Bagi penyanyi Lia Emilia, tes keperawanan bagi siswi yang mau masuk SMA merupakan suatu yang aneh. Namun di sisi lain ia melihat ada dua positif dan negatif yang dapat diambil jika tes ini diberlakukan.
"Kalau untuk mengontrol sex dini terhadap remaja yang akhir-akhir ini sangat marak sekali dan anak-anak usia belasan tahun sudah tidak perawan lagi, saya setuju. Tetapi yang bikin saya gak setuju karena ini kan menyangkut pribadi seseorang juga. Hak seseorang untuk memutuskan dalam hidupnya apa yang harus dilakukan," tuturnya kepada KapanLagi.com®, Rabu (21/8).
Ia juga menilai tes keperawanan bukan tolok ukur dalam melihat moralitas seorang wanita. Sebab tak sedikit mereka yang justru menjadi korban kekerasan.
"Tolok ukur moralitas itu bukan dari perawan atau tidak. Tapi lebih pada tingkah laku atau perilaku seorang wanita. Karena ada banyak wanita yang tidak perawan karena pemerkosaan," sambungnya.
Biduan yang tengah gencar promosi single Cinta Stereo ini menegaskan bila tolok ukur moralitas tersebut bisa dilihat dari sikap.
"Lebih pada sikap seseorang. Perilaku yang tidak menyimpang dari norma-norma budaya Indonesia," imbuh Lia.(src)
0 comments :
Post a Comment