Federasi Pilot Indonesia (FPI) sangat menyayangkan tindakan Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Daerah Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi yang memukul pramugari Sriwijaya Air hanya karena diminta mematikan handphone. Padahal pramugari adalah tangan kanan pilot yang juga bertugas memastikan keselamatan selama penerbangan.
Presiden FPI Hasfrinsyah mengatakan, pramugari Sriwijaya Air Febriani sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Dalam aturan penerbangan, telepon genggam sudah harus dimatikan sejak dari terminal bandara, sebelum naik pesawat.
"Pramugari menjaga dia (Umar Hadi) selama perjalanan, tapi kenapa terima kasihnya memukul dengan koran. Kalaupun dia (pramugari) tidak sopan, silakan tulis di kertas masukan itu ke perusahaannya, begitu cara menegur maskapai, bukan dipukul," ucap Hasfrinsyah ketika dihubungi merdeka.com, Sabtu (8/6).
Menurut Hasfrinsyah, pramugari adalah salah satu orang yang mempunyai tanggung jawab menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan. Jika terjadi musibah atau kecelakaan dalam penerbangan, maka pramugari adalah orang yang berdiri di garis depan dalam proses penyelamatan penumpang. Maka tindakan yang dilakukan pejabat Bangka Belitung tersebut harus dipertanggungjawabkan di mata hukum.
"Sekarang sementara dalam perjalanan kenapa kenapa, yang menyelamatkan dia (Umar Hadi) kan pramugari. Kalau terjadi apa apa siapa yang menyelamatkan?, kenapa harus dipukul. Harusnya dia mengucapkan terimakasih," katanya.
Menurutnya, jika pejabat atau penumpang tidak suka dengan pelayanan penerbangan, dia bisa keluar dan mencari maskapai lain. "Saat itu dia menegur, penumpang memang adalah raja tapi kalau kira kira melalaikan menyebabkan membuat satu celaka satu pesawat mau bagaimana lagi," tutupnya.(sumber)
0 comments :
Post a Comment