Ads 468x60px

Saturday, April 27, 2013

Bhagavat Gita part 1

Bhagavat Gita part 1

Koleksi tulisan ini sengaja saya kupas ( dibaca copas juga gak pa pa ) sebagai bahan belajar sambil belajar. Maksudnya belajar menulis, sekaligus belajar menerjemahkan ke bahasa Inggris, serta belajar memahami kandungan pengetahuannya.

This collection of writings I accidentally peeled (read Copas is fine) as learning materials while learning. It means learning to write, learning to translate well into English, and learn to understand the content of knowledge.

Bab 01

Gundahnya Sang Arjuna

 Chapter 01
 The Arjuna upset


Bermulalah di sini Gita suci yang dituturkan dari Yang Maha Suci Kreshna. Berkatalah Dhristarashtra :
Starting here the holy Gita spoken of the Most Holy Kreshna. Dhristarashtra said:

(1)
Di dataran nan suci ini (dharmakshetra), tanah kebenaran, tanahnya para Kuru, berkumpullah putra-putraku beserta laskar-laskar mereka, dan juga putra-putra Sang Pandu (Ayahanda Pandawa) bersiap-siap untuk suatu yudha. Apa saja yang sedang mereka lakukan beritakanlah kepadaku, wahai Sanjaya.

In this holy land (Dharmakshetra), ground truth, the Kuru land, gathered my sons along with their militias, as well as the sons of Pandu (Pandavas father) getting ready for a war. Whatever they are doing and preach to me, O Sanjaya.

(Keterangan: Kurukshetra disebut juga dharmakshetra, terletak di Hastinapura di utara kota New Delhi yang modern dewasa ini. Tempat ini di masa yang silam dianggap suci karena sering dipergunakan oleh para resi, kshatrya untuk bertapa, bahkan kabarnya juga oleh para dewa-dewa.)

(Note: Kurukshetra or Dharmakshetra, located in the northern city of Hastinapur in modern New Delhi today. Place in the last period is considered sacred because it is often used by the sages, warriors of penance, even reportedly also by the gods.)

Salah satu kata pertama yang disebut di sloka pembukaan Bhagavat Gita di atas ini adalah kata dharma, inilah inti sebenarnya yang harus diresapkan oleh sidang pembaca. karena inilah salah satu pesan sesungguhnya Bhagavat Gita. “Bangunlah jiwa dan ragamu dengan dan untuk dharma.” Kata dharma berasal dari kata “Dhru” yang berarti “pegang.” Dharma adalah kekuatan yang memegang hidup ini, dharma tidak terdapat dalam ucapan-ucapan manis. tetapi adalah kesaktian di dalam jiwa kita yang merupakan inti dari kehidupan kita.

One of the first word that referred to in the preamble above Bhagavat Gita is the word dharma, this is actually the core should be absorbed by the reader. because this is one of the true message Bhagavat Gita. "Get up in mind and body with and for dharma." Word dharma comes from the word "Dhru" which means "hold." Dharma is the force that holds life, dharma is not in the sweet utterances. but it is a miracle in our souls that is the core of our lives.

Dan Kshetra berarti padang, ladang atau medan. Seyogyanyalah kita bertanya pada pribadi kita masing-masing, “apa sajakah yang selama ini yang telah kutanam dan kupetik dalam hidupku ini, dharma ataukah adarma? Bagi yang menanam dharma maka hidupnya akan menghasilkan karunia Ilahi, dan yang telah melakukan adharma maka kita dapat bercermin kepada para Kaurawa.

And Kshetra means meadow, field or fields. It being understood we asked each of us personally, "What are these for me that has been planted and I picked this in my life, dharma or adarma? For those who grow dharma then his life will produce a divine gift, and who have been doing adharma then we can reflect on the Kaurawa.

“Bersiap-siap untuk suatu yudha,” Kaurawa menginginkan perang, sedangkan para Pandawa sebenarnya menginginkan perdamaian. Sang Kreshna yang Maha Bijaksana berusaha agar perdamaian terwujud, tetapi para Kaurawa selalu menolaknya. maka untuk mempertahankan diri dan menegakkan dharma/kebenaran terpaksalah para Pandawa berperang walaupun dengan laskar yang sedikit. Tetapi yang sedikit ini akhirnya akan menang karena mereka berjalan tegak di jalan kebenaran.

