Tersebut dalam riwayat bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : ”Takutlah kamu dari menyepi (berduaan) dengan perempuan. Demi Dzat yang diriku berada dalam kekuasaanNYA, tidaklah orang lelaki yang menyepi bersama dengan orang perempuan (yakni berpacaran), kecuali syethan menyusup di antara mereka berdua. Sungguh seorang yang berdesak desakkan dengan babi yang berlepotan lumpur itu jauh lebih baik dari pada berdesak desakkan(bersenggolan)dengan pundak perempuan yang tidak halal baginya”.
Is the history that the Prophet SAW said: "Fear ye of solitude (alone) with women. By the One who my self is in HIS power, not the man who retreated along with the woman (ie, dating), except the demons creep in between them. It's a cramped Push the pig covered in mud was much better than the cramped Push (touched) the shoulders of women who are not lawful for him ".
Rasulullah S.A.W bersabda:”perempuan itu merupakan jerat-jeratnya syethan, dan kalau bukan karena syahwat, tentu kaum wanita tidak akan menguasai (menundukkan) kaum lelaki”. (al hadits) Ada pepatah mengatakan “IDZAA QAAMA DZAKARUR RAJULI DZAHABA TSULUUTSA ‘AQLIHI”Apabila kelamin lelaki bangkit maka hilanglah sepertiga akalnya”.
Rasulullah SAW said: "she is a demon snares, and if not for lust, women would not be master (bow) men". (al-hadith) There is a saying "IDZAA QAAMA DZAKARUR RAJULI DZAHABA TSULUUTSA 'AQLIHI" If a man's genitals up then there goes a third of his wits ".
Kalau perempuan bermaksud keluar rumah, ia berkewajiban menutup seluruh tubuhnya tanpa kecuali, termasuk kedua tangannya dari perhatian orang banyak. Tidak hanya itu bahkan hendaknya ia menyamarkan diri dari perhatian orang yang mungkin mengenalnya. Jika seseorang kawan suaminya berkunjung, sementara suaminya tidak ada di rumah, hendaknya dia tidak perlu bertanya panjang lebar. Hal itu di maksud untuk memelihara diri dan suaminya. Demikian yang diungkapkan Imam Ghazali dan beberapa imam lainnya.
If a woman intends to leave the house, he was obliged to cover her entire body without exception, including the hands of many people's attention. Not only that even should he disguise himself from the attention of people who might know him. If someone is visiting her friend, while her husband was not at home, he should not have to ask at length. It was in order to maintain themselves and their husbands. As expressed by Imam Ghazali and a few other priests.
Rasulullah S.A.W bersabda:”Sudah menjadi ketentuan bagi manusia bahwa bagian-bagian dari tubuhnya melakukan zina, hal itu pasti di lakukan. Kedua mata zinanya memandang, Kedua telinga zinanya mendengar, lisan zinanya berbicara. Kedua tangan zinanya memaksa, kedua kaki zinanya berjalan, dan hati zinanya menyenangi dan mengharap harap. Semua itu dibenarkan oleh kelamin atau didustakannya”. (riwayat Muslim dari Abu Hurairah) Rasulullah S.A.W bersabda : ”Perkara apakah yang lebih baik bagi kaum wanita?. Fathimah menjawab : ”Hendaknya ia tidak memandang kaum lelaki dan lelaki tidak memandanginya. Kemudian Rasulullah S.A.W merangkul Fathimah dan beliau bersabda:”Anak turun sebagian manusia dari sebagian yang lain hendaknya saling menolong. Rasulullah S.A.W, merasa terharu atas pendapat puterinya itu”.
Rasulullah SAW said: "It is a provision for human body parts that often make adultery. two eyes of adultery could see, two ears to hear adultery, adultery oral speech. hand adultery by force, commit adultery walking on two legs and fornicate heart enjoys and expects. All of it is justified by sex or deny ". (narrated by Muslim from Abu Hurairah) Rasulullah SAW said: "The case is better for women?. Fatima replied: "One should not look at the men and the men are not looking at it. Then the Prophet embraced Fatima and he said: "Child of human down most of the others should help each other. Prophet Muhammad, was moved by his daughter's opinion. "
Ketahuilah bahwa sebagian besar wanita sekarang ini telah kena penyakit suka memperlilhatkan dandanannya secara berlebihan kepada kaum lelaki. Mereka sedikit sekali mempunyai rasa malu. Kalau berjalan mereka suka dibuat-buat, dengan melenggak lenggokkan pinggulnya. Kenyataaan itu sering mereka perlihatkan di muka golongan kaum lelaki, baik sewaktu di pasar atau bahkan ketika berjalan menuju masjid. terutama di waktu siang atau malam hari di bawah cahaya lampu.
