Ads 468x60px

Friday, January 30, 2015

Jangan Kebanyakan Mimpi…!

Jangan Kebanyakan Mimpi…! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Banyak orang yang mengatakan bermimpilah, sebelum mimpi itu dilarang. Ada juga yang menambahkan, mimpi aja, wong gratis… hehehe. Pesan yang terdengar bernada slenge’an itu sebenarnya mengandung makna yang sangat dalam. Sebab, banyak hal, banyak peristiwa, banyak kejadian, banyak orang besar dan sukses di dunia, mengawalinya dari sebuah mimpi. Impian mengubah dunia, impian meraih sukses, telah banyak mengantarkan orang-orang itu menjadi “somebody”, bahkan, ada yang from zero to hero!

Lantas, bagi kita sebagai pengusaha, mimpi seperti apa yang harus kita canangkan untuk kita raih? Tentu, siapa pun menginginkan sebuah gambaran kesuksesan yang berlipat-lipat. Perusahaan bisa beranak pinak, dan, kalau bisa menghidupi tujuh turunan. Sebuah impian yang sangat indah bukan?

STOP!!! Tapi, sebelum Anda bermimpi lebih jauh, izinkan saya menghentikan mimpi indah Anda. Mengapa? Sebab, dari banyak kasus, bahkan saya sendiri pernah mengalami, mimpi indah itu kadang hanya jadi mimpi belaka. Malah, kadang itu menjadi sesuatu yang membebani kita. Pernah, suatu ketika, saya berangan-angan untuk membesarkan salah satu unit usaha saya. Waktu itu, saya melihat sebuah peluang cukup besar yang tak bisa dilewatkan.

Sayang, ternyata ambisi dan impian saya tak bertemu dengan kenyataan. Modal hilang, bisnis pun bahkan i
... baca selengkapnya di Jangan Kebanyakan Mimpi…! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Wednesday, January 28, 2015

Untung Ada Orang Gila

Untung Ada Orang Gila Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

George Bernard Shaw (26 July 1856 – 2 November 1950), pengarang drama terkenal dari Irlandia yang menerima sekaligus Hadiah Nobel Bidang Sastra (1925) dan Piala Oscar (1938), mengatakan: “Orang ‘waras’ menyesuaikan diri dengan dunia; sementara orang ‘tak waras’ terus gigih berusaha menyesuaikan dunia dengan dirinya. Karena itu, segala kemajuan tergantung pada orang yang ‘tak waras’.”

Senang sekali saya membaca kata-kata hebat itu dalam buku Robin Sharma, The Greatness Guide, jilid kedua. Saya jadi ingat tokoh-tokoh besar yang di jamannya ditertawakan atau bahkan dikucilkan orang karena gagasan atau cita-cita mereka.

Saya ingat para astronom seperti Nicolaus Copernicus, seorang pastur dan ilmuwan generalis serba bisa yang merevolusi paham lama mengenai pergerakan benda-benda angkasa yang secara harfiah disimpulkan dari kitab suci. Melalui bukunya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Peredaran Bola-bola Angkasa) ia menyajikan dasar-dasar astronomi modern, di tengah cercaan dan tentangan kaum kolot agama. Saya ingat Galileo Galilei yang membela Copernicus bahwa bukan matahari yang mengelilingi bumi, tetapi sebaliknya, dan untuk itu, dia jadi tawanan rumah seumur hidup.

Saya ingat filsuf naturalis besar Charles Darwin yang menulis buku yang menggegerkan dunia berjudul On the Origin of Species, yang sampai kini pun masih ada pihak yang alergi terhadap pandangannya. Saya ingat orang-orang seperti Columbu
... baca selengkapnya di Untung Ada Orang Gila Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Monday, January 26, 2015

Semua Kerena-Nya

Semua Kerena-Nya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tahun ini adalah tahun yang menyedihkan bagi icha, karena dia harus kehilangan kedua orang tuanya saat kecelakaan maut, saat itu icha sedang mengikuti acara pepisahan di sekolahnya, akhirnya diapun sekarang hidup sendirian, setelah kepergian kedua orang tuanya icha menjadi lebih pendiam dan suka melamun, kadang-kadang aku melihatnya menangis. Aku sebagai teman tak dapat berbuat apa-apa, hidup seseorang sudah di atur walau icha tak pernah terima kedua orang tua nya meninggal secepat itu tapi itulah rencana tuhan, aku yakin di balik semua ini ada kebahagiaan untuk icha.

Aku mengenal icha sejak smp, dan tahun ini pun kami juga satu kampus, awalnya sih icha nggak mau kuliah, tetapi kedua orang tuaku menasehat iicha. Dan ichapun mau kuliah, aku udah nganggep icha sebagai saudaraku sendiri.
“cha, pulang sekolah ke toko buku yuk? “ ucapku pada icha
“gue males” katanya, sifat icha berubah, dia dulu penuh dengan keceriaan, sekarang sepertinya udah lenyap.
“emmm… ya udah “ ucapku, aku tak mau memaksa icha.

Reza menghampiri kami berdua, dia adalah teman kami, dia juga menaruh hati sama icha, t
... baca selengkapnya di Semua Kerena-Nya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Jembatan

Jembatan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Alkisah ada dua orang kakak beradik yang hidup di sebuah desa. Entah karena apa mereka jatuh ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah pertama kalinya mereka bertengkar sedemikian hebat. Padahal selama 40 tahun mereka hidup rukun berdampingan, saling meminjamkan peralatan pertanian, dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan. Namun kerjasama yang akrab itu kini retak.

Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja. Kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar. Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa.

Suatu pagi, seseorang mengetuk rumah sang kakak. Di depan pintu berdiri seorang pria membawa kotak perkakas tukang kayu. "Maaf tuan, sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan," kata pria itu dengan ramah. "Barangkali tuan berkenan memberikan beberapa pekerjaan untuk saya selesaikan." "Oh ya!" jawab sang kakak. "Saya punya sebuah pekerjaan untukmu. Kau lihat ladang pertanian di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku, ...ah sebetulnya ia adalah adikku.

Minggu lalu ia mengeruk bendungan dengan buldozer lalu mengalirkan airnya ke tengah padang rumput itu sehingga menjadi sungai yang memisahkan tanah kami. Hmm, barangkali ia melakukan itu untuk mengejekku, tapi aku akan membalasnya lebih setimpal. Di situ ada gundukan kayu. Aku ingin kau membuat pagar seting
... baca selengkapnya di Jembatan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Sunday, January 25, 2015

Cita-Cita yang Tertunda

Cita-Cita yang Tertunda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup di keluarga yang sederhana. Ia punya cita-cita yang tinggi. Saat masih remaja, dia berkata kepada dirinya sendiri, “Suatu saat nanti, aku akan melakukan apa yang menjadi cita-cita dalam hidupku, dan pada saat itu aku akan bahagia..” Dia senang membayangkan dirinya sudah memiliki sebuah mobil mewah, mengendarainya, dan merasakan kebanggaan yang tidak terhingga karena dia dikagumi dan dibanggakan oleh banyak orang. Maka, walaupun kemiskinan tetap diakrabi dalam kesehariannya, sikapnya menjadi angkuh dan sombong karena dia merasa kelak pasti akan kaya raya seperti yang diangankan.

Ketika ditanya apakah telah melakukan sesuatu oleh teman-temannya, ia menjawab, “Tunggu saja kawan, nanti akan kulakukan setelah aku lulus sekolah.”

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi, ia kembali berjanji kepada dirinya sendiri dan kepada orangtuanya bahwa ia akan melakukan apa yang diinginkannya nanti, setelah ia mendapatkan pekerjaan pertamanya.

Sebelum melangkah ke dunia kerja, dia meminta nasihat kepada seorang guru besar tentang banyak hal yang dicita-citakan. Beliau berkata, “Semua yang kamu inginkan, mobil dan rumah bagus lengkap dengan fasilitasnya, adalah sesuatu yang bagus. Dan sesungguhnya, mobil dan
... baca selengkapnya di Cita-Cita yang Tertunda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Saturday, January 24, 2015

Kebijaksanaan Penggali Tambang

Kebijaksanaan Penggali Tambang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ada beberapa penggali tambang. Setiap hari mereka bekerja dalam tambang. Karena tambang itu kaya mineral alam, maka sudah beberapa tahun mereka tak pernah pindah tempat kerja. Jadi bisa dibayangkan bahwa semakin digali tambang tersebut semakin dalam. Hari itu mereka berada di dasar terdalam dari tambang itu.

Secara tiba-tiba semua saluran arus listrik dalam tambang itu putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu, dan dalam sekejap terjadilah hirup pikuk di sana. Setiap orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka sungguh kehilangan arah. Setiap gerakan mereka pasti berakhir dengan benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama pekerja atau menabrak dinding tambang. Situasi bertambah buruk disebabkan oleh udara yang semakin panas karena ketiadaan AC.

Setelah capai bergulat dengan kegelapan, mereka semua duduk lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja itu angkat bicara: 'Sebaiknya kita duduk tenang dari pada secara hiruk-pikik mencari jalan ke luar. Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk merasakan hembusan angin. Karena

angin hanya bisa berhembus masuk melalui pintu tambang ini.'

