Wakapolri Komjen Pol Oegroseno berbeda pendapat dengan Kapolri Jenderal Sutarman soal penggunaan jilbab oleh polisi wanita (Polwan). Oegro meminta penggunaan jilbab bagi Polwan dievaluasi. Oegro mengusulkan agar Polwan menggunakan baju terusan dan jilbab.
Sebab, jenderal polisi bintang tiga itu tak ingin Polwan berjilbab malah menjadi seksi karena pakaiannya yang malah menjadi ketat dan seronok.
"Kalau menurut saya kalau memang (Polwan) mau pakai jilbab, baju terusan saja sekalian. Jangan sampai bajunya ketat, body-nya keliatan. Malah nimbulin nafsu-nafsu," di kata Oegroseno di Mako Ditpoludara Baharkam Polri, Pondok Cabe, Pamulang, Senin (2/12).
Oegro mengatakan, Polri akan segera mempersiapkan anggaran untuk seragam Polwan. Sebab, seragam jilbab untuk kepolisian direncanakan menjadi seragam muslim.
"Nanti akan disiapkan, anggaran baju dinasnya, yang seragam diubah jadi baju muslim. Bukan hanya jilbab," ujarnya.
Seperti diketahui, Komjen Oegro merasa ada hal-hal yang perlu dibahas lebih jauh sebelum kebijakan penggunaan jilbab yang telah disetujui Kapolri Jenderal Sutarman dapat diterapkan. Misalnya penyeragaman model dan warna.
"Saya sebagai staf beliau ( Sutarman ) lihat situasi ini berkembang, harus mengamankan kebijakan ini. Karena yang berkembang mereka pakai jilbab enggak karuan, ada model Aceh, model Medan, dan lain-lain," kritiknya.
Dia menambahkan, sikapnya menolak aturan itu bukan karena tak menghargai Kapolri. Tapi, lanjut Oegroseno , setiap aturan yang diterapkan harus jelas sehingga tak mendatangkan kesalahan dan kerugian ke depannya.
"Jangan sampai menggunakan jilbab jadi lebih seksi. Nanti kita lihat dulu mana yang lebih cocok, apa dari Mekkah atau Aceh," tandasnya.(src)
Sebab, jenderal polisi bintang tiga itu tak ingin Polwan berjilbab malah menjadi seksi karena pakaiannya yang malah menjadi ketat dan seronok.
"Kalau menurut saya kalau memang (Polwan) mau pakai jilbab, baju terusan saja sekalian. Jangan sampai bajunya ketat, body-nya keliatan. Malah nimbulin nafsu-nafsu," di kata Oegroseno di Mako Ditpoludara Baharkam Polri, Pondok Cabe, Pamulang, Senin (2/12).
Oegro mengatakan, Polri akan segera mempersiapkan anggaran untuk seragam Polwan. Sebab, seragam jilbab untuk kepolisian direncanakan menjadi seragam muslim.
"Nanti akan disiapkan, anggaran baju dinasnya, yang seragam diubah jadi baju muslim. Bukan hanya jilbab," ujarnya.
Seperti diketahui, Komjen Oegro merasa ada hal-hal yang perlu dibahas lebih jauh sebelum kebijakan penggunaan jilbab yang telah disetujui Kapolri Jenderal Sutarman dapat diterapkan. Misalnya penyeragaman model dan warna.
"Saya sebagai staf beliau ( Sutarman ) lihat situasi ini berkembang, harus mengamankan kebijakan ini. Karena yang berkembang mereka pakai jilbab enggak karuan, ada model Aceh, model Medan, dan lain-lain," kritiknya.
Dia menambahkan, sikapnya menolak aturan itu bukan karena tak menghargai Kapolri. Tapi, lanjut Oegroseno , setiap aturan yang diterapkan harus jelas sehingga tak mendatangkan kesalahan dan kerugian ke depannya.
"Jangan sampai menggunakan jilbab jadi lebih seksi. Nanti kita lihat dulu mana yang lebih cocok, apa dari Mekkah atau Aceh," tandasnya.(src)
0 comments :
Post a Comment