Know that most women today have this illness showed excessive makeup to men. They have very little shame. If walking, they like made-up, with a shake of her hips. The fact that they are often portrayed in advance classes of men, both while in the market or even when walking to the mosque. especially in time of day or night under lights.
Ada yang mengatakan bahwa, apabila seorang perempuan perilakunya menyimpan tiga perkara ini maka dinamakan Qahbah (semacam biduan) yang sangat buruk. Pertama, kalau perempuan itu keluar rumah diwaktu siang hari dengan mengenakan dandanan yang berlebihan untuk dipamerkan kepada kaum lelaki secara umum. Kedua, perempuan yang mempunyai kebiasaan meperhatikan kaum lelaki lain. Ketiga, perempuan yang gemar memperdengarkan suaranya ditelinga orang lain, sekalipun perempuan itu tergolong bisa menjaga kehormatannya. Karena dengan begitu dirinya mempersamakan dengan perempuan yang tidak baik.Tentang mempersamakan (penyerupaan itu) Rasulullah S.A.W memperingatkan : ”MANTASABBAHA BIQAUMIN FAHUWA MINHU” “Barang siapa yang membuat penyerupaan dengan suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka”.
Some say that, if a woman's behavior is to save three cases then called Qahbah (Musician kind) is very bad. First, if she was out of the house during the day time when wearing excessive makeup to show off to men in general. Second, women who had a habit of eyeing other men. Third, women who likes to make itself heard ears of others, even though she was quite able to maintain his honor. Because then he equated with bad women. On equating (resemblance was) Prophet Muhammad warned: "MANTASABBAHA BIQAUMIN FAHUWA MINHU" "Anyone who made the resemblance to a nation he belonged to them".
Orang yang menyerupakan dirinya sebagai golongan orang shalih (maksudnya bergaul dengan mereka), niscaya akan ikut dihormati, sebagaimana orang yang shalih itu menerima penghormatan. Sebaliknya orang yang bergaul dengan orang orang yang fasik, niscaya akan menjadi sasaran cercaan. Yang berarti tidak akan dihormati oleh orang lain. Perempuan hendaknya membersihkan diri dan memperhias perangainya dengan sikap pemalu. Jangan sampai seorang perempuan berperangai yang menyebabkan dirinya memperoleh predikat “Quhbah”.
People who equate themselves as the righteous group (mean hanging out with them), will undoubtedly come respected as a righteous man is honored. Instead of people who associate with the wicked, will undoubtedly be targeted slur. Which means it will not be respected by others. Women should be cleaned up and decorate with attitude shy temperament. Do not let a woman behave that caused her earn the title of "Quhbah".
Maka alangkah baiknya bagi perempuan yang mempunyai rasa takut kepada Allah dan rasul-NYA, serta bagi orang-orang yang mempunyai budi pekerti yang tinggi, supaya mencegah isterinya(atau anak perempuannya)keluar rumah dengan dandanan yang mencolok. larangan keluar rumah itu memang tidak mutlak tanpa ada pengecualian dalam suatu waktu. Setidaknya Rasulullah S.A.W memberi kelonggaran kepada kaum wanita pada hari raya. Di hari raya itu, kaum wanita yang dapat menjaga kehormatannya diberi izin keluar rumah, setelah mendapat keridhoan suaminya. Tetapi berdiam diri tinggal dirumah itu lebih menyelamatkan diri dari godaan.
So it is good for women who have the fear of Allah and His Apostle, and for people who have a high moral character, in order to prevent his wife (or daughter) came home with a striking makeup. curfew is not absolute with no exceptions at a time. At least the Prophet Muhammad gave concessions to the woman at the feast. On the feast day, the women were able to maintain the honor given permission out of the house, after getting the pleasure of her husband. But the silence was staying at home more to save themselves from temptation.