Mereka lalu duduk dalam hening. Saat pertama mereka tak dapat merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi semakin peka akan hembusan angin sepoi yang masuk melalui pintu tambang. De
... baca selengkapnya di Kebijaksanaan Penggali Tambang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Friday, January 23, 2015

Detektif Kaca

Detektif Kaca Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Telah kuperhatikan kaca itu, penuh retakan, dan ku lihat bayanganku tak sempurna. Tercipta di otak ku rasa keingintahuan akan retakan kaca itu. Ku selalu ingin tahu apa dan bagaimana kaca itu sampai menciptakan retakan. Entah kaca rumah, kaca cermin, kaca jendela tetangga, kaca spion motor, dan masih banyak lagi. Tak jarang orang mengatakanku kurang kerjaan atau kelenjehan atau semacamnya. Tapi memang sangat sulit kuhilangkan rasa penasaran, dan semua cemohan itu aku abaikan.
“Pak, pak. Boleh tahu gak, kenapa kaca itu bisa retak?
“Maaf, saya gak tahu lo mas!”
“Oh, ya sudahlah, makasih ya pak” jawabku kepada seorang kondektur kereta.

Masih ku tatap kaca itu. Ku duduk disampingnya, di kursi penumpang kereta yang sederhana. Sejuta misteri terkandung di retakan itu. Terus kuperhatikan saja. Kereta masih terus berjalan, masih ku berusaha cari narasumber. Ku lihat penumpang kereta yang duduk tepat disampingku wajahnya pun mengundang seribu pertanyaan. Ini sudah setengah perjalanan, kuperhatikan dari tadi, ia tak pernah menampakkan ke jendela kereta, hal itu jelas membuatku penasaran.

“Maaf Mas, kalau boleh tahu, kenapa mas gak pernah menghadapkan wajah ke jendela, pemandangannya gak terlalu buruk kok?” tanyaku.
“Trauma mas” jawabnya, tetap tidak menolehkan kepalanya.
“Naik kereta kok trauma?” tanyaku lagi.
“Enggak mas bukan keretanya
... baca selengkapnya di Detektif Kaca Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Latihan 1.500 Kali

Latihan 1.500 Kali Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dalbert Eugen (1864-1932), seorang pemusik tenar Skotlandia memiliki teknik permainan piano yang telah mencapai tingkat sempurna. Walaupun demikian, ia sangat menaruh perhatian pada setiap pertunjukannya. Dia tidak pernah lengah atau bermain sembarangan. Suatu hari, seorang penyelenggara konser datang menemuinya dan mengundang Dalbert Eugen untuk mengikuti sebuah konser pertunjukan. Dalbert Eugen bertanya, “Kapan konser itu akan dimulai ?“ “Tanggal 1 bulan depan !“ jawab penyelenggara tersebut.

“Maaf, saya tidak bisa. Waktu untuk saya berlatih tidak cukup, jadi saya tidak mungkin ikut dalam pertunjukan itu” Mendengar itu, penyelenggara tersebut sangat terkejut dan bertanya, “Guru Besar, Anda masih perlu berlatih ?“ Dalbert Eugen menjawab, “Setiap kali saya akan menerbitkan lagu baru dan mengadakan konser, paling tidak saya harus berlatih selama sebulan penuh.”

“Apa ?“ jawab penyelenggara itu dengan takjub. “Perlu 1 bulan ? Guru Besar, banyak pemusik tenar yang saya kenal hanya membutuhkan latihan tidak lebih dari 4 kali untuk satu pertunjukan. Sedangkan Anda adalah seorang Guru Besar di bidang musik, tidak mungkin Anda membutuhkan latihan sedemikian lama untuk mengadakan satu pertunjukan !“

Dalbert menjawab. “Setiap saya akan menerbitkan ciptaan baru atau mengadakan pertunjukan, saya harus berlatih setidaknya 1.500 kali. Jika tidak, saya sama sekali tidak berani tampil dalam pertunjukan
... baca selengkapnya di Latihan 1.500 Kali Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Thursday, January 22, 2015

Mengapa LoA Tidak Bekerja?

Mengapa LoA Tidak Bekerja? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Asep Syarifuddin

TEMAN saya yang pernah menonton film The Secret dan sekaligus membaca bukunya protes kepada saya bahwa Law of Attraction (LoA) atau hukum tarik menarik sama sekali tidak bekerja. Dirinya melakukan semua saran dan tahapan-tahapan yang disarankan di dalam film itu. Mulai dari meminta, menerima dan merasakan seolah-olah sudah terwujud.

Kemudian saya tanyakan apakah dirinya apakah masih memiliki ganjalan hati sehingga tidak merasa bahagia, tidak merasa damai? Dari situ dia merenung sejenak, kemudian terlihat matanya menerawang masa lalunya. Dengan kalimat yang terbata-bata dia mengatakan bahwa dia memang memiliki dendam kepada seseorang. Sampai sekarang dendam itu belum juga hilang dari ingatannya. Bahkan dia pernah bersumpah sebelum membalas dendam itu dia tidak akan melupakan kejadian yang menyakitkan tadi.

Pertanyaan berikutnya apakah LoA itu memang tidak bekerja atau memang kita sendiri yang menghambat kerja LoA. Dalam kasus ini teman saya memiliki energi negatif yang terus menerus disimpan di dalam tubuhnya sehingga dia sama sekali tidak merasakan kebahagiaan. Bisa jadi yang menghambat terwujudnya hukum tarik menarik adalah dendam yang tersimpan tadi
... baca selengkapnya di Mengapa LoA Tidak Bekerja? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Wednesday, January 21, 2015

Joni dan Galah Istimewa

Joni dan Galah Istimewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di sebuah desa kecil di suatu kerajaan, tinggallah empat bersaudara yang hidup tanpa orangtua. Dani adalah anak sulung yang paling bijaksana dan menjadi pemimpin bagi adik-adiknya, Samsul adalah anak kedua yang paling pandai dan berotak cerdas, kemudian Rudi, anak ketiga yang serakah, namun ambisius dan memiliki kemauan kuat, dan terakhir, anak bungsu dari empat bersaudara tersebut adalah Joni. Ia dilahirkan dalam keadaan cacat dimana matanya mengalami kebutaan. Ia hanya dikandung selama tujuh bulan oleh ibunya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan saat mengandung Joni. Beruntung, Joni selamat meski lahir dengan ketidaksempurnaan itu.
Untuk hidup, keempat kakak beradik itu bekerja di perkebunan buah milik kerajaan. Mereka selalu rajin dan kompak dalam bekerja. Namun upah kerja mereka sangatlah minim dan hanya cukup untuk makan. Oleh karena itu, mereka hidup dalam kondisi miskin di sebuah rumah sederhana.
Suatu hari, mereka sedang bekerja di kebun. Sekarang adalah musim mangga. Mereka bekerjasama
... baca selengkapnya di Joni dan Galah Istimewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Tuesday, January 20, 2015

Wiro Sableng #143 : Perjanjian Dengan Roh

Wiro Sableng #143 : Perjanjian Dengan Roh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PERJANJIAN DENGAN ROH

DALAM kegelapan dan dinginnya udara malam, Djaka Tua tambatkan kudanya di batang pohon kelapa. Debur ombak serta deru tiupan angin laut selatan terdengar sambung-menyambung tak berkeputusan. Lelaki berusia lebih setengah abad ini memandang dulu ke arah laut luas sebelum melangkah menuju gundukan batu membentuk bukit terjal setinggi sepuluh tombak dan panjang hampir tigaratus kaki di samping kirinya. Walau sebelumnya cuma satu kali datang ke tempat itu namun Djaka Tua masih ingat jalan yang harus diambil. Di malam gelap tidak mudah menyusuri lamping bukit batu terjal serta licin terkikis angin mengandung garam. Sesekali dia dikejutkan oleh suara kepak sayap kelelawar yang terbang rendah.

Djaka Tua adalah pembantu di rumah seorang pejabat tinggi yang diam di pinggiran Kotaraja. Nama sebenarnya Akik Sukro namun karena sampai usia limapuluh tahun lebih dia belum beristri
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #143 : Perjanjian Dengan Roh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
read more

Sunday, January 18, 2015

Kontituen

Kontituen Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Konstituen adalah seseorang yang secara aktif mengambil bagian dalam proses menjalankan organisasi dan yang memberikan otoritas kepada orang lain untuk bertindak mewakili dirinya. Seorang konstituen memberikan otoritas kepada pemimpin, bukan sebaliknya. Konstituen itu bisa pegawai/ bawahan, tetapi juga bisa konsumen, para pemegang saham, para pemasok, dan mitra bisnis lainnya, dan warga negara,” demikian Kouzes dan Posner (Credibility, 1993) mengusulkan istilah pengganti follower atau employee. Dan dalam buku tersebut, mereka merasa perlu menegaskan pentingnya seorang pemimpin untuk “menghargai para konstituen dengan segala perbedaannya” lewat paparan sepanjang 30 halaman.

Definisi diatas menegaskan bahwa konstituen adalah pemegang otoritas yang sesungguhnya. Dan bila otoritas itu dipercayakan atau diberikan kepada orang lain, maka orang lain itu kita sebut pemimpin. Apa yang kemudian dapat dilakukan oleh sang pemimpin berdasarkan otoritas yang “dititipkan” kepadanya itu? Ia dapat bertindak mewakili atau atas nama konstituennya itu (on his/her behalf) dalam ra
... baca selengkapnya di Kontituen Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Saturday, January 17, 2015

Kisah Sebuah Pohon Apel

Kisah Sebuah Pohon Apel Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu ketika, hiduplah sebuah pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.

Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.

"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.

"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya
... baca selengkapnya di Kisah Sebuah Pohon Apel Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Thursday, January 15, 2015

Air Terjun

Air Terjun Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Adalah air terjun di suatu daerah yang terpencil dan jauh yang dikenal berkhasiat menyembuhkan bagi yang sakit dan memuaskan dahaga bagi setiap pendatangnya.

