Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Paku Alam IX mengatakan peringatan Isra Miraj hendaknya dijadikan momentum menyegarkan wawasan serta memantapkan mentalitas beragama setiap umat muslim.
"Dengan memperingati Isra Miraj seseorang akan menuju kedewasaan yang disertai keleluasaan berpikir, bersikap terbuka, ramah, maju, dan progresif," kata Paku Alam IX pada peringatan Isra Miraj 1430 Hijriyah tingkat Provinsi DIY, Sabtu.
Selain itu, katanya, melalui peringatan Isra Miraj juga diharapkan dapat terkikis sifat manusia yang merasa benar sendiri, sombong dalam ibadah, serta tidak menghargai keragaman etnis dan budaya.
Namun yang terpenting, kata Paku Alam IX, jadikan peringatan Isra Miraj sebagai momentum bagi umat Islam untuk membenahi salat agar lebih bermartabat dalam upaya membentuk umat yang membawa misi rahmatan lil alamin.
"Dengan peringatan Isra Miraj kita diingatkan untuk tidak hanya sekadar menjalankan salat, tetapi juga membenahi salat agar lebih baik. Isra Miraj merupakan perintah salat yang menjadi kewajiban umat Islam dan harus ditaati," katanya.
Salat merupakan pilar penyangga Islam terbesar yang diperoleh dari peristiwa Isra Miraj di mana keharusan pelaksanaannya bersifat absolut dan permanen.
"Artinya tidak boleh ditinggalkan selama hayat masih dikandung badan seperti yang tersirat dalam surat An-Nahl ayat 99 bahwa salat ditujukan untuk kemaslahatan manusia sendiri baik di dunia maupun akhirat," katanya.
Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariat Departemen Agama, Muktar Ilyas mengatakan, peringatan Isra Miraj dapat menjadi media untuk membentuk keluarga yang sakinah dengan menegakkan salat.
"Seseorang dikatakan Islam dan tidak Islam karena salat, seperti yang dijelaskan dalam Alquran bahwa barang siapa yang meninggalkan salat sewaktu-waktu dengan sengaja maka dia telah keluar dari Islam," katanya.
Ia mengatakan, makna peringatan Isra Miraj adalah Rasulullah SAW dipanggil langsung oleh Allah SWT dengan perintah menjalankan salat lima waktu. "Barang siapa menjalankan salat lima waktu secara khusuk akan menjadikan salat itu nikmat, dan barang siapa tidak bisa melakukan secara khusuk, akan menjadikan salat itu merepotkan," katanya.(sumber)
0 comments :
Post a Comment