Ads 468x60px

Sunday, February 17, 2013

SEX EDUCATION FOR U GIRL part1



Ulah Asmara Dalam Membuka Dan Mempercepat Orgasme Perempuan
Dalam Serat Centhini Jilid 2 Pupuh 107 Asmadana.

Love act to Opens And Accelerate Orgasm In Women
In serat Centhini Volume 2 pupuh 107 Asmadana.


Dalam masyarakat Jawa adab dan tatacara sebelum melakukan hubungan asmaragama juga diajarkan sebagai contoh; ritualisasi seksual juga diungkapkan dalam Serat Centhini, termasuk soal tata krama dalam melakukan hubungan seksual antar-suami-istri. Dalam berhubungan, misalnya, harus empan papan. Maksudnya, mengetahui situasi, tempat, dan keadaan, tidak tergesa-gesa, dan juga merupakan keinginan bersama.

In Javanese etiquette and procedure before having asmaragama also taught as an example; sexual ritual also expressed in serat Centhini, including the matter of manners in sexual intercourse between husband and wife. In dealing, for example, must 'empan mapan'. That is, knowing the situation, place, and circumstance, unhurried, and is also a common desire.
Selain mendasarkan diri pada tata krama menurut budaya Jawa, tata krama ini juga berdasar pada hadits Nabi Muhammad SAW. Misalnya, sebelum melakukan hubungan seksual, seyogianya mandi terlebih dahulu. Setelah itu berdandan dan memakai wewangian. Sebelum mulai, berdoa lebih dulu dengan mengucapkan syahadat.

In addition, based on good manners according to Javanese culture, etiquette is also based on the hadith of the Prophet Muhammad. For example, before sexual intercourse, should shower first. After that dress up and wear fragrances. Before you begin, pray first to say the shahada.
Selain itu masyarakat Jawa juga mengenal kalender seksual. “Ini berkaitan dengan masalah rasa perempuan, yang berhubungan dengan organ genital seksualnya. Satu asumsi bahwa setiap hari organ genital seksual yang sensitif pada perempuan, selalu berpindah tempat, sesuai dengan tinggi rendahnya bulan. Ini berdasar pada kalender Jawa. “Dengan mendasarkan pada kalender seksual, pasangan dapat mencapai puncak kepuasan secara bersama-sama,”

Besides the Java community will recognize sexual calendar. "It deals with a sense of female genital organs associated with sexuality. The assumption that every day sexual genital organs sensitive to women, always on the move, according to the high and low months. It is based on the Javanese calendar. "By basing on calendar sexual satisfaction couples can reach the top together,"
Dalam Serat Centhini Jilid 2 Pupuh 107 Asmaradana pada 1 – 28 terdapat pembelajaran diuraikan secara gamblang soal “ulah asmara” yang berhubungan dengan lokasi genital yang sensitif dalam kaitannya dengan permainan seks. Misalnya, cara membuka atau mempercepat orgasme bagi perempuan, serta mencegah agar lelaki tidak cepat ejakulasi. Selain diungkap mengenai tata cara, etika, dan ritualisasi, dalam Pupuh Asamaradana tersebut juga diulas pula bentuk-bentuk serta pose hubungan seksual yang seharusnya dilakukan. Semua itu dimaksudkan agar pasangan dapat mencapai kepuasan bersama-sama. “Hubungan seksual tidak hanya sekadar pemuasan nafsu lelaki maupun perempuan, tetapi juga sebagai bentuk ungkapan perasaan cinta kasih, proses prokreasi, dan seks sekaligus sebagai wahana ibadah,” berikut suntingan teks dan terjemahannya :


In Serat Centhini Volume 2 pupuh asmaradana at 1-28 are clearly described learning about the "act of love" associated with sensitive genital location in relation to the sex game. For example, how to open or hasten orgasm for women, as well as prevent the man does not ejaculate quickly. Besides expressed regarding the procedures, ethics, and ritual, in pupuh Asamaradana are also reviewed and definite forms of sexual pose is supposed to do. All of that is so that couples can achieve satisfaction together. "Sex is not just a male and female gratification of lust, but also as a form of expression of the feeling of love, the process of procreation, and sex as well as a vehicle of worship," the following edits text and its translation:


ASMARADANA
Wusnya wanci lingsir ratri | Ki Saloka Kartipala | Palakarti katigane | samya aso mring modinan | de para waranggana | mantuk maring têngganipun | sadhiya lamun kampiran ||


Sudah waktunya menjelang malam, mereka bertiga Ki Saloka Kartipala Palakarti pulang beristirahat di tempatnya masing-masing dengan para waranggana (penyanyi, penari) dan bersedia apabila mereka datang kerumahnya.


It's time in the evening, the three of them Ki Saloka Kartipala Palakarti home resting in their respective places with the waranggana or sinden (singers, dancers) and would if they came to his house.

  Kang kantun anèng pandhapi | gunême tan ana kêmba | gupruk gar-gêr sru gujênge | Mas Cêbolang lon lingira | Kiyai Amongtrustha | paranta darunanipun | pra apsari asih trêsna ||

Dan yang masih ada di pandapa, saling bercakap-cakap dan saling sendau gurau, sedangkan Mas Cebolang bertanya dengan nada yang pelan kepada Kyai Amongtrusha, bagaimana asal muasalnya para apsari (waranggana) mempunyai rasa kasih dan sayang.


And that still exist in pandapa, conversing with each other and mutually joke, while Mas Cebolang asked in a low tone to Kyai Amongtrusha, how the origins of the Apsari (waranggana or sinden) have a sense of love and affection.


Niku anak wontên kalih | saking isarat myang tingkah | kang kalêbêt tyasing wadon | kasiyat saking pandhita | Lukmanulyakin nama | bab kêmate apulang-hyun | dununge rasèng wanita ||

Yaitu a
da dua hal : syarat-syarat tertentu (jamu), tingkah laku (tata krama) dan juga termasuk perasaan/hatinya wanita, merupakan sebuah ajaran dari Pandhita yang bernama Lukmanulyakin, sedangkan bab nikmatnya berulah asmara berada pada rahasia rasa wanita.

That there are two things: certain conditions (herbal medicine), behavior (manners) and also including feelings / heart women, is a doctrine of Pandhita named Lukmanulyakin, while chapter joy of acting on the secret flavor of romance are women.

Ing dalêm saari-ratri | awit suruping Hyang Arka | tumêkèng pêndhak surupe | rahsa angalih panggonan | anut lampahing tanggal | sapisan nêmbêlas gathuk | têkèng tanggal tigangdasa ||


Di dalam sehari semalam mulai terbenamnya matahari sampai dengan terbenamnya lagi, rasa itu akan berpindah tempatnya mengikuti berubahnya tanggal satu sampai dengan tanggal enam belas dan selanjutnya sampai tanggal tiga puluh.


In the day and night from sundown to sundown again, guess it will move one place following the change of date until the date of the next sixteen and thirty till date.



 

Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke alamat email. Masukkan email anda ke kolom di bawah ini:

Disponsori oleh : blogrozran

Saya Sarankan Anda Baca Juga



0 comments :

Post a Comment