Air terjun ini bebas bagi setiap pengunjung yang ingin mendatangi dan mengagumi panorama di sekitarnya. Banyak orang yang iri pada penduduk yang tinggal di sekitar air terjun ini karena mereka bisa menikmati air berkhasiat itu serta damai,segar dan tenangnya alam.

Pada air terjun itu ada yang bersenang-senang dan berenang dibawah guyuran air, ada yang menampung air itu untuk dibawa ke rumah masing-masing.

Beberapa orang membeli dan membawa ember berwarna hijau untuk menampung air terjun yang berkhasiat itu, beberapa orang lagi membawa ember berwarna merah dan warna warna lainnya sesuai dengan kesukaan mereka.

Disaat mereka telah tiba di rumah masing masing maka mulailah mereka bercerita tentang indahnya alam di sekitar air terjun itu dan menunjukkan oleh-oleh air yang mereka dapatkan. Serta membagi-baginya pada sanak saudara dan handai taulan dengan botol yang berwarna sama seperti embernya. Mereka yang menerima oleh-oleh itu begitu bangga sehingga menyimpannya sebagai hiasan dan bukti bahwa mereka mempunyai air dari air terjun yang sangat terkenal itu.

Si pembawa oleh-oleh air itu akhirnya meninggal dan oleh-oleh yang d
... baca selengkapnya di Air Terjun Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Wednesday, January 14, 2015

Pertemukan Saja Saya dengan Neraka

Pertemukan Saja Saya dengan Neraka Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Ardian Wahyudi “Di kantor saya bermasalah dengan atasan saya, setiap hari ada saja yang membuat dia marah kepada saya. Teman-teman kantor saya sama juga gak ada yang peduli, urusannya sendiri saja boro-boro saling bantu. Pulang ke rumah bukannya dapat hiburan dari anak istri, eh malah diomelin, udah seperti di neraka hidup saya ini.”

Catatan di atas adalah sebuah potongan kecil dari beberapa sahabat yang pernah berbagi bersama saya. Di mana saat mereka bercerita mengenai perasaannya, saya merenung dengan dalam makna dari apa yang disampaikannya.

Seperti biasa alam rasa kembali berbicara mengaduk-aduk, mencampur-campur, membolak-balik fakta yang ada untuk melihat dari sisi lain sudut pandang logika.

Perlu lebih banyak kebijakan logika untuk lebih memahami esensi dari sebuah tempat yang dinamakan “NERAKA”.

Neraka yang dianalogikan dengan kesempitan dan keterbatasa logika seolah adalah sebuah tempat yang mengerikan, penuh dosa, penuh derita, bahkan tidak ada lagi harapan baik jika berada di tempat tersebut.

Gambaran logika dengan keterbatasaanya ternyata membuat beberapa sahabat tersebut bahkan berani memprasastikan bahwa hidupnya saat ini sangat mengerikan, tidak menyenangkan sama sekali, hitam pekat seperti layaknya neraka.

... baca selengkapnya di Pertemukan Saja Saya dengan Neraka Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Sunday, January 11, 2015

Sembuh

Sembuh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di sebuah desa yang sama, tinggal Abdul, Ali, dan Karim. Abdul adalah seorang tukang batu, dia juga punya kebiasaan buruk yaitu bermabuk-mabukan dan tidur dengan wanita-wanita tuna susila.

Ali adalah seorang petani. Dia adalah seorang pekerja keras dan cukup taat dengan agama. Dia bekerja mengelola sawah dan ladangnya dari pagi hingga sore. Pada saat panen, tak lupa ia menyisihkan sepersepuluh hasil ladangnya untuk orang-orang tidak mampu.

Karim adalah seorang Imam. Ia sangat dikenal di desa itu karena ceramah-ceramahnya yang motivatif. Banyak orang kembali bertobat pada Tuhan saat mendengar ceramahnya. Ia adalah seseorang yang total melayani Tuhan.

Pada suatu hari, nasib yang cukup aneh menimpa mereka. Mereka bertiga terjangkit penyakit lepra. Karena sudah peraturan adat, mereka bertiga harus segera diasingkan dari desa tersebut. Penduduk kawatir mereka akan menyebarkan penyakit mengerikan itu. Sebuah gubug kecil pun dibuatkan oleh warga di pinggiran desa, dan mereka bertiga tinggal disana.

Suatu malam, mereka bertiga mendapatkan mimpi sama. Di dalam mimpi itu mereka mendengar Tuhan berkata, ?Berdoalah, maka kalian akan sembuh.? Mereka pun segera melaksanakan apa yang dikatakan oleh mimpi tersebut. Seti
... baca selengkapnya di Sembuh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Friday, January 9, 2015

Respons Pembeda

Respons Pembeda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Untuk waktu yang cukup lama saya sering memikirkan pertanyaan sederhana ini: apa sih faktor terpenting yang membedakan trainer dan pembicara publik jempolan dengan trainer dan pembicara publik yang biasa-biasa saja?

Faktor latar belakang pendidikannya bisa saja muncul sebagai jawaban pertama atas pertanyaan tersebut. Bukankah orang-orang yang terpelajar dan bergelar sarjana, magister, master, apalagi doktor bidang studi tertentu banyak yang menjadi trainer dan pembicara publik yang handal? Mungkin ada benarnya. Namun tak sulit mencari contoh orang-orang bergelar yang merupakan pembicara membosankan.

Faktor kecerdasan emosionalnya mungkin menjadi jawaban lain. Mereka yang punya kontrol diri baik dan pandai membawakan diri dalam pergaulan sosial, tentu akan menjadi trainer dan pembicara publik yang handal. Saya sepakat. Namun cukup mudah untuk menyebutkan nama sejumlah kawan yang luas pergaulannya, memiliki jaringan sosial luar biasa, namun sebagai trainer dan pembicara publik, ia tidak nampak memesona.

Bagaimana dengan faktor sertifikasi dalam bidang yang spesifik, sep
... baca selengkapnya di Respons Pembeda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Thursday, January 8, 2015

SGM

SGM Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ini ramuan sukses yang jarang dibicarakan. Ramuan ini asli made in Nusantara. Jauh sebelum orang mengenal nama-nama besar di bidang pengembangan diri, konseptor sukses yang satu ini sudah lebih dulu hadir. Semua maha guru ilmu pengembangan diri yang sudah klasik maupun masih relatif populer saat ini—sebutlah beberapa nama seperti David Scwartz, Andrew Carnegie, Norman Vincent Peale, Dale Carnegie, Robert Schuller, Zig Ziglar, Anthony Robbins, Stephen R. Covey, Martin Seligman, Paul Stoltz, John C. Maxwell, Brian Tracy, John Grinder, Richard Bandler, dan sebagainya—belum ada yang menyamai prestasi nenek moyang kita yang satu ini.

Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Mada), resep asli yang dicetuskan oleh tokoh besar di paruh pertama abad ke-14 itu tercatat dalam kitab Pararaton. Bunyinya adalah sebagai berikut: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa”. Dalam terjemahan bebas yang dicantumkan Wikipedia, artinya : “Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku tak akan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan pulau Gurun, pulau Seram, Tanjung Pura, pulau Haru, Pahang, Dompo, pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan menci
... baca selengkapnya di SGM Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Wednesday, January 7, 2015

Wiro Sableng #19 : Pendekar Dari Gunung Naga

Wiro Sableng #19 : Pendekar Dari Gunung Naga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : DI NEGERI TIONGKOK/CHINA

LEMBAH MERAK HIJAU yang terletak di propinsi Ciat-kang merupakan sebuah lembah subur dengan pemandangan yang indah. Lebih-lebih karena di sebelah timur lembah ini terdapat daerah persawahan yang luas dan pada saat itu padi yang ditanam telah masak menguning hingga kemanapun mata memandang, seolah-olah hamparan permadani emaslah yang kelihatan. Bila angin bertiup, padi-padi masak menguning itu bergoyang melambai-lambai mengalun lemah gemulai.

Dipagi yang cerah ini diantara desau tiupan angin lembah yang segar terdengarlah suara tiupan seruling yang merdu sekali. Barang siapa yang mendengarnya, pastilah akan tertegun dan memasang telinga baik-baik menikmati suara seruling itu. Siapakah gerangan yang meniup seruling tersebut? Tentunya seorang seniman pandai yang dapat menggambarkan keindahan pemandangan alam sekitarnya lewat hembusan napas yang disalurkannya ke dalam lobang seruling.

Tetapi adalah diiuar dugaan karena kenyataannya si peniup seruling bukanlah seorang seniman, bukan pula seorang dewasa. Melainkan seorang anak gembala yang baru berusia tujuh tahun dan duduk di atas punggung seekor kerbau besa
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #19 : Pendekar Dari Gunung Naga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
read more

Tuesday, January 6, 2015

Meretas Belenggu ?Hypnotizability?

Meretas Belenggu ?Hypnotizability? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Pak Adi, nama saya Agus. Saya punya masalah dengan diri saya. Sudah satu bulan ini saya mengalami kecemasan yang datangnya tiba-tiba. Kalau malam tidur sebentar-sebentar terbangun.. sudah terapi ke psikiater dan dapat obat yang diminum tiap malam. Keceriaan saya hilang dan sering keluar keringat dingin. Saya sudah coba hipnoterapi tapi saya tidak bisa dihipnosis. Hal ini justru menambah kecemasan saya karena terbayang saya tidak bisa sembuh. Apakah ada saran dari Bapak mengenai hal ini?”

Demikianlah email dari seorang rekan yang saya terima beberapa hari lalu. Penasaran dengan apa yang terjadi dengannya, khususnya dalam konteks hipnoterapi saya membalas emailnya berikut ini, “Siapa yang menerapi Pak Agus? Apa yang ia lakukan dan sudah berapa sesi?”