"Get ready for an Yudha," Kaurawa want war, while the Pandavas actually want peace. The Wise Kreshna who try to make peace happen, but the Kaurawa always rejected. then to defend themselves and uphold dharma / truth compelled the Pandavas fought with the army were a little though. But these few will ultimately win because they walk upright on the path of righteousness.

Dalam ucapan Dhritarashtra yang mengatakan di atas “tanahnya para Kuru” dan juga ‘”putra-putraku,” tersirat adanya rasa egois atau ahankara (angkara) yang besar. inilah sebenarnya sumber dari segala tragedi dalam hidup ini.

In the words of Dhritarashtra who says in the "land of the Kuru 'and also'" my sons, "implied a sense of selfish or Ahankara (greedy) great. this is the real source of all the tragedies in life.

Berkatalah Sanjaya :
Sanjaya said:

(2)
Kemudian pangeran Duryodana, setelah melihat barisan laskar para Pandawa yang teratur rapi, menghampiri gurunya dan berkata.
Yang dimaksud guru di sini adalah Dronacharya, guru sang Kaurawa dan Pandawa. Di Baratayudha ini Drona mendukung Kaurawa sampai akhir hayatnya.

Then prince Duryodhana, after seeing the Pandava army ranks well regulated, approached the teacher and said.
(What is meant here is the teacher Dronacharya, the teacher Kaurawa and Pandavas. Drona In this Baratayudha Kaurawa support until the end.)


(3)
Lihatlah wahai guruku, barisan laskar para Pandawa yang telah siap untuk berperang, mereka semua dipimpin oleh murid Sang Guru yang bijaksana, yaitu putra Sang Drupada.
Yang dimaksud “murid yang bijaksana” di sini adalah Dhristadyumna. la adalah putra Raja Drupada dari kerajaan Panchala. Dia diangkat para Pandawa menjadi panglima perang untuk pihak Pandawa; Dhristadyumna sebenarnya masih merupakan saudara ipar para Pandawa Dalam perang ini Resi Dorna akan membunuh Raja Drupada, kemudian Dhristadyumna akan membunuh Drona. Disusul putra Drona yang disebut Asvatama kemudian membunuh Dhristadyumna. Inilah lingkaran karma.

Look, O my master, the Pandava army ranks who are ready to fight, they are all led by the disciples of the wise teacher, ie the Drupada's son.
The definition of "wise disciple" here is Dhristadyumna. He is the son of King Drupada of Panchala kingdom. He was appointed commander of the war the Pandavas to the Pandavas; Dhristadyumna actually still a brother-in-law of the Pandavas in the war Resi Dorna will kill King Drupada, then Dhristadyumna will kill Drona. Followed by Drona's son called Asvatama then kill Dhristadyumna. This is the circle of karma.

 
(4)
Di sinilah para pahlawan-pahlawan besar berkumpul, dari Bima, Arjuna dan yang tak kalah kehebatannya yaitu Yuyudana, Virata dan Drupada.

This is where the big heroes gathered, from Bima, Arjuna and the not less great is Yuyudana, Virata and Drupada.
 
(5)
Juga Dhrishtaketu, Chekitana dan raja besar dari Kashi, Purujit, Kuntiboja dan Shaibya, semuanya pendekar-pendekar nan sakti wirawan.

Also Dhrishtaketu, Chekitana and great king of Kashi, Purujit, Kuntiboja and Shaibya, all the powerfull warriors.
 
