Perlu lebih dicermati lagi bahwa orang Jawa yang sepintas secara keliru banyak diidentikan dengan animisme dinamisme atau pandangan keagamaan yang cenderung dianggap bertentangan dengan ajaran agama yang bersangkutan.
Seperti misalnya benda berbentuk gaman/pusaka keris,tombak,gamelan dan batu akik dan lain sebagainya.
Sebenarnya kalau boleh jujur nenek moyang orang Jawa lebih mengedepankan hal-hal yang bersifat moral bukan kebendaan. Leluhur sesepuh pinisepuh Jawa terkenal sangat kental dengan olah jiwa, yang kemudian di salah satu agama disebut dengan akhlak.
Adapun benda-benda apapun itu manakala jiwa, spirit dan keyakinan telah sedemikian kuatnya terbentuk maka setiap partikel nya mengandung unsur keberuntungan yang tinggi.
Jadi kesimpulannya, orang Jawa tulen samasekali tidak tergantung pada benda atau keadaan apapun tapi pada Dzat Yang Maha Suci yang menuntunya ke setiap keberuntungan, ketentraman.
Seperti misalnya benda berbentuk gaman/pusaka keris,tombak,gamelan dan batu akik dan lain sebagainya.
Sebenarnya kalau boleh jujur nenek moyang orang Jawa lebih mengedepankan hal-hal yang bersifat moral bukan kebendaan. Leluhur sesepuh pinisepuh Jawa terkenal sangat kental dengan olah jiwa, yang kemudian di salah satu agama disebut dengan akhlak.
Adapun benda-benda apapun itu manakala jiwa, spirit dan keyakinan telah sedemikian kuatnya terbentuk maka setiap partikel nya mengandung unsur keberuntungan yang tinggi.
Jadi kesimpulannya, orang Jawa tulen samasekali tidak tergantung pada benda atau keadaan apapun tapi pada Dzat Yang Maha Suci yang menuntunya ke setiap keberuntungan, ketentraman.
0 comments :
Post a Comment