Jawabnya, “Saya sudah coba tiga terapis yang berbeda di kota saya. Ketiganya gagal menghipnosis saya, dan setelah saya tanya ternyata katanya memang ada 10% dari manusia masuk kategori tidak bisa dihipnosis. Hal ini membuat saya menjadi kecewa dan akhirnya yang saya terima adalah terapi sugesti yang menyugesti diri saya untuk bisa menghilangkan perasaan dalam pikiran saya. Sampai saat ini masih ada perasaan mengganjal dalam hati saya dan tidak tahu apa itu.”... baca selengkapnya di Meretas Belenggu ?Hypnotizability? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Monday, January 5, 2015

Pembuatan Benang Kapas dan Benang Wol

Pembuatan benang kapas dan benang wol

Ditinjau dari segi besarnya regangan atau urutan proses maka cara pembuatan benang kapas ada beberapa macam, yaitu :

· Cara memintal dengan regangan biasa.

· Cara memintal dengan regangan tinggi.

· Cara memintal dengan regangan sangat tinggi.

Cara memintal dengan regangan biasa

Biasanya digunakan untuk membuat benang yang halus yaitu benang Ne1 30 sampai dengan Ne1 150. Urutan proses dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Bal Kapas

2. Blowing & Picking

3. Carding

4. Drawing 1

5. Drawing 2

6. Drawing 3

7. Slubbing

8. Intermediate

9. Roving

10. Jack

11. Winding

12. Spinning

Pada urutan proses diatas, terdapat tiga tahap pengerjaan di mesin drawing, hal ini bertujuan untuk mendapatkan persentase campuran yang lebih baik.

Sedangkan proses yang dimulai dari mesin Slubbing, Intermediate, Roving dan Jack bertujuan untuk memberikan regangan pada sliver / roving secara bertahap, sehingga benang yang akan dihasilkan mempunyai kerataan yang baik. Karena kurang efisien penggunaan sistem ini sekarang jarang dijumpai lagi.

Cara memintal dengan regangan tinggi

Cara ini banyak dijumpai di pabrik pemintalan kapas di Indonesia. Urutan proses dapat diurutkan sebagai berikut :

1. Bal Kapas

2. Blowing & Picking

3. Carding

4. Drawing 1

5. Drawing 2

6. Roving

7. Spinning

8. Winding

Perbedaannya adalah terdapat dua tahap proses di mesin Drawing dan satu tahap proses di mesin flyer atau yang biasa disebut simplex. Walaupun jumlah mesinnya lebih sedikit namun dapat menghasilkan benang yang nomornya sama dan tingkat kerataan benang yang baik, karena konstruksi mesin yang sudah lebih baik.

Cara memintal dengan regangan sangat tinggi

Cara ini juga banyak dijumpai di Indonesia, dengan urutan proses sebagai berikut :

1. Bal Kapas

2. Blowing & Picking

3. Carding

4. Drawing 1

5. Drawing 2

6. Spinning

7. Winding

Urutan proses system super hight draft ini sangat berbeda dengan urutan proses yang lain. Perkembangan selanjutnya merupakan bagaimana usaha untuk memperbesar produksi dengan biaya yang sekecilkecilnya.

Dengan memperbaiki konstruksi, menambah peralatan dan mempertinggi kecepatan dan penggunaan tenaga kerja sedikit mungkin. Pada saat ini telah dibuat System Hock, yaitu kapas yang telah selesai diproses di mesin Blowing tidak digulung menjadi lap, melainkan langsung ke mesin Carding sampai dilayani oleh pekerja lagi. Dengan urutan proses sebagai berikut :

1. Bal Kapas

2. Blowing & Picking

3. Carding

4. Drawing I

5. Drawing 2

6. Roving

7. Spinning

8. Winding

Disamping cara tersebut diatas dewasa ini telah dikenal juga sistem baru yaitu Continous Automatic Spinning System.

Pada cara ini mesin Blowing, Carding dan Drawing dirangkaikan menjadi satu sehingga dengan demikian dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja.

Pembuatan benang sisir

Dipasaran dikenal dua macam benang kapas yaitu : benang garu (Carded Yarn) dan benang sisir (Combed Yarn). Pada proses pembuatan benang garu, kapas setelah melaui proses di mesin Carding terus dikerjakan di mesin drawing seperti urutan proses yang telah diuraikan diatas, sedangkan pada proses pembuatan benang sisir, kapas setelah melalui proses di mesin Carding harus melalui proses di mesin Drawing. Pada mesin Combing terjadi proses penyisipan untuk memisahkan serat-serat pendek yang biasanya berkisar antara 12 % sampai dengan 18 % (sesuai kebutuhan) untuk dibuang sebagai comber noil. Benang Combing biasanya untuk keperluan kain rajut, benang jahit atau kain yang bermutu tinggi. Urutan proses pembutan benang sisir dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Bal Kapas

2. Blowing & Picking

3. Carding

4. Pre Carding

5. Super Lap

6. Combing

7. Drawing

8. Drawing II

9. Roving

10. Spinning

11. Winding

Pembuatan benang wol

Dalam proses pembuatan benang wol terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu :

5.8.1 sistem pembuatan benang wol garu

Sistem pemintalan Woolen berbeda bengan system pemintalan lainnya dan mempunyai ciri-ciri yang khusus pula, antara lain :

· Benangnya kasar dan empuk

· Letak untaian serat-serat yang membentuk benang tidak teratur

· Mengkeret besar dan elastisitas rendah

· Bahan baku serat wol rendah berasal dari macammacam limbah serat, limbah benang atau limbah kain, yang kemudian digaru dan kadang dicampur dengan serat-serat kain (misalnya serat sintetis).

Urutan proses pemintalan benang wol garu :

1. Sortir
Bertujuan untuk memisahkan setiap jenis bahan menurut klasifikasi tertentu agar mendapatkan kwalitas bahan yang sama.

2. Opening & Cleaning
Bertujuan untuk :

a. pembukaan setelah pencelupan

b. pembukaan persiapan sebelum pencampuran

c. pembukaan bahan sebelum pencucian

d. pembersihan carbon setelah proses carbonization

e. pembersihan kotoran-kotoran

3. Washing
Bertujuan untuk membersihkan kotorankotoran serta minyak-minyak yang menempel pada serat wol dan dikerjakan pada larutan sabun atau soda pada suhu 40o selama ± 6jam.

4. Drying
Proses yang dilakukan pada :

· pengeringan yang dilakukan terhadap bahan yang telah mengalami proses pencucian dan karbonisasi sehingga kadar airnya tinggal ±20 %.

· Pengeringan persiapan karbonisasi. Pengeringan ini hanya dilakukan pada bahan benang wol garu.

5. Carbonization
Bertujuan untuk :

a. Memisahkan hasil tembahan noil, limbah benang dan serat-serat lain yang mungkin tercampur, seperti serat kapas, serat sintetis.

b. Memisahkan kotoran-kotoran yang menempel pada serat wol antara lain kulit, biji, ranting yang berasal dari senyawa selulosa. Proses karbonisasi dapat menggunakan larutan asam sulfat (wol carbonization).

6. Tearing Into Fiber

Bertujuan untuk menguraikan serat-serat menjadi bentuk yang dapat dipintal yang berasal dari bahan baku yang berupa limbah benang maupun limbah kain. Agar tidak terlalu banyak serat yang putus-putus, biasanya terlebih dahulu diadakan peminyakan terhadap bahan baku yang akan disiapkan.

Jenis mesin yang digunakan adalah :

a. Rag Machine

Dalam proses ini bahan yang berasal dari limbah kain diuraikan dalam bentuk serat-serat tanpa banyak mengalami kerusakan serat yang cukup berarti sehingga memudahkan dalam proses berikutnya.

b. Garnett Machine

Proses ini bertujuan agar limbah benang atau bahan yang berasal dari mesin Rag dapat dibuka dan diuraikan.

c. Opening Card

Bagian bahan yang belum sempurna terbuka dan terurai pada proses mesin garnett atau bahan sebelum pencelupan dapat lebih terbuka dan terurai dengan dikerjakan pada mesin Carding.

7. Mixing & Oiling

Bertujuan untuk :

a. mendapatkan campuran yang homogen dan setiap jenis kwalitas bahan baku yang akan diolah.

b. mendapatkan jumlah kandungan minyak yang merata dalam bahan.

c. mendapatkan harga pokok bahan baku yang rendah.

8. Carding

Bertujuan untuk :

a. menguraikan gumpalangumpalan serat menjadi serat-serat individu.

b. mencampur setiap jenis bahan dengan baik.

c. mendapatkan sliver yang rata.

9. Ring Spinning

Wolen Spinning dikenal dengan dua cara, yaitu :

a. Intermitten Spinning Machine

b. Continous Spinning Machine

yang pertama adalah Mule spinning, sedangkan yang kedua adalah Ring Spinning.

Pembuatan benang wol sisir

Prinsip dasar pemintalan sistem ini sama dengan system pemintalan kapas dan sutera. Bahan baku serat wol mengalami pengaliran untuk menghilangkan kotoran-kotoran, pensejajaran dan pelurusan serta pemintalan serat pendek sehingga diperoleh benang yang berkilau dan rata permukaannya. Umumnya diperlukan serat yang panjang serta kehalusan sama.