(6)
Juga yang gagah berani yaitu, Yudhamanyu dan Uttamauja, Saubadra dan putra-putra Draupadi.
Bima : Putra kedua dari Pandu. yang kedua dari para Pandawa.
Arjuna : Yang ketiga dari Pandawa bersaudara, dan yang paling dikasihi Sang Kreshna.
Yuyudana : Disebut Juga Setyaki. pahlawan yang gagah perkasa.
Virata: Raja dari Matsya-desha. seorang raja nan arif bijaksana. Selama pengasingan para Pandawa di hutan (13 tahun lamanya), tahun terakhir pengasingan ini para Pandawa menyamar dan bersembunyi di istana Raja Virata. Alkisah putri sang raja kemudian dikawinkan dengan Abimanyu, putra Arjuna.
Dhristaketu: Putra Sishupala, raja dari Chedi-desha.
Chekitana: Salah satu pendekar yang gagah berani yang memimpin salah satu dari tujuh divisi laskar Pandawa.
Purujit dan Kuntibhoja: Saudara-saudara laki dari ibu Kunti, ibunya sang Pandawa,
Shaibya: Raja suku Sibi. Duryodana menyebutnya sebagai banteng diantara manusia, karena ia adalah seorang pendekar sakti yang bertenaga luar biasa.
Yudhamanyu dan Uttamauja: Pangeran-pangeran dari Panchala, juga merupakan pendekar-pendekar nan sakti-wirawan. Keduanya dibunuh Ashvathama sewaktu sedang tidur.
Saubhadra: Putra Arjuna dan Subadra (adik sang Kreshna). la dikenal juga dengan nama Abimanyu. Dalam perang ini ia memperlihatkan kepahlawanannya yang luar biasa.
Putra-putra Draupadi: Mereka berjumlah lima orang, yaitu Prativindhya, Srutasoma, Srutakirtti, Satanika dan Srutukarman.
Pendekar-pendekar di atas semuanya kalau bekerja untuk perdamaian niscaya akan menghasilkan suatu suasana damai bagi semuanya, tetapi rupanya takdir menentukan yang lain, dan itulah misteri Ilahi yang tak akan mungkin terjangkau oleh kita manusia ini.

Is also brave, Yudhamanyu and Uttamauja, Saubadra and Draupadi's sons.
Bima: Second son of Pandu. The second of the Pandavas.Arjuna: The third of the Pandava brothers, and the most beloved Kreshna.
Yuyudana: Also Known Setyaki. mighty hero.
Virata: King of Matsya-Desha, a wise king. During the Pandavas' exile in the forest (13 years old), last year's exile of the Pandavas disguised and hiding in the court of King Virata. Once the king's daughter later married to Abhimanyu, son of Arjuna.
Dhristaketu: Sishupala son, the king of Chedi-Desha.
Chekitana: One brave warrior who led one of the seven divisions of the army of the Pandavas.
Purujit and Kuntibhoja: brother-brother of mother Kunti, mother of the Pandavas,
Shaibya: Raja Sibi tribe. Duryodhana call it a bull among men, because he is a powerful warrior who powered outstanding.
Yudhamanyu and Uttamauja: princes of Panchala, is also a powerful warrior-warrior. Both were killed while sleeping Ashvathama.
Saubhadra: Son of Arjuna and Subhadra (sister of the Kreshna). He is also known as Abhimanyu. In this war he showed incredible heroism.
Sons of Draupadi: They numbered five, namely Prativindhya, Srutasoma, Srutakirtti, Satanika and Srutukarman.
All the warriors that work for peace will undoubtedly result in a peaceful atmosphere, but it was not meant to others, and that the Divine mysteries may never be reached by us human.


(7)
Ketahuilah juga, oh Engkau yang teragung di antara yang dilahirkan dua kali, pemimpin-pemimpin dan pendekar-pendekar di pihak kami, akan kusebutkan mereka demi Engkau yang kuhormati,

(“Yang teragung diantara yang dilahirkan dua kali” adalah ungkapan yang ditujukan kepada Resi Drona, karena sang resi ini adalah seorang brahmana dan biasanya kaum brahmana dianggap lahir dua kali. Maksudnya: pertama seorang brahmana harus lahir di dunia fana ini, tetapi di dunia ini ia harus menjalani kehidupan kebatinan demi Sang Maha Esa, jadi “lahir” lagi dengan meninggalkan semua nafsu keduniawian demi pengabdiannya ke masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa. Inilah tugas seorang Brahmana seharusnya.)

Know also, O thou greatest among the twice born, leaders and warriors on our side, will mention that I respect them for Thy sake,

("The greatest among the twice born" is a phrase that is intended to Resi Drona, because this is the Brahmin sages and Brahmins usually regarded born twice. Means: the first to be born in a Brahmin mortality, but in this world he must live a life of mysticism by the Almighty, to be "born" again to leave all worldly lusts for his service to the community and God Almighty. This task should be a Brahmin.)