Hendaknya seorang perempuan jangan kemana-mana. Jangan keluar rumah kecuali ada keperluan yang mendesak. Kalau keluar rumah hendaknya menundukkan pandangannya dari kaum lelaki. Memang kami tidak mengatakan bahwa wajah lelaki menurut haknya adalah aurat, sebagaimana wajah perempuan menurut haknya. Tetapi wajah anak lelaki itu seperti wajah anak lelaki yang tampan. Orang diharamkan memperhatikan wajah anak lelaki yang tampan, jika dikhawatirkan timbulnya fitnah. Hanya itu. Kalau tidak mengkhawatirkan terjadinya fitnah tidak diharamkan. Sebab, sejak semula tidak ada perintah kepada kaum lelaki untuk menutup wajah. Sebagaimana perintah yang ditekankan kepada kaum wanita supaya menutup wajahnya. Sekiranya wajah kaum lelaki itu termasuk auratnya dalam pandangan kaum perempuan niscaya mereka diperintah untuk menutup wajahnya, atau bahkan dilarang keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak.
Should a woman do not go anywhere. Do not leave the house unless there is an urgent necessity. If leave the house should glances from men. Admittedly we did not say that his face is rightfully genitalia, as the face of women according to their rights. But the boy's face was like the face of a handsome boy. People are forbidden notice the handsome boy, if it is feared the onset of slander. Just that. If not feared a libel is not forbidden. Because, from the beginning there was no order to the men to cover the face. As emphasized to command women to cover her face. Had it included men face in view of women's nakedness undoubtedly they are ruled to cover her face, or even forbidden to leave the house unless there is a pressing need.
Next...
Bagi kaum lelaki yang mempunyai tangggung jawab dalam rumah tangganya, berkewajiban untuk menjaga orang-orang perempuan yang berada di bawah kekuasaanya. Terutama dizaman sekarang. Jangan sampai memberi kelonggaran kepada mereka yang memungkinkan mereka melakukan pelanggaran. Hendaknya mereka tidak diberi izin keluar rumah, kecuali dimalam hari beserta muhrimnya, atau dengan perempuan lainnya yang dapat dipercaya. Pembantu saja belum cukup dipercaya, jika tidak disertai perempuan yang lain yang lebih dapat dipercaya. Sebab kelurusan amanat yang diberikan kepada pembantu sangat jarang dilaksanakan.
For men who have their responsibilities in the household, are obliged to keep those women under their command. Especially in the current era. Do not give leeway to those who allow their offense. They should not be allowed out of the house, except at night with married individuals, or with other women who can be trusted. The maid is not enough to believe, if not accompanied by other women are more trustworthy. For straightness mandate given to the maid was very rarely implemented.
Dalam sejarah, dimasa jahilliyah ada seeorang perempuan anak Taimilah bin tsa’labah bekerja sebagai penjual samin. Suatu ketika Khawat bin Jubair Al Anshari datang untuk membeli minyak samin. lalu mereka terlibat tawar menawar. Perempuan itu membuka tali penutup wadah yang penuh berisi samin.
Khawwat berkata:”Pegangi wadah ini, aku hendak melihat lihat wajah yang lain”. Lalu Khawaat membuka wadah yang lain. Setelah dilihat, Ia berkata :”Pegagi Wadah ini”.
Ketika perempuan itu sedang terlena dengan wadah-wadah samin yang dipeganginya. tanpa terduga Khawat menubruk dirinya lalu berbuat yang tidak senonoh hingga terlampiaskan keinginannya. Setelah melakukan perbuatan itu Khawwat lari dan masuk Islam. Ia ikut perang badar. Suatu hari Rasulullah S.A.W berkata kepadanya :”Hai khawwat, bagaimana ceritanya ketika membeli samin”, Rasulullah S.A.W tersenyum. Khawwat menjawab:”Wahai Rasulullah benar-benar Allah telah melimpahkan rezki pada saya, Rizki yang baik. Sekarang aku berlindung kepada Allah dari kekurangan setelah mengalami penambahan”.
In history, jahilliyah future, there is a wealthy woman, child Taimilah bin tsa'labah worked as a salesman samin. Once Khawat bin Jubair Al Ansari came to buy samin. then they engage bargain. She opened the lid rope filled with samin.
Khawwat said: "Hold this container, I want to see the see the other's face." Then Khawaat open another container. Once seen, he said, "Hold this container".
As she was carried away with samin containers that held him. Khawat unexpectedly bumped into her and doing an indecent until channeled his desire. After doing the deed Khawwat ran and embraced Islam. He joined badar war. One day the Messenger of Allah said to him: "O khawwat, what's the story when buying samin ', the Prophet smiled. Khawwat replied: "O Messenger of God actually bestows sustenance to me, Rizki good. Now I seek refuge with Allah from the deficiency, after an addition of ".
0 comments :
Post a Comment