Perbedaan utama terhadap sistem pemintalan kapas adalah urutan prosesnya. Dalam hal ini serat wol terlebih dahulu mengalami proses pengerjaan secara kimiawi dengan jalan pemasakan untuk menghilangkan bekas-bekas keringat dan kotoran lain. Selain dari pada itu jumlah susunan dan jenis urutan mesin lebih banyak sistem pemintalan worsted, menurut sifat bahan bakunya dapat dibagi dalam dua cara, yaitu :

· Cara pemintalan Worsted Inggris (Bradford)

· Cara pemintalan Worsted Perancis (Continental)

Umumnya untuk serat wol panjang digunakan cara Inggris dan untuk serat wol pendek digunakan cara Perancis.

Urutan proses pemintalan benang wol sisir :

1. Sortir

Pemisahan atau pengelompokkan yang bertujuan untuk mendapatkan kwalitas hasil benang yang sesuai tujuannya.

Pengelompokkan ini didasarkan atas kehalusan, panjang, kekuatan, keriting (crimp), warna serat dsb. Dan setiap lembaran yang berasal sari seekor biri-biri dikelompokkan menjadi 3 – 4 kelas.

2. Washing

Bertujuan untuk menghilangkan kotorankotoran serta lemak-lemak yang melekat pada serat wol. Pencucian dilakukan dengan menggunakan alkoli dan sabun.

3. Drying

Serat wol yang telah mengalami pencucian kemudian dikeringkan agar satu sama lain saling membuka.

4. Oiling

Bertujuan agar serat-serat yang telah mengalami pengeringan tidak mudah patah/rusak (getas) pada serat proses caring dan juga menghidari listrik statik dan serat-serat lebih lentur dan mempunyai sifat lenting yang baik. Persentase peminyakan biasanya berkisar antara 2 – 3 % dari berat kering.

5. Carding
Bertujuan untuk :

· menguraikan gumpalan serat-serat wol yang telah megalami pencucian dan pengeringan menjadi seratserat individu.

· memisahkan serat-serat pendek dan yang panjang serta menghilangkan kotoran-kotoran.

· meluruskan serta mensejajarkan serat.

· Membuat sliver atau lap.
Jenis mesin Carding yang digunakan adalah Roller Card berbeda dengan mesin Carding yang digunakan untuk proses kapas.
Hasil akhir mesin Carding yang berupa sliver langsung ditampung dalam can, digulung dalam bentuk ball atau gulungan (ball). Hasil perangkapan web dari 8 - 10 buah mesin Carding.

6. Combing
Bertujuan untuk :

· memperbaiki kerataan pan jang serat.

· Memisahkan serat-serat pendek dan kotoran yang masih melekat dengan jalan penyi siran.

· Mensejajarkan serta melu ruskan serat-serat.

Sliver yang dihasilkan dari proses pada mesin Combing ini lebih rata dan biasanya disebut “TOP”. Proses Combing ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : Cara Inggris dan Cara Perancis Cara Perancis biasanya digunakan untuk proses serat wol merino, sedangkan cara Inggris adalah untuk serat wol Inggris. Sebelum proses dilanjutkan, top yang dihasilkan dari proses Combing terlebih dahulu mengalami proses pencucian pada mesin Back Washing. Tujuan pencucian ini adalah sebagai berikut :

· menghilangkan kotoran-kotoran serat minyak yang melekat agar didapatkan hasil celupan yang baik.

· menjaga kemungkinan terja dinya perubahan warna, karena adanya reaksi kimia dari sisa kotoran minyak bila terjadi penyimpanan yang lama.

· Top sebagai bahan setengah jadi yang juga diperjualbelikan maka sedikit banyaknya harus lebih baik kuwalitasnya dan kenampakannya.

7. Drawing
Bertujuan untuk :

· meluruskan serta lebih mensejajarkan letak seratserat kearah sumbu sliver.

· mengurangi ketidakrataan sliver dengan jalan perangkapan. Untuk melakukan proses drawing tersebut, biasanya dilakukan pada mesin Gil Box.

Sesuai dengan sifat bahan baku dan hasil benang yang diinginkan proses drawing ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu :

1. Fench drawing

2. English drawing (disebut juga Brag Ford System)

3. Anglo-Continental drawing

4. American drawing

5. New English System atau Raper System drawing

French drawing digunakan untuk memproses dry top yang berasal dari serat wol merino yang halus dan pendek. English drawing digunakan untuk memproses oil Top. Anglo-Continental drawing dapat digunakan untuk memproses dry top maupun oil top. American drawing susunannya sangat sederhana. New English System menggunakan auto leveler sehingga menghasikan sliver yang rata dan merupakan suatu system yang terbaru. Tujuan susunan mesin drawing serta besar nilai regangan dan jumlah rangkapan tergantung pada cara yang digunakan serta sifat serat wol yang diolah. Hal ini biasa digunakan pada cara Inggris dan Perancis untuk bahan serat wol yang halus dan putih yang terdiri dari 9 susunan. Untuk serat-serat wol medium terdiri dari 7 susunan, sedangkan untuk serat-serat wol panjang, mohair dan lain sebagainya terdiri dari 6 susunan mesin drawing. Hasil akhir dari mesin drawing ini merupakan Roving. Sebelum dilakukan proses drawing pertama-tama diadakan pemilihan top. Pemilihan itu didasarkan pada kwalitas dan harga top serta kwalitas benang yang akan dihasilkan.

8. Ring Spinning

Sama halnya dalam proses pembuatan benang kapas, pada proses di mesin Ring Spinning ini bertujuan untuk melaksanakan peregangan (drafting), penggintiran (twisting) dan penggulungan (winding) terhadap roving untuk mendapatkan benang yang rata. Karena roving dalam system worsted spinning ada yang berasal dari cara drawing Inggris (yang mempunyai antihan) dan cara drawing Perancis (yang tidak mempunyai antihan), maka mesin Ring spinning pun disesuaikan dengan jenis roving yang diolah. Jenis mesin Ring spinning terdiri dari :

1. Mesin Spinning Flyer (Flyer Spinning Frame)

2. Mesin Spinning Cap (Cap Spinning Frame)

3. Mesin Ring Spinning (Ring Spinning Frame)

4. Mesin Mule Spinning (Mule Spinning Frame)
Mesin Spinning Flyer, mesin spinning Cap dan mesin Ring Spinnng digunakan untuk mengolah roving yang berasal dari cara drawing Inggris dan menghasikan benang yang berkilau. Mesin Ring Spinning dan mesin Mule Spinning digunakan untuk mengolah roving yang berasal dari cara drawing Perancis yang tidak mempunyai antihan dan menghasilkan benang yang empuk.(src)
read more

Sisa Hariku

Sisa Hariku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pada suatu hari di kota Surabaya terdapat seorang anak yang bernama Defi. Dia anak yang sangat sombong, nakal dan boros. Karena ibu dan ayahnya punya uang banyak ia selalu menghamburkannya dengan belanja membeli baju perhiasan dan lain lain, sampai pada saat pulang dari belanja kepalanya terasa sakit tetapi dia tidak menghiraukannya, sampai beberapa hari kemudian kepalanya terasa semakin sakit. Lalu orang tuanya membawanya ke rumah sakit. Ternyata kata dokter dia mengidap penyakit kanker otak yang sangat parah yang membuat hidupnya hanya tinggal 60 hari saja.

30 hari telah dilaluinya dengan kondisi lemah dan tak bersemangat. semenjak kejadian itu Defi menjadi anak pendiam dan jarang berbelanja dengan teman-temannya lagi. Pada saat sore sepulang sekolah ibu defi menemui Defi dan berkata “DEfi umurmu hanya tinggal 30 hari lagi bagaimana kalau kamu gunakan untuk meminta maaf kepada teman temanmu?” dengan perasaan agak sedih. “iya ma Defi coba” jawab defi dan dia langsung lari masuk ke kamarnya karena ingat umurnya yang tinggal 30 hari saja.

Sejak sore itu Defi berub
... baca selengkapnya di Sisa Hariku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Sunday, January 4, 2015

Mesin-mesin pembuatan benang

Mesin-mesin pembuatan benang

Adapun mesin pembuatan benang sebagai berikut :

1. Mesin Blowing

Pada proses pemintalan serat staple atau serat pendek maka bahan yang akan diproses harus melalui proses blowing karena bahan baku serat pendek tersebut dikemas dalam bentuk bal yang merupakan serat-serat pendek yang dipadatkan dan berbentuk kotak. Oleh karena itu maka serat serat yang menggumpal harus diurai atau dibuka terlebih oleh mesin blowing . Adapun tujuan proses blowing adalah :

· Mencampur serat

· Membuka gumpalan-gumpalan serat.

· Membersihkan kotoran-kotoran

· Membuat gulungan lap

Untuk melakukan fungsi tersebut maka mesin blowing terdiri dari beberapa mesin yang dirangkaikan menjadi satu. Adapun contoh susunan mesin tersebut adalah :

a. Axifeed Blender         e. Overhead

b. Axiflow Cleaner         f. Buckley Cleaner

c. Cage Section             g. Scutcher

d. Hopper Feeder

2. Mesin Carding

Secara singkat, tujuan dari mesin Carding adalah :

a. Membuka gumpalan-gumpalan serat lebih lanjut, sehingga serat-seratnya terurai satu sama lain.

b. Membersihkan kotoran-kotoran yang masih ada didalam gumpalan-gumpalan serat atau yang tersangkut  sejauh mungkin.

c. Memisahkan serat-serat yang sangat pendek dari serat-serat panjang (main fibre).

d. Membentuk serat-serat tersebut menjadi sliver , dengan arah serat ke sumbu dari sliver.