 
(8)
Pertama-tama Dikau yang mulia Drona, kemudian Bhisma, Karna dan Kripa yang tak terkalahkan dalam setiap yudha, juga Ashvatama, Vihana dan putra Somadatta.

First of all Thou glorious Drona, Bhishma then, Karna and Kripa who is unbeaten in every Yudha, also Ashvatama, Vihana and son Somadatta.
 
(9)
Dan banyak lagi pahlawan-pahlawan lainnya yang bersedia mengorbankan jiwa-raga mereka, bersenjatakan berbagai senjata-senjata yang sakti, kesemuanya ahli-ahli perang yang tiada taranya.

And many other heroes who are willing to sacrifice their body and soul, armed with a variety of powerful weapons, all of which experts unequaled war.

Bhisma: Pendekar tua yang ditunjuk menjadi panglima tertinggi di pihak Kaurawa, yang sebenarnya masih “kakek” para Kaurawa dan Pandawa, Bhismalah sebenarnya yang membesarkan raja Dhristarashtra dan para Kaurawa-Pandawa. Beliau amat mencintai para Pandawa, tetapi dalam perang ini beliau berpihak kepada para Kaurawa karena berhutang budi dan setia kepada Kaurawa sesuai dengan janjinya. Tetapi Bhisma pernah bersumpah dihadapan Duryodana tak akan pernah membunuh para Pandawa; dalam perang Baratayudha ini Bhisma membuktikan kehebatannya sampai akhir hayatnya.

Bhishma: Swordsman old who was appointed as supreme commander in the Kaurawa, which is still "grandfather" the Kaurawa and Pandavas, Bhishma was the fact that raising the king and the Kaurawa Dhristarashtra-Pandavas. He had a great love of the Pandavas, but in this war he sided with the Kaurawa as indebted and loyal to Kaurawa according to his promise. But Bhishma had vowed before Duryodhana would never kill the Pandavas; Baratayudha this Bhishma in the war until the end to prove his prowess.

Karna: Saudara tiri para Pandawa, adalah teman akrab Duryodana. Oleh Duryodana, Karna diangkat menjadi raja Anga (sekarang disebut daerah Bengal di India). Sebenarnya Karna adalah seorang kshatrya maha-sakti yang penuh dengan kasih-sayang kepada sesamanya, tetapi terikat sumpah setianya kepada Duryodana maka ia memilih pihak Kaurawa, Setelah matinya Drona, Karna diangkat menjadi panglima tertinggi Kaurawa tetapi hanya berlangsung dua hari saja, karena kemudian ia mati di tangan Arjuna, saudara tirinya sendiri. Beginilah kehendak Dewata.

Karna: half-brother of the Pandavas, was a close friend of Duryodhana. By Duryodhana, Karna was made king of Anga (now called the Bengal region in India). Actually Karna was a tough warrior who is full of compassion for other people, but it is bound oath of allegiance to Duryodhana then he chose the Kaurawa, after the death of Drona, Karna was appointed supreme commander Kaurawa but only lasted two days, because then he died in the hands of Arjuna, his half-brother alone. Thus the will of the Gods.

Kripa: Saudara ipar resi Drona. Ia adalah diantara tiga pendekar dari pihak Kaurawa yang tidak gugur dalam perang Baratayudha.

Kripa: Brother-in-law sage Drona. He is among the three warriors of the Kaurawa who were not killed in the war Baratayudha.

Ahsvatama: Putra resi Drona, juga salah seorang panglima perangnya Kaurawa yang terkenal liciknya.

 Ahsvatama: Son sage Drona, also one of the famous commander of the war Kaurawa very cunning.

Vikarna: Putra ketiga raja Dhristarashtra, adik Duryodana.

Vikarna: king Dhristarashtra third son, brother Duryodhana.

Putra Somadatta: Somadatta adalah raja dari negara Bahikas yang membantu Kaurawa.

Son Somadatta: Somadatta is the king of Bahikas that helps Kaurawa.

Belajar yuk belajar

Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke alamat email. Masukkan email anda ke kolom di bawah ini:

Disponsori oleh : blogrozran

Saya Sarankan Anda Baca Juga



0 comments :

Post a Comment