Ads 468x60px

Thursday, February 28, 2013

HEAVENLY FAMILY part 2



Usaha iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah S.W.T seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub AS melalui anak-anaknya. Allah berkata:”Silakan, pergilah. Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk mencoba Ayyub melalui anak-anaknya. ” Iblis berangkat. Yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub As berlindung di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis anak-anak Nabi Ayyub As, semuanya mati. Iblis lalu memberi Nabi Ayyub As tentang bencana yang menimpa anak-anaknya.

Enterprises devil not stop there. He turned back to Allah Almighty as he begged to be given the power to try Prophet Ayyub through their children. Allah said: "Please, go away. I give you carte blanche to try Ayyub through her ​​children. "The devil departed. Its target audience is the building where the children Prophet Ayyub As shelter underneath. The building was shaken and shattered override exhausted children Prophet Ayyub As, all dead. Satan then gave the Prophet Ayyub As has affected her children.

Apa reaksi Beliau?. Nabi Ayyub AS malah beristighfar memohon ampun kepada Allah S.W.T.

What is his reaction ?. Prophet Ayyub even forgiveness for mercy to God

Usaha iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub As. Beliau tetap taat kepada Allah S.W.T dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali menghadap Allah S.W.T seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji nya. Allah berkata kepadanya: “ Silakan beri kekuasaan kepadamu untuk menguji melalui tubuh  lisan dan akalnya. Tetapi bukan hatinya. ” 

Enterprises devil still does not yield any obedience to the Prophet Ayyub As change. remained obedient to God and thank Him. Devil back to Allah Almighty as he begged to be given the power to test it. God said to him: "Please give unto you power to examine the body through the oral and minds. But not his heart. '

Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Sampai ketempat yang dituju ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu badan Nabi Ayyub As serasa gatal-gatal. Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub As menggaruk-garuk bagian-bagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya. Tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu.

Satan immediately set out to seduce Prophet Ayyub As. To the place was apparently intended prostrate. Satan came from the direction of the head of him, then blew his nostrils with a single blow. Immediately Prophet Ayyub As body felt itchy. The longer feel the itch. Prophet Ayyub As  scratching body parts the itchy body with her ​​fingertips. But it has not lost the itching.

Nabi Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu. Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk. Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ke tempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.

As Prophet Ayyub tried scratching it with coarse cloth. Yet also the itching disappeared. Then use kereweng (broken tiles) and stone. never stopped scratching his body to blister, so the foul-smelling pus. Surrounding society considers harmful to the disease being experienced by Prophet Ayyub As. They agreed exiled to other regions. driven to a dirty place. They make for a shack that was only accompanied by his wife named Rahmah.


Meskipun demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum Nabi Ayyub As yang mendeportasi dirinya terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya.

However his wife, Rahmah, always faithful to serve him. He did very well to him. He treated him lovingly. The needs of eating and drinking is always considered. The Prophet Ayyub As a deport themselves consisted of three groups. But it's all still in the original faith. They did not leave his religion.

Dalam kisah lain diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap Umar Bin Khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya. Sampai ke rumah yang dituju orang itu menanti Umar Ra di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri Umar mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi. Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:”kalau keadaan amirul mukminin saja begitu, bagaimana halnya dengan diriku. ”

In another story reported that, no one intends facing Umar Bin Khattab was about to complain about her bad temper. Up to a designated person Umar Ra was waiting at the door. At that time he heard 'Umar's wife nags him, while Umar himself just remain silent without reacting. Those that intend to turn back foot while muttering: "If the state amirul believers have been, how it is with me. '


Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali. Umar memanggilnya, katanya : ”ada keperluan  penting ?”. Ia menjawab : ” Amirul mukminin,kedatanganku ini sebenarnya hendak mengadukan perihal istriku lantaran suka memarahiku,tetapi begitu aku mendengar istrimu sendiri berbuat serupa, maka aku bermaksud kembali. dalam hati aku berkata:kalau keadaan amirul mukminin saja  diperlakukan istrimnya seperti itu, bagaimana halnya dengan diriku. ”

Along that Umar came out, when I saw him way back. Umar called him, he said: "There needs important?". He replied: "Amirul mu'minin, this is actually coming about my wife wants to sue because like scolded me, but as soon as I heard your own wife did the same, then I intend to return. I said to myself: if the state of amirul mukminin also treated his wife like that, how it is with me. '