Prinsip Kerja Mesin Carding

Proses carding dilakukan dengan melewatkan lapisan atau gumpalan serat diantara dua permukaan yang menyerupai parut kawat yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Dengan demikian maka gumpalan-gumpalan serat tersebut akan tergaruk dan terurai. Karena jarak antara kedua permukaan itu sengat dekat, maka gumpalan-gumpalan kapas tersebut akan membentuk lapisan serat yang tipis dan tersebar pada permukaan, dengan letak serat mengarah ke arah gerakan permukaan.

Pada dasarnya, ada dua gerakan pokok pada mesin Carding yang dilakukan oleh permukaan seperti parut yaitu Carding action (Gerakan penguraian) dan Stripping action (gerakan pengelupasan dan pemindahan). Perbedaan antara kedua gerakan ini terutama ditentukan oleh ujung yang tajam dan arah serta kecepatan permukan kawat tersebut.

· Gerakan Penguraian (Carding Action), terjadi bila dua permukaan yang dilapisi jarum dengan arah yang berlawanan dan bergerak dengan kecepatan yang berbeda, dengan arah putaran yang sama. Silinder dengan kecepatan yang tinggi dan flat dengan kecepatan yang lambat. Juga terjadi antara silinder dengan kecepatan yang tinggi dengan doffer yang kecepatan relatih lebih lambat.

· Gerakan pemindahan/pengelupasan (Strippinng Action), Gerakan pemindahan/pengelupasan terjadi bila dua permukaan yang dilapisi jarum-jarum dengan arah yang sama bergerak dengan kecepatan yang berbeda (lambat dan cepat) dengan arah gerakan yang sama,sehingga bagian yang tajam dari jarum pada permukaan yang bergerak cepat, seakan-akan menyapu bagian yang tumpul dari jarum pada permukaan yang dilaluinya. Proses Stripping Action ini terjadi antara Taker-in dengan Silinder dan Doffer dengan Doffer comb. Dalam hal ini kecepatan silinder ralatif lebih besar dari kecepatan Taker-in, sehingga seakan serat berpindah ke permukaan silinder. Gerakan Stripping Action ini juga terjadi antara doffer dan doffer comb.

3. Mesin Drawing

Pada prinsipnya mesin drawing merupakan proses peregangan pada bahan yang berupa sliver sehingga bahan tersebut setelah mengalami proses drawing akan mengalami pengecilan bahan, pensejajaran atau pelurusan serat, perangkapan dan pencampuran bahan. Selain itu tekukan tekukan yang dialami serat karena proses carding akan kembali diluruskan pada proses ini.

Adapun tujuan proses drawing secara umum adalah :

a. Meluruskan dan mensejajarkan serat-serat dalam sliver ke arah sumbu dari sliver

b. Memperbaiki kerataa berat per satuan panjang, campuran atau sifat-sifat lainnya dengan jalan perangkapan.

c. Menyesuaikan berat sliver per satuan panjang dengan keperluan pada proses berikutnya

Mesin drawing terbagi tiga bagian utama yaitu :Bagian penyuapan, bagian peregangan dan bagian penampungan.

Prinsip Kerja Mesin Drawing :

Karena berfungsi sebagai perangkapan dan pencampuran maka untuk bahan baku mesin drawing memerlukan beberapa buah Can, kurang lebih 6 yang berisi sliver hasil Carding atau Combing ditempatkan di bagian belakang mesin drawing, kemudian masing-masing sliver dilalukan pada garpu pengantar sliver terus melalui pasangan rol penyuap dan sendok pengantar sliver, traverse sliver yang dapat begerak sendiri ke kiri dan ke kanan. Selanjutnya semua sliver di suapkan barsama-sama kepada keempat pasangan rol-rol peregang dimana terdapat apron pembersih. karena kecepatan permukaan rol-rol peregang berturut-turut makin cepat, maka kapas tersebut akan mengalami penarikan dan peregangan yang biasanya berkisar 6 sampai 8 kali, sehingga sebagian besar serat-serat menjadi lurus dan sejajar ke arah sumbu sliver. Karena adanya penarikan dan peregangan, maka sliver yang keluar dari rol depan akan berukuran kurang lebih seperti sliver yang disuapkan. Sliver drawing yang keluar dari rol depan masing-masing berbentuk seperti pita yang berdampingan satu sama lain melalui pelat penampung terus disatukan melalui terompet, rol penggilas , coiler dan ditampung ke dalam can yang berputar diatas turn table seperti halnya pada mesin carding.

4. Mesin Combing

Pada mesin combing terjadi proses penyisiran serat, sehingga serat-serat pendek berikut kotorannya dapat dipisahkan, ujung-ujung serat yang tertekuk diluruskan dan letak serat-seratnya menjadi sejajar satu sama lainnya. Dengan demikian lap yang telah mengalami proses combing, hasilnya berupa sliver yang panjang seratnya relatif sama, lebih bersih dari kotoran dan relatif sejajar letaknya, sehingga pada proses drawing drafting seratnya dapat lebih mudah. Agar penyisiran di mesin combing dapat berhasil baik dan efisien, maka sliver hasil carding perlu mengalami proses peregangan pendahuluan pada mesin pre-drawing atau sliver lap, agar serat-seratnya menjadi agak lurus untuk disisir. Agar proses penyisiran lebih cepat, maka sliver tesebut perlu dirubah bentuknya menjadai lap-lap kecil pada mesin bobbin lap atau lap former. Untuk memperoleh hasil lap yang rata maka beberapa jajaran sliver dirangkap menjadi satu sebelum digulung menjadi lap kecil.

Mesin Combing merupakan Mesin perantara mesin Carding dan Drawing. Fungsi dari mesin Combing adalah :

a. Memisahkan kotoran-kotoran yang masih terdapat pada sliver hasil mesin Carding.

b. Memisahkan serat-serat pendek dengan panjang tertentu, dengan tujuan untuk memperbaiki kerataan panjang serat.

c. Meluruskan dan mensejajarikan serat yang lebih baik, sehingga proses regangan pada proses berikutnya dapat dilakukan dengan mudah.

5. Mesin Roving

Setelah mengalami proses peregangan, perangkapan, pensejajaran dan pelurusan serat pada mesin drawing maka serat yang dalam bentuk sliver diproses pada mesin roving. Serat-serat yang telah sejajar lurus dan rata hasil dari proses drawing sebelum dibuat menjadi benang harus melewati proses roving, karena pada mesin ini sliver akan mengalami pengecilan diameter (peregangan), pemberian sedikit antihan, penggulungan dalam bobin yang sesuai dengan proses selanjutnya (proses ring spinning). Sehingga fungsi atau tujan dari proses roving adalah :

a. Peregangan (drafting) pada sliver sehingga diameternya mengecil dan serat lebih sejajar

b. Pemberian antihan (twisting) pada sliver roving untuk meningkatkan kekuatan tarik pada saat peregangan di proses ring spinning

c. Penggulungan (winding) sliver roving pada bobin yang sesuai untuk proses selanjutnya (ring spinning).

Peregangan (drafting), Peregangan dilakukan oleh 3 (tiga) pasang rol peregang. Terjadinya regangan karena terdapat perbedaan kecepatan permukaan dari rol depan (front roll) lebih besar dari pada kecepatan permukaan rol belakang (back roll). Akibatnya sliver berubah menjadi lebih kecil. Pada mesin roving tidak terjadi perangkapan sehinga sliver yang dihasilkan tetap mempunyai diameter yang kecil. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pada saat peregangan sliver roving menjadi benang pada mesin ring spinning

Pemberian Antihan (twisting), Antihan pada roving terjadi akibat perbedaan kecepatan putaran antara rol peregang depan dengan putaran spindle (flyer). Pada proses ini sliver diberi antihan bertujuan untuk memberi kekuatan tarik pada sliver walaupun jumlah antihan yang diberikan tidak terlalu besar.

Pengulungan (winding), Penggulungan terjadi karena kecepatan putar bobin yang lebih besar daripada kecepatan putar spinle flyer. Walaupun arah putaran spindel dengan bobin sama tetapi karena bobin berputar lebih cepat maka spindel akan diam relatif terhadap bobin.

6. Mesin Ring Spinning

Mesin Spinning merupakan lanjutan dari mesin roving yang akan merubah sliver roving menjadi benang yang diinginkan. Agar proses pada mesin spinning berjalan dengan baik dan tidak mengalami kesulitan maka pemberian antihan pada mesin roving diberikan secukupnya/tidak boleh terlalu banyak. Sebab pada waktu peregangan pada mesin spinning dimana pembukaan antihan sliver roving menjadi serat-serat yang dilakukan tidak akan mengalami kesulitan.

Proses pada mesin Spinning terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

a. Drafting (peregangan), Proses penarikan serat-serat yang terjadi antara dua titik jepit pasangan rol-rol yang berputar. Dimana kecepatan rol penariklebih cepat daripada rol pendorongnya. Dan kecepatan rol peregang depan lebih cepat daripada rol peregang belakang, sehingga terjadi prosses peregangan. Tujuan dari peregangan adalah untuk mendapatkan nomer benang tertentu.

b. Twisting (pemberi antihan), Merupakan syarat penting dalam pembuatan benang, karena sangat menentukan kekuatan benang. Tujuannya adalah memberi sejumlah antihan pada benang sesuai dengan nomer benang yang dipintal. Pada ring spinning twist terjadi karena ujung benang bagian atas seolah-olah dipegang oleh pasangan rol peregang depan dan bagian bawahnya diputar oleh traveler.

c. Winding (penggulungan), Terjadinya pengguluangan benang pada kain karena putaran traveler lebih kecil daripada putaran spindle.

