Kang aneng jroning manungsa, kang kaping pisan ingaranan roh jasmani, dene kaping kalihipun, roh rabani ping tiga, roh rahmani nenggih ingkang kaping catur roh rohani aranira, kaping gangsal ingkang langit.
Yang ada dalam diri manusia, yang pertama disebut roh jasmani, adapun yang kedua roh rohani, ketiga roh rahmani, yang keempat roh rohani namanya, langit yang kelima.
That there is in man, the first one is called the spirit of body, spirit spiritual as for the second, third gracious spirit, the spirit fourth spiritual name, the fifth heaven.
Roh nurani aranira, ingkang kaping nenem arane yayi, iya roh nabati iku, langit kang kaping sapta, eroh kapi iku yayi aranipun, tegese sira weruha, langit roh satunggil-tunggil.
Roh nurani namanya, yang keenam dinda, ialah roh nabati, langit yang ketujuh, roh kapi itu dinda namanya, ketahuilah artinya langit roh masing-masing.
Nurani Spirit name, the sixth sister, is nabati spirit, the seventh heaven, sister called kapi spirit, know means the sky spirits respectively.
Tegese langit kapisan, roh jasmani mepeki ing ngaurip, aneng jasad manggonipun, langit roh rabaninya, amepeki uripe badan sakojur, roh rahmani manggonira, mepeki karsanireki.
Arti langit pertama, roh jasmani memenuhi kehidupan, di tubuh tempatnya, langit roh rabani, memenuhi hidup sekujur tubuh, roh rahmani tempatnya, memenuhi pada kehendakmu.
Meaning the first sky, spirit physically fulfilling life, in the body where the sky rabani spirit, fulfilling life whole body, spirit gracious place, meet at your will.
Langit roh rohani ika, amepeki ing ngelminira yayi, langit roh nurani iku, mepeki cahya badan, roh nabati amepeki idhepipun, iya ing badan sedaya, langit roh kapi winilis.
Langit roh rohani itu, memenuhi dalam dirimu, langit roh nurani itu, memenuhi cahaya tubuh, roh nabati memenuhi pikiranmu, dan seluruh tubuh, langit roh kapi disebut-sebut.
The sky spirit spiritual, fulfilling in you, the sky's the spirit of conscience, to meet the light body, spirit nabati fulfill your mind, and your whole body, spirit sky kapi mentioned.
Mepeki wijiling sabda, pan wus jangkep cacahing pitung langit, eling-elingen ing kalbu, apa kang wus kawedhar, amuwuhi kandeling iman,
Memenuhi terbabarnya sabda, telah lengkaplah jumlah tujuh langit, ingat-ingatlah dalam hati, apa yang telah terungkap, menambah tebalnya iman.
Fulfilling the unfolding word, has now complete number seven heavens, remember to myself, what has been revealed, adding thickness faith.
Laku ahli hakikat adalah sabar, tawakal, tulus iklas. Pada tahap ini manusia telah mengenal jati dirinya, yang dilambangkan terdiri dari atas tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit sebagai kelengkapan ilmu. Kesemuanya berasal dari Tuhan, dan semua itu menambah tebalnya iman. Wujudnya sebagai wadah ilmu, dan ilmunya ada pada Tuhan. Manusia yang telah memahami ilmu Tuhan, tidak berpikiran sempit, kerdil atau fanatik, dan tidak pula takabur. Ia justru bersikap toleran, tenggang rasa, hormat-menghormati keyakinan orang lain, karena tahu bahwa ilmu sejati, yang nyata-nyata bersember satu itu, hakikatnya sama. Ibarat sungai-sungai dari gunung manapun mata airnya, pasti akan bermuara ke laut juga. Sebaliknya jikalau ia memperdebatkan kulit luarnya, berarti beranggapan benar sendiri, dan belum sampai pada inti ajaran yang dicari. Orang yang telah sampai tahap hakikat, tidak munafik dan tidak mempersekutukan Tuhan
Behaviour expert nature is patient, trust, sincere iklas. At this stage the man has to know his true identity, which is represented consist of the seven layers of the earth and the seven heavens as the completeness of science. All this is from God, and all that adds to the thickness of faith. His form as a pool of knowledge, and knowledge is with God. Humans have to understand the science of God, not narrow-minded or bigoted dwarf, nor arrogant. He instead be tolerant, tolerance, respect-respect for others' beliefs, knowing that the true knowledge, which obviously sourced one, essentially the same. Like the rivers of any mountain spring water, will inevitably lead to the sea as well. Instead if he debated the outer skin, then holds true to yourself, and not to the core teachings sought. People who have reached the stage the essence, not a hypocrite, and none shall God.
0 comments :
Post a Comment