Ads 468x60px

Saturday, February 2, 2013

SEX EDUCATION part 2


Orang harus belajar mengendalikan nafsunya (nafsu dalam konteks ini adalah nafsu birahi) agar tidak kelepasan sehingga menyebabkan sesuatu yang tidak baik.

People should learn to control his lust (lust in this context is lust) in order not to let slip causing something bad.

Wanita punika, upami papan badhe pandhedhering wiji, saestunipun kedah milih ingkang prayogi. (pupuh 3)
The role of women is like land for sowing, so let him choose a great land.

Dalam melakukan hubungan seksual, maka haruslah dicamkam bahwa hasil dari perbuatan itu adalah adanya seuatu mahkluk baru sehingga tidak boleh dilakukan sembarangan dan pasanganyapun harus dipilih baik-baik.

In sexual intercourse, then he shall attention that the outcome of the action is a new creature thing else that should not be done haphazardly and the couple should be selected carefully.

Para sujanma priya yen badhe amilih dhateng wanodya, kaagem pantesing pala krami, anyeplesana dhateng suraosing tetembungan tiga : bobot, bebet, bibit. (pupuh 3)

Kaum Pria yang bermaksud memilih sorang wanita untuk dinikahi, hendaknya memperhatikan tiga hal : bobot, bebet, bibit.

The man who intends to choose a lady to marry her, should pay attention to three things: weight, ancestor, seed.

Untuk mempersiapkan keturunan yang baik, maka harus juga dicari pasangan (wanita) yang baik dan memenuhi criteria-kriteria tertentu. Dalam budaya Jawa, ada tiga hal paling penting yang harus diperhatikan yaitu ; bibit, bebet, dan bobot.

To prepare a good descent, it must also look for partner (her) that meets both criteria-specific criteria. In Javanese culture, there are three most important things to consider are; seedlings, ancestor, and weight.

 

Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke alamat email. Masukkan email anda ke kolom di bawah ini:

Disponsori oleh : blogrozran

Saya Sarankan Anda Baca Juga



0 comments :

Post a Comment