7. Mesin Open End Spinning

Pada pemintalan sistem open end pembentukan benangnya mengalami pemutusan kontinuitas antara bahan baku dengan bahan yang dihasilkan. Penyuapan dalam sistem ini dilakukan dalam bentuk serat-serat individu yang terbuka. Serat-serat yang disuapkan tadi akan disusun kembali pada alur pengumpulan dilakukan dengan aliran udara. Oleh karena itulah terjadi pemutusan bahan antara bahan yang disuapkan dengan benang yang dihasilkan.

a. Penyuapan Bahan, Penyuapan bahan dilakukan oleh rol penyuap seperti lazimnya dan dapat di atur kecepatannya. Bahan yang disuapkan oleh rol penyuap tadi diuraikan menjadi serat-serat individu oleh penyisir (comber rol). Pembentukan benang akan terjadi dengan terkumpulnya serat-serat yang disuapkan tadi pada alur pengumpul serat.

b. Penyisiran Serat, Penyisiran serat ini dilakukan oleh rol penyisir, yaitu suatu peralatan berbentuk seperti taker in pada mesin carding. Oleh rol tersebut serat-serat dari sliver diuraikan menjadi serat-serat individu. Penyisiran rol penyisir ini akan membantu mengarahkan kedudukan serat-serat sehingga dalam perjalanan maupun dalam penyusunan kembali serat-serat tersebut akan lebih teratur.

c. Pengumpulan Serat dalam Rotor, Penyusunan kembali serat-serat individu pada alur pengumpul serat merupakan permulaan pembentukan benang. Serat-serat tiba pada dinding rotor secara tangensial dan pengambilan serat-serat tersebut sesudah menjadu benang dilakukan secara aksial melalui bagian tengah dari dinding pemisah.

d. Pemberian Antihan, Dalam kecepatan putaran rotor yang tinggi, cincin serat berbentuk pita yang melingkar pada alur serat dalam rotor dapat dikatakan belum mempunyai antihan meskipun sudah merupakan rangkaian serat-serat yang berukuran kehalusan benang tertentu. Jika kedalam rotor, melalui lubang di tengah-tengah dinding pemisah (separator) dimasukan benang pemancing maka ujung benang pemancing itu akan terputar dan menempel pada cincin serat. Oleh adanya putaran ujung benang tadi maka akan terjadi gaya puntir pada benang pemancing tersebut. e. Penggulungan Benang, Penggulungan benang dilakukan oleh rol penggulung beralur dalam bentuk cheese dan ukuran besar sesuai dengan keperluan. Hal ini dilakukan demikian karena penggulungan ini terpisah sama sekali dengan proses pemberian antihan sehingga tidak mempengaruhi proses tersebut.(src)
read more

Saturday, January 3, 2015

Sistem Pembuatan Benang

SISTEM PEMBUATAN BENANG

Pada dahulu, prinsip pembuatan benang yang umumnya telah digunakan sejak jaman dahulu sampai sekarang yaitu terdiri dari proses-proses peregangan serat, pemberian antihan dan penggulungan yang keseluruhannya disebut proses pemintalan.
Selain itu, proses pemintalan yang sesungguhnya, baru dilakukan setelah serat-serat mengalami proses-proses pendahuluan misalnya pembersihan, penguraian serat dari gumpalan-gumpalan dan lainlain. Dahulu, pembersihan dan penguraian serat hanya dilakukan menggunakan tangan, akan tetapi sekarang sudah menggunakan mesin-mesin yang macamnya tergantung dari pada jenis serat yang digunakan. Untuk mempelajari macam-macam mesin yang digunakan, perlu diketahui sistem yang digunakan pada proses pintal. Sistem-sistem itu antara lain ialah :

Sistem pintal dengan flyer

Dalam system flyer digunakan alat pintal fleyer. Alat ini terdiri dari suatu spindle yang dapat diputar melalui roda pemutar spindel. Pada ujung spindel tersebut diterapkan flyer, sehingga bila spindel ber putar, maka flyer juga turut ber putar. Bobin dimana poros spindel dimasukkan, dapat ber putar bebas dan dapat diputar tersendiri melalui roda pemutar bobin. Waktu proses berlang sung, kelompok serat melalui puncak flyer, keluar melalui lubang saluran benang secara radial, lalu dibelitkan melalui kait pengantar benang dari sayap flyer ke bobin untuk digulung. Bobin dan flyer berputar sama arah nya tetapi bobbin lebih cepat, sehingga terjadi penggulungan. Sedangkan putaran flyer dipakai untuk memberikan antihan pada benang.

Sistem ini digunakan untuk memintal serat-serat panjang seperti flax, henep, wol yang panjang dan sebagainya. Dalam pembuatan benang kapas, biasanya mesin roving sebelum mesin pintal benang yang sesungguhnya.

Sistem pintal mule

Sistem pintal mule ini menggunakan prinsip seperti pembuatan benang dengan kincir. Kalau pada pembuatan benang dengan kincir peregangan serat-serat dan penggulungan benang dilakukan dengan menjauhkan tangan yang memegang gumpalan serat dan mendekatkan pada spindle pada waktu penggulungan benang, tetapi pada proses dengan sistem mule, spindelnya yang digerakkan dan mendekatkan pada waktu penggulungan. Sistem ini banyak digunakan untuk membuat benang dari wol yang kasar sampai yang halus.

Sistem pintal cap

Cap atau topi yang berbentuk seperti bel yang dapat diletakkan pada ujung spindle. Karena poros bobbin menyelubungi spindel, maka bobin dapat diputar walaupun spindelnya diam. Pada spindel diterapkan leher yang dilekatkan pada roda dimana terdapat bobin , sehingga roda , leher dan bobin dapat berputar bersamasama. Benang yang berasal dari rol depan melalui pengantar digulungkan pada bobbin dengan bergeser pada bobbin Cap. Karena terjadi gesekan antara benang dan bibir Cap, maka dengan berputarnya bobin, benang dapat tergulung. Bibir Cap berfungsi sebagai pengantar benang. Putaran benang mengelilingi bibir Cap, menghasilkan putaran atau antihan pada benang. Sistem ini banyak digunakan pada pembuatan benang dari wol.

Sistem pintal ring

Sistem ini yang paling banyak digunakan untuk pembuatan benang. Di Indonesia hampir semua pabrik penghasil benang menggunakan sistem ini. Dipakai terutama untuk seratserat yang relatif pendek, terutama serat kapas. Prinsipnya dapat diikuti sebagai berikut, Spindel diputar melalui pita. Bobin yang berlubang dapat dimasukkan ke spindle sedemikian, sehingga kalau spindel berputar bobin turut pula berputar. Melingkari bobbin tersebut terdapat ring yang terletak pada landasan ring yang dapat naik turun. Pada bibir ring dimasukkan semacam cincin kecil berbentuk “C” yang disebut traveller dan berfungsi sebagai pengantar benang selama penggulungan. Agar benang tidak mengenai ujung spindel selama dipintal, maka diatas spindel dipasang pengantar benang yang berbentuk seperti ekor babi. Benang dari rol depan melalui pengantar benang selanjutnya digulung ke bobin yang lebih dahulu melalui traveller.
Karena bobin berputar maka traveller turut berputar mengelilingi bibir ring. Oleh sebab traveller mengalami gesekan, maka putaran bobin lebih cepat dari pada traveller, sehingga terjadilah penggulungan benang pada bobin dan bersamaan dengan itu putaran traveller memberikan antihan pada benang.

Sistem pintal open end

Sistem pintal Open-end adalah cara pembuatan benang dimana bahan baku setelah mengalami peregangan seolah-olah terputus (terurai kembali) sebelum menjadi benang. Berbeda dengan sistem yang diuraikan terdahulu, maka pada sistem ini pemberian antihan tidak menggunakan putaran spindel tetapi dengan cara lain yaitu dengan menggunakan gaya aerodinamik yang dihasilkan oleh putaran rotor. Salah satu prinsip pemintalan Open-end sebagai berikut :

Bahan berupa sliver masuk melalui corong, diambil oleh rol penyuap, dimasukkan ke daerah penggarukan. Oleh rol pengurai serat-serat diuraikan. Selanjutnya melalui pipa disalurkan ke rotor. Oleh rotor, serat dikumpulkan sepanjang sudut bagian dalam rotor, kemudian serat-serat masuk ke saluran dimana susunan serat-serat tersebut sudah menjadi benang yang antihannya ditentukan oleh rotor tersebut. Oleh perbedaan putaran rotor dengan kecepatan tarikan rol pelepas, maka terjadilah antihan dan penggulungan. Dari rol pelepas benang digulung pada bobin di atas rol penggulung.
Dengan sistem ini produksinya jauh lebih tinggi dari pada sistem-sistem lain. Bahan baku dalam proses pembuatan benang adalah serat dan melalui proses pembukaan, pembersihan, peregangan dan pemberian antihan terbentuklah benang. Ditinjau dari panjang serat yang digunakan maka cara pembuatan benang digolongkan menjadi tiga sistem, yaitu :

· Pembuatan Benang Sistem Serat Pendek

· Pembuatan Benang Sistem Serat Sedang · Pembuatan Benang Sistem Serat Panjang(src)
read more

Friday, January 2, 2015

What?s Your Passion?

What?s Your Passion? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Menurut Anda, Bill Gates yang terkenal itu memiliki sebuah impian yang ditulisnya untuk menjadi orang terkaya di dunia? Menurut Anda, apakah Bill Gates memiliki impian bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi raja piranti lunak yang berada di bawah naungan Microsoft?

