVI
HVI
HVI
HVI
HVI
AFIS
|
Seperti adanya
pengalaman yang terbatas pada pengujian bahan baku, peningkatan nilai-nilai ini
diharapkan dapat tercapai dalam beberapa tahun mendatang. Seperti pada pengujian
benang, nilai prosentasi mulur menunjukkan hasil variasi yang relatif tinggi
terlepas dari fakta bahwa, dalam kedua kasus, sistem pengukuran sangat akurat.
Adapun yang sangat mempengaruhi variasi hasil test inter laboratory test adalah:
# Variasi
sample tekstile yang diambil
# Perbedaan RH
(relative humidity)
# Perbedaan
temperature.
# Akurasi
sensor alat test
# Calibrasi
Sumber: Uster
News Bulletn no.39 August 1993: Quality Management in the Spinning Mill
Translated by: H. Khaeruddin Khasbullah (src)
0 comments :
Post a Comment