Ads 468x60px

Thursday, February 20, 2014

Pornografi dan Prostitusi di Internet

  
Internet memang memberikan banyak hal, terutama kecepatan dan informasi. Namun kini internet bisa menjadi hal yang patut diawasi dan sisi negatifnya bahkan bisa mempengaruhi kehidupan rumah tangga. Hati-hati, mungkin para suami Anda menjadi pelanggan dari profesi satu ini, penari bugil dan penjaja seks jaringan komputer.

Profesi ini gencar berkembang di dunia maya. Dengan semakin sulitnya kaum muda sejagat mendapat pekerjaan, mereka harus bisa bertahan hidup tak peduli apa pun caranya. Pornografi menjadi pilihan karena bisnis ini tak pernah mati.

Banyak gadis usia 18 tahun ke atas memfilmkan dirinya melakukan pelbagai gaya pemuas syahwat mulai dari melepas satu demi satu busana, hingga masturbasi di depan kamera jaringan (webcam), seperti dilaporkan surat kabar the Daily Mail, Kamis (20/2).

Pelanggannya yakni mereka yang haus fantasi seks dan menyenangi aroma porno. Dengan modal jejaring sosial, para perempuan ini sukses menghasilkan hingga Rp 6,8 juta sehari. Mereka bukan bintang film esek-esek, hanya gadis biasa yang ambisius pada dunia seisinya, ibu yang khawatir soal masa depan, dan harapan tinggi. Sammy asal Inggris mengaku melakukan ini semua demi melanjutkan kuliah.

Sammy salah satu bintang esek-esek menggeluti pornografi Internet. Dia menerima bayaran Rp 68 ribu per menit pada pelanggan yang menyaksikan dia bugil di webcam. Sammy melakukan itu langsung dan bisa dilihat oleh siapa pun dan di mana pun pada saat sama. Dia membuat kanal ini di sebuah situs dewasa dan saban harinya Sammy punya sekitar 100 ribu pelanggan potensial.

Sammy juga menawarkan webcam pribadi tentu dengan bayaran berbeda. Namun kini dia mulai jenuh dan ingin melanjutkan pendidikan di jurusan psikologi sesuai cita-citanya.

Dalam melakukan pekerjaannya Sammy mendapat dukungan penuh terutama dari pacarnya sesama jenis bernama Amara. Mereka pun kadang melakukan adegan seks bersama jika diminta oleh pelanggan. "Biar sajalah. Saya bisa menyentuh dia, saya menikmatinya, dan mereka yang membayar," ujar Amara.

Dari pekerjaan itu pula mereka mengaku benci pada lelaki sebab mereka munafik, mendominasi, dan seks buat para pria harus sesuai keinginan mereka dan ini sangat tidak disukai Sammy serta Amara. Itu sebabnya mereka memilih jadi lesbian ketimbang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan di ranjang.

Namun mereka juga sebal jika ada perempuan mencemooh keduanya dan mengatakan pekerjaan mereka sangat kotor. Sammy dan Amara hanya tertawa dan bilang sebelum wanita lain mencela mereka sebaiknya diusut dulu apakah suaminya malah berlangganan pornografi Internet dibintangi Sammy dan Amara.

Bila Sammy dan Amara berani buka-bukaan, ada pula pelaku syahwat Internet yang hanya memperlihatkan bagian intim tanpa harus adegan seksual. Bila Anda memergoki suami atau anak lelaki berlama-lama di depan komputer atau laptop dan lebih sering cari tempat aman, bisa jadi dia tengah berlangganan layanan seks kamera jaringan.(src)

Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke alamat email. Masukkan email anda ke kolom di bawah ini:

Disponsori oleh : blogrozran

Saya Sarankan Anda Baca Juga



0 comments :

Post a Comment