Ijinkan saya menceritakan kepada Anda, bagaimana Bill Gates memulai suatu momen bersejarah, dimana pada momen itulah kerajaan Microsoft mulai menanjak naik secara drastis. Bill Gates dikala itu adalah seorang pemuda yang bersahabat dengan Paul Allen. Mereka berdua senang sekali menggeluti dunia komputer dan piranti lunak. Satu hal yang mereka sadari bahwa komputer di masa itu belum memiliki bahasa program. Dan pasti Anda sudah tahu, ketika sebuah komputer belum memiliki bahasa program, maka komputer itu hanya merupakan seonggok timah yang bisa menyala saja, tidak dapat dioperasikan.

Hingga suatu ketika, ia bersama dengan Paul Allen datang ke kantor IBM, dan menawarkan bahasa program bagi komputer-komputer rakitan IBM. Menariknya, Bill Gates yang berbicara kala itu memberikan sebuah pernyataan menarik, “Kami punya jawaban atas masalah Anda. Kami mempunyai bahasa program bagi komputer Anda, dan kami patenkan yang diberi nama dengan DOS”. Di sinilah momentum bersejarah itu terjadi. Mereka bahkan tidak tahu bahwa pertemuan dan kalimat tersebut akan menjadi sebuah momentum bersejarah ak
... baca selengkapnya di What?s Your Passion? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Wiro Sableng #158 : Si Cantik Gila Dari Gunung Gede

Wiro Sableng #158 : Si Cantik Gila Dari Gunung Gede Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : SI CANTIK GILA DARI GUNUNG GEDE

"Nyi Retno, kau tidak boleh membunuh Patih Wira Bumi!" "Kau membelanya. Apa dia sahabatmu?!" "Tidak." "Lalu mengapa aku tidak boleh membunuh manusia jahat itu?!""Karena dia adalah suamimu." Jawab Wiro. "Dia adalah ayah dari putrimu yang bernama Ken Permata. Yang saat ini sudah berusia satu tahun." Nyi Retno hentikan lari. "Aku tidak pernah punya suami yang namanya Wira Bumi. Aku tidak pemah punya anak bernama Ken Permata! Wiro, kalau aku punya anak aku ingin ayahnya adalah kau! Aku suka padamu! Kemuning suka padamu!"

DEBUR ombak laut selatan yang menghantam lamping batu di malam gelap tanpa bintang tiada bulan terdengar menggidikkan. Angin bertiup kencang, sesekali menderu menimbulkan suara seperti suling yang ditiup setan. Dalam keadaan seperti itu, satu pemandangan mencekam terlihat di kejauhan. Di tengah laut dari arah selatan tampak meluncur membelah gulungan ombak besar sebuah perahu kayu. Perahu meluncur pesat tanpa didayung. Di atas perahu, tegak berdiri agak membungkuk sang penumpang yang ternyata adalah seorang nenek berwajah keriput angker, berpakaian selempang kain merah. Pakaian yang dikenakan begitu seronok hingga menyingkapkan bagian dada, perut bahkan aurat terlarang di bawah pusar. Rambutn
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #158 : Si Cantik Gila Dari Gunung Gede Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
read more

Pencampuran Serat

read more

Thursday, January 1, 2015

Jenny dan Kalung Permata

Jenny dan Kalung Permata Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sebuah kisah kecil tentang seorang gadis mungil berumur lima tahun. Setelah menabung sekian waktu dan setelah menampung uang sebesar dua dollar, akhirnya ia berhasil membeli seutas kalung permata dari sebuah kios kecil di samping rumahnya, sebuah kalung tiruan.

Jenny, demikian nama gadis cilik ini, sungguh amat mencintai kalung permata tersebut. Ia merasa bahwa permata tersebut telah membuatnya nampak bagaikan seorang bidadari. Ia akan mengenakan kalung tersebut dalam kesempatan apapun, entah ke sekolah minggu, ke sekolah Taman Kanak-kanak, bahkan juga di saat tidur malam.

Jenny memiliki seorang ayah yang sangat mencintainya. Setiap malam saat Jenny siap tidur malam, ayahnya akan melepaskan kegiatan apa saja yang sedang dilakukannya dan duduk di samping ranjang Jenny membacakan cerita dongeng baginya. Suatu malam, setelah membacakan dongeng baginya, sang ayah bertanya;

"Jenny, apakah engkau mencintai daddy?"

"Oh Daddy?, daddy pasti tahu bahwa saya sungguh mencintai daddy.?"

"Nah kalau Jenny mencintai daddy, berikan kalung "permata itu buat daddy.? Demikian pinta ayahnya.

"Oh... Tidak!! Daddy bisa ambil boneka kuda yang ada di atas meja sana, kuda dengan ekor berwarna pink itu. Kuda itu salah satu kesayangan saya, tapi saya rela berikan itu untuk daddy." Demikian jawab Jenny.

"Oh sayang? Nggak apa-apa. Daddy mencintaimu! Selamat t
... baca selengkapnya di Jenny dan Kalung Permata Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

read more

Persyaratan Serat Untuk diPintal

Persyaratan Serat untuk dipintal

Agar serat dapat dipintal maka serat harus memenuhi persyaratan : panjang, kehalusan, gesekan permukaan dan kekenyalan serat.

Panjang Serat

Serat yang panjang dengan sendirinya mempunyai permukaan yang lebih luas, sehingga gesekan diantara serat-seratnya juga lebih besar. Oleh karena itu serat-serat tidak mudah tergelincir dan benangnya menjadi lebih kuat. Dengan demikian serat-serat dengan panjang tertentu mempunyai kemampuan untuk dapat dipintal dengan tertentu pula. Dengan perkataan lain mempunyai daya pintal yang tertentu pula. Daya pintal ini yang menentukan sampai nomor benang berapa serat tersebut dapat dipintal. Jadi, penggunaan serat harus disesuaikan dengan daya pintalnya. Untuk memudahkan pengolahan pada mesin, panjang serat paling sedikit 10 mm.

1. Penentuan Panjang Serat dengan Tangan

Penentuan dengan cara ini banyak dilakukan untuk menentukan panjang staple serat kapas dalam perdagangan mengingat cara ini dapat dilakukan dengan cepat. Cara ini biasa disebut dengan Hand Stapling dan panjang serat yang dihasilkan disebut Staple Length.

2. Penentuan Panjang Serat dengan Alat

Penentuan dengan cara ini banyak dilakukan untuk pengontrolan panjang serat dalam proses atau sesudah proses dan pengontrolan serat-serat lainnya selain kapas. Alat yang digunakan adalah Bear Sorter, akan tetapi dengan menggunakan alat ini waktu pengujiannya lama sedang yang halus paling cepat dengan menggunakan alat Fibrografik.

Kekuatan Serat

Serat-serat yang mempunyai kekuatan lebih tinggi, akan menghasilkan benang dengan kekuatan yang lebih tinggi. Sebaliknya serat-serat dengan kekuatan rendah, akan menghasilkan benang yang berkekuatan rendah. Dengan demikian, kekuatan serat mempunyai pengaruh langsung terhadap kekuatan benang. Kekuatan serat kapas diasosiasikan dengan tingginya derajat kristalinitas dan oleh sebab itu serat yang kuat akan lebih kaku daripada serat yang sedang atau kurang kekuatannya.

1. Kekuatan Serat Per Helai

Penentuan dengan cara ini dimaksudkan untuk mengetahui variasi kekuatan serat, mengetahui hubungan stress dan strain yang selanjutnya dapat diketahui sifat lain yang ada hubungannya dengan stress dan strain tersebut.

Tetapi penentuan kekuatan serat per helai memakan waktu yang lama. Alat yang digunakan Single Fiber Strength Tester yang dilengkapi dengan klem dan tempat mengencangkan klem.

2. Kekuatan Serat Bundel (Berkas)

Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan tenacity atau Tensile Strength. Cara ini sangat menguntungkan karena menghemat waktu dan tenaga disamping itu pengujian per berkas ini untuk kapas telah berkembang karena disamping efisien juga hasil-hasil pengujiannya lebih teliti. Alat yang digunakan Pressley Tester yang dilengkapi dengan Klem dan tempat mengencangkan Klem.

Kehalusan Serat

Kehalusan serat dinyatakan dengan perbandingan antara panjang serat dengan lebarnya. Perbandingan ini harus lebih besar dari seribu. Pada suatu penampang yang tertentu, jumlah serat-serat yang halus akan lebih banyak dibandingkan jumlah serat-serat yang lebih kasar. Dengan demikian permukaan gesekan untuk serat-serat yang halus lebih besar, sehingga kemungkinan terjadinya penggelinciran juga berkurang, sehingga benang makin kuat. Kehalusan dari serat juga adabatasnya, karena pada serat yang berasal dari kapas yang muda akan memberikan ketidakrataan benang. Benang yang kurang baik karena kapas yang muda, akan menimbulkan nep. Alat yang digunakan untuk mengukur kehalusan serat adalah Micronaire atau Arealometer.

Gesekan Permukaan Serat

Gesekan permukaan serat mempunyai pengaruh yang besar terhadap kekuatan benang. Makin bertambah baik gesekan permukaannya, kemungkinan tergelincirnya serat yang satu dengan yang lain makin berkurang, sehingga benangnya akan lebih kuat Serat yang halus biasanya mempunyai antihan per satuan panjang yang lebih banyak dan relatif lebih panjang sehingga gesekan permukaan seratnya juga lebih baik.

Kekenyalan Serat (Elastisitas)

Serat yang baik harus memiliki kekenyalan sehingga pada waktu serat mengalami tegangan tidak mudah putus dan bisa kembali ke bentuk semula.(src)

read more