Umar berkata kepadanya:”saudara, sesungguhnya aku rela menanggung perlakuan seperti itu dari istriku karena adanya beberapa hak yang ada padanya. Istriku bertindak sebagai juru masak makananku, Ia selalu membuatkan roti untukku. Ia selalu mencucikan pakaian-pakaianku,ia menyusui anak-anakku,padahal semua itu bukan kewajibannya.Aku cukup tentram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku.Karena itu aku menerimanya sekalipun dimarahi. ”

Umar said to him: "Brother, I'm actually willing to endure such treatment from my wife because of some of the rights available to him. My wife acted as cooks my food, he always made bread for me. He always wash my clothes, he was breastfeeding my children, even though all of it is not her responsibility I ease enough to avoid doing bad because of my wives services  that why I received even scolded. "


Kata orang itu : ”Amirul mukminin,demikian pulakah terhadap istriku?”. Jawab Umar : ”Ya terimalah marahnya karena yang dilakukan istrimu tidak akan lama,hanya sebentar saja.”

The man said: "Commander of the amirul mukminin, as well as to my wife?". Umar replied: "Yes Accept mad because your wife do not be long, just a minute."

Tentang kisah Asiyah lengkapnya begini; ketika Nabi Musa As mengalahkan para tukang sihir Fir’aun, keimanan Asiyah semakin mantap. Keimananya kepada Allah itu sendiri itu sebenarnya sudah lama tertanam didalam hatinya, dan ia tidak menyatakan Fir’aun (suaminya) sebagai Tuhan. Begitu Fir’aun semakin jelas mengetahui keimanan istrinya, maka ia menjatuhkan hukuman kepadanya.

Asiyah full story here, when Prophet Musa As Pharaoh's defeat witches, faith Asiyah more stable. her believed to God itself it is long embedded in his heart, and he did not state the Pharaoh (him) as God. So Pharaoh increasingly clear about the faith of his wife, so he sentenced her.

Kedua tangan dan kakinya diikat. Asiyah ditelentangkan diatas tanah yang panas, wajahnya dihadapkan kesinar matahari. Manakala para penyiksanya kembali, malaikat menutup sinar matahari sehingga siksaan itu tidak terasa. Belum cukup siksaan itu dilakukan Fir’aun, ia kembali memerintahkan algojonya supaya menjatuhkan sebongkah batu besar ke dada Asiyah. 

Both hands and feet were tied. Asiyah hot stretched on the ground, her face kesinar sun. When his tormentors again, the angel closes sunlight so it does not feel torment. Not enough was done Pharaoh torment, he again ordered the executioner to be dropping a large rock into the Asiyah chest.

Manakala Asiyah melihat batu besar itu hendak dijatuhkan padanya, beliau berdoa kepada Allah S.W.T 

while Asiyah want to see the boulder against her, she prayed to Allah Almighty:

”ROBBI IBNILII ‘INDAKA BAITAN FIL JANNAH. ”
(Q. S. At Tahrim, ayat 11).

 Wahai Allah S.W.T, Tuhanku, bangunkanlah untukku disisi-Mu sebuah gedung di Surga

 O Allah, my Lord create for  me by your side  a building in Heaven

Segera Allah memperlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang terbuat dari marmer berwarna mengkilat. Asiyah sangat bergembira, lalu ruhnya keluar menyusul kemudian barulah sebongkah batu besar itu dijatuhkan pada tubuhnya sehingga beliau tidak merasakan sakit, karena jasadnya sudah tidak mempunyai nyawa. 

God immediately showed a building in heaven made ​​of shiny colored marble. Asiyah was very happy, and his soul out there later then it dropped a large rock on his body so she does not feel pain, because his body has not had a life.

Syeikh habib Abdullah Al Haddad mengatakan, seseorang yang sempurna adalah orang yang mempermudah hak-haknya, tetapi tidak mempermudah (meremehkan) hak-hak Allah. Sebaliknya orang yang kurang sempurna adalah orang yang diketahui berlaku sebaliknya.

Sheikh Abdullah Habib Al Haddad said, someone who is the person who makes it perfect his rights, but it is not easy (understatement) the rights of God. In contrast to the less perfect is the unknown vice versa.
NEXT...

Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke alamat email. Masukkan email anda ke kolom di bawah ini:

Disponsori oleh : blogrozran

Saya Sarankan Anda Baca Juga



0 comments :

Post a Comment