Seri : Bu Kek Siansu #07
Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo
Anak laki-laki berusia kurang lebih sepuluh tahun itu mengintai dari kaca jendela dengan muka marah, mata merah dan gigi berkerot saking marah dan sedihnya menyaksikan keadaan di ruangan dalam rumah gedung ayahnya. Ruangan itu luas dan terang-benderang, suara tetabuhan musik terdengar riuh di samping gelak tawa tujuh orang pembesar Mancu yang sedang dijamu oleh ayahnya. Dari luar jendela ia tidak dapat menangkap suara percakapan yang diselingi tawa itu karena amat bising bercampur suara musik, akan tetapi menyaksikan sikap ayahnya terhadap para tamu pembesar itu, anak ini menjadi marah dan sedih. Ayahnya bicara sambil membungkuk-bungkuk, muka ayahnya yang biasanya bengis terhadap para pelayan dan angkuh terhadap orang lain, kini menjadi manis berlebih-lebihan, tersenyum-senyum dan mengangguk-angguk, bahkan dengan kedua tangan sendiri melayani seorang pembesar yang brewok tinggi besar, menuangkan arak sambil membungkuk-bungkuk.
Ayahnya yang dipanggil ke kanan kiri oleh para pembesar, menjadi gugup dan kakinya tersandung kaki meja, guci arak yang dipegangnya miring, isinya tertumpah dan sedikit arak menyiram celana dan sepatu seorang pembesar lain
... baca selengkapnya di Kho Ping Hoo - BKS#07 - Pendekar Super